SEJARAH 12 RABIUL AWAL SEBAGAI MAULID NABI, MEMPERINGATI KELAHIRAN RASULULLAH MUHAMMAD SAW

https://blogduniaanakindonesia.blogspot.com/
Ucapan Kelahiran Rasulullah Muhammad SAW yang diperingati umat Islam sebagai Hari Maulid Nabi pada tanggal 12 Rabiul Awal. (Gambar: Blogduniaanakindonesia/Pixabay)


JAKARTA, Blogduniaanakindonesia.blogspot.com - Sejarah tanggal 12 Rabiul Awal sebagai sebagai Hari Maulid Nabi untuk memperingati Kelahiran Rasulullah Muhammad SAW. Setiap tanggal Hijriah ini, umat Islam di seluruh dunia memperingati Maulid Nabi yang merupakan hari lahirnya sang Penyempurna akhlak.


Pada pertengahan bulan Rabiulawal tahun Hijriyah, terdapat maulidur Rasulullah yang di sambut gembira oleh umat Islam. Sebab, Maulid Nabi yang jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal segera diperingati.


Pada perayaannya atau peringatannya ini, biasanya ada disambut kegiatan berbeda-beda setiap wilayah di Indonesia bahkan dunia. Setiap sambutan umumnya dilakukan sholawat baik itu kegiatan malam pada 11 Rabiul Awal maupun setiap pada 12 Rabiul Awal untuk muludan.


Maulid Nabi sepenuhnya merupakan kegiatan perayaan umat Islam. Namun, masih banyak yang belum mengetahui sejarah 12 Rabiul Awal dijadikan sebagai tanggal perayaan muludan tersebut.


Menurut sejarahnya, perayaan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal pertama kali diperingati pada pada awal abad tahun ke 7 Hijriyah. Sosok di balik penentuan maulid tersebut yakni Raja Irbil (sekarang Irak) bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri.


Dalam kitab Tarikh, Ibn Katsir berkata:


"Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awal. Dia merayakannya secara besar-besaran. Dia adalah seorang yang berani, pahlawan, alim dan seorang yang adil – semoga Allah merahmatinya."


Kemudian, Sibth (cucu) Ibn Al-Jauzi menjelaskan tentang peringatan tersebut Sultan Al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama.


Ulama yang hadir adalah para ahli dalam bidang ilmu Fiqh, ulama Hadits, ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli tasawuf, dan lainnya.


Sultan Al-Muzhaffar telah melakukan berbagai persiapan sejak tiga hari sebelum peringatan Maulid Nabi, dengan menghidangkan ribuan kambing dan unta kepada hadirin yang ikut memperingati Maulid Nabi.


Saat itu, sebagian ulama membenarkan dan menyetujui tindakan Sultan Al-Muzhaffar tersebut, karena mereka beranggapan Maulid Nabi baik untuk diperingati dengan cara bersedekah seperti itu.


Dalam kitab Wafayat Al-A`yan, Ibn Khallikan menceritakan Al-Imam Al-Hafizh Ibn Dihyah datang dari Maroko menuju Syam, kemudian ke Irak.


Ketika Al-Imam Al-Hafizh Ibn Dihyah melintasi daerah Irbil pada tahun 604 Hijriah, dia berpendapat Sultan Al-Muzhaffar sangat perhatian terhadap perayaan Maulid Nabi.


Kemudian, Al-Hafizh Ibn Dihyah menulis sebuah buku tentang Maulid Nabi berjudul 'Al-Tanwir Fi Maulid Al-Basyir An-Nadzir'. Buku tersebut dihadiahkan kepada Sultan Al-Muzhaffar.


Sejak peringatan Maulid Nabi pertama kali itu, tradisi Maulid Nabi dilakukan oleh sebagian umat Islam hingga sekarang.


Kemudian, perayaan Maulid Nabi menjadi tradisi umat Islam setiap bulan Rabiul Awal bagi generasi umat Islam dari masa ke masa.


Selain pendapat pertama tentang perayaan pertama oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut, ada juga pihak lain yang mengatakan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi.


Sumber lain juga mengatakan perayaan Maulid Nabi pertama kali diprakarsai oleh Dinasti Fatimiyyun sebagaimana dinyatakan oleh banyak ahli sejarah.


Meskipun banyak perbedaan, pastinya di Indonesia setiap tanggal 12 Rabiul Awal dikenal sebagai Hari Maulid Nabi. Umat Islam dapat melakukan sholawat untuk memperingati kelahiran Rasulullah Muhammad SAW.

---

Demikian artikel Blogduniaanakindonesia.blogspot.com!

Post a Comment for "SEJARAH 12 RABIUL AWAL SEBAGAI MAULID NABI, MEMPERINGATI KELAHIRAN RASULULLAH MUHAMMAD SAW"