Halo Sahabat Dunia Anak Indonesia!
Tahukah kamu, salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang paling indah adalah semangat gotong royong? Nilai ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak lama, dan kini menjadi bagian penting dalam pendidikan karakter di sekolah dasar.
Gotong royong bukan sekadar bekerja bersama, tetapi juga belajar tentang peduli, tanggung jawab, dan kebersamaan. Nilai ini menjadi salah satu pilar utama dalam pendidikan karakter anak Indonesia.
Apa Itu Nilai Gotong Royong?
Dalam konteks pendidikan, gotong royong berarti menanamkan sikap saling membantu, menghargai kerja sama, dan menghormati kontribusi orang lain. Anak-anak yang terbiasa gotong royong akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak egois dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
“Gotong royong mencerminkan karakter bangsa yang saling membantu, bekerja sama, dan menghargai perbedaan untuk mencapai tujuan bersama.”
— Kemdikbud, Panduan Penguatan Pendidikan Karakter, hal. 12
Gotong Royong dalam Kurikulum Merdeka
Nilai gotong royong termasuk dalam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum Merdeka menempatkan gotong royong sebagai salah satu kemampuan sosial utama yang perlu dikembangkan sejak usia dini.
“Peserta didik yang memiliki karakter gotong royong mampu berinteraksi dan berkolaborasi secara positif dengan sesama untuk mencapai tujuan bersama.”
— Kemdikbudristek, Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka, hal. 13
Dengan pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi, sekolah menjadi tempat terbaik untuk menanamkan semangat kebersamaan ini secara nyata.
Contoh Kegiatan Gotong Royong di Sekolah Dasar
- Kerja Bakti Mingguan: siswa membersihkan kelas dan halaman sekolah secara bersama-sama.
- Proyek Taman Sekolah: menanam bunga atau sayur dengan pembagian tugas kelompok.
- Program “Teman Bantu Teman”: membantu teman yang kesulitan memahami pelajaran.
- Pentas Seni Gotong Royong: setiap kelompok bertanggung jawab atas bagian tertentu dari pertunjukan sekolah.
Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar tentang tanggung jawab sosial, saling menghargai, dan pentingnya bekerja sebagai satu tim.
Peran Guru dan Orang Tua dalam Menanamkan Gotong Royong
Guru dapat menumbuhkan semangat gotong royong dengan memberi contoh nyata setiap hari — misalnya membantu menata kelas bersama siswa atau memberikan apresiasi pada kerja sama tim.
“Keteladanan merupakan cara paling efektif dalam membentuk karakter. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan alami setiap hari.”
— Kemdikbud, Panduan Penguatan Pendidikan Karakter, hal. 9
Sementara itu, orang tua di rumah bisa memperkuat nilai ini dengan melibatkan anak dalam kegiatan rumah tangga, seperti membantu menyiapkan makan atau membersihkan halaman.
Manfaat Gotong Royong bagi Anak
- Menumbuhkan rasa peduli dan empati terhadap orang lain.
- Meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerja sama.
- Mengurangi sikap egois dan membangun solidaritas sosial.
- Membentuk kepribadian rendah hati dan mudah bersahabat.
Gotong royong juga melatih anak memahami bahwa kesuksesan tidak datang dari kerja individu, melainkan dari kebersamaan yang tulus.
Penutup: Gotong Royong, Jiwa Bangsa yang Harus Dijaga
Nilai gotong royong adalah warisan luhur bangsa Indonesia yang harus terus dijaga dan diteruskan oleh generasi muda. Sekolah adalah tempat terbaik untuk menanamkan nilai ini agar tumbuh menjadi kebiasaan hidup. Dengan semangat gotong royong, anak-anak belajar bahwa bersama kita bisa lebih kuat, lebih peduli, dan lebih bahagia.
Artikel ini dipublikasikan pertama kali oleh Dunia Anak Indonesia, media edukatif yang berkomitmen menumbuhkan karakter dan semangat kebangsaan anak Indonesia.
Post a Comment for "Nilai Gotong Royong di Sekolah: Menumbuhkan Kepedulian dan Kerja Sama Sejak Dini"