Cara Memahami Psikologi Dunia Anak - Salah satu upaya orang tua untuk mencapai keberhasilan dalam proses mendidik anak adalah dengan mengetahui terlebih dahulu tentang psikologi serta karakter anak. Walaupun kita pernah merasakan dunia tersebut, tidak menutup kemungkinan kita sendiri lupa atau bahkan melupakan pengalaman tersebut dengan banyak faktor.
Untuk mencapai keberhasilan kita sebagai orang tua dalam mendidik anak untuk menjadi anak yang memiliki karakter positif, tentu saja sangat diperlukan pengetahuan serta pendalaman tentang dunia anak itu sendiri sehingga kita bisa dan dapat menemukan cara terbaik dalam memberikan pendidikan dan penanaman nilai-nilai positif terhadap anak tanpa membuat anak menjadi tertekan.
Terkadang kita lupa atau bahkan melupakan bahwa dunia anak yang kita hadapi sangat jauh berbeda dengan dunia dewasa yang sedang kita jalani. Seperti dalam tulisan sebelumnya, bahwa dunia anak adalah dunia bermain dan dengan bermain mereka dapat belajar berbagai macam hal dan hal tersebut menjadi terbalik jika kita kaitkan dengan dunia dewasa yang sedang kita jalani, bahwa dunia bermain adalah dunia yang menyia-nyiakan waktu.
Tidak jarang dari kita yang memperlakukan dunia anak dengan dunia dewasa ini, sehingga anak terbatas dalam melakukan aktivitas bermainnya, seperti pembahasan tentang dunia anak sebelumnya bahwa dikarenakan ambisi kita sebagai orang tua untuk menjadikan anak lebih unggul dibandingkan anak lainnya, terkadang menabrak hak-hak mereka dalam bermain dengan memberikan aktivitas yang sangat padat, baik itu berupa les private maupun penekanan belajar yang mengakibatkan anak mengalami tekanan dan tidak bisa menikmati masa kanak-kanak mereka.
Sedikit bayangan, jika kita melihat bagaimana ruang bermain mereka sudah terbatasi dengan pelajara-pelajar sekolah hingga banyaknya tugas rumah yang dibawa pulang, belum lagi jika kita memaksa mereka untuk mengikuti pendalaman materi berupa les private.
Pernahkah kita membayangkan betapa tertekannya anak-anak yang seharusnya menikmati dunia mereka dengan keceriaan dan bermain, akan tetapi harus menanggung beban pemikiran yang semakin berat. Ditambah lagi mereka harus menghadapi dan melihat pertengkaran-pertengkaran kecil kita dengan pasangan hidup kita atau ligkungan keluarga kita, terkadang kita sendiri melupakan hal tersebut. Bahwa dunia anak adalah dunia yang mudah dalam mengingat sesuatu sehingga akan terbawa kepada perkembangan psikologis mereka. Anak akan kehilangan keceriaan mereka, bahkan anak akan menjadi seorang pemurung dan kurang percaya diri.
Jadi sebelum kita mencoba untuk menanamkan nilai-nilai positif terhadap anak, ada baiknya kita coba untuk memahami psikologi juga karakter anak terlebih dahulu. Hal ini akan berguna untuk kita, sehingga arah dan pendidikan yang kita berikan kepada anak anak lebih mengena kepada anak kita.
Kita ambil contoh, saat kita berselisih faham dengan pasangan hidup kita, terkadang kita lupa jika ada anak yang sedang melihat dan memperhatikan kita. Tidak sedikit selisih faham tersebut terkadang kita banyak mengeluarkan kata-kata dengan tekanan tinggi atau dengan intonasi marah terhadap pasangan hidup kita maupun lawan komunikasi kita.
Di situ tanpa kita sadari bahwa hal tersebut akan di tiru oleh anak di kemudian harinya, jika hal tersebut terjadi dan kita coba untuk meluruskan kepada anak bahwa berbicara dengan intonasi tinggi kepada orang lain sangat tidak bagus, anak akan memiliki jawaban polos mereka, yaitu mereka akan berkata bahwa kita sendiri jika berbicara pada lawan bicara kita menggunakan intonasi tinggi.
Bayangkan jika hal tersebut terjadi, alangkah sulitnya kita untuk memberikan penjelasan jika yang kita bicarakan atau arahkan kepada anak ternyata berbanding terbalik dengan apa yang kita lakukan. Contoh lain yang umum terjadi, seperti ketika kita menjadi seorang perokok akan tetapi kita menjelaskan kepada anak bahwa mereka tidak boleh merokok, bukan sesuatu yang mengagetkan jika suatu saat kita akan dapati anak menjadi perokok dengan dalih bahwa orag tua mereka saja merokok.
Jadi disinilah kenapa kita harus memperhitungkan setiap tindakan yang kita lakukakan terutama jika berhadapan dengan anak, karena mereka memiliki daya tiru yang sangat baik.
Baca:
Bagi anak-anak bermain merupakan dunia yang dapat membuat mereka kembali ceria, setelah mendapat keseriusan dalam belajar secara formil. Perlu kita fahami bahwa bermainnya anak-anak merupakan proses mereka belajar tentang segala hal termasuk belajar bersosialisasi. Tekanan-tekanan yang mereka dapati dari aktivitas keseharian mereka baik itu berupa belajar secara formil hingga tekanan kondisi yang sebenarnya kita sendiri yang buat dalam keluarga, baik itu pertengkaran kecil terhadapa pasangan hidup, dll.
Hal yang sangat menarik dan umum terjadi, jika anak bertengkar dengan teman sebayanya. Terkadang kita sebagai orang tua berusaha ikut campur dengan memarihi si anak atau melarang anak bermain dengan teman sebayanya tersebut, jika kita sadari sebenarnya pertengkaran terhadap anak sebayanya adalah hal yang lumrah terjadi, jadi ada baiknya kita sebagai orang tua memberikan pengertian dan arahan untuk anak kembali rujuk. Dalam kasus ini, umumnya orang tua lah yang kemudian ikut-ikutan bertengkar dengan orang tua teman sebayanya tersebut, sehingga terjadinya pelarangan anak untuk kembali bermain dengan teman sebayanya itu.
Hal ini yang akan berdampak kepada psikologis anak, mereka akan menjadi seorang pendendam serta pembenci. Dalam hal ini, dibutuhkan kearifan kita sebagai orang tua untuk menyatukan mereka saat mendapati pertengkaran anak dengan teman sebayanya saat si kecil sedang bermain.
Perlu diketahui bahwa anak sebenarnya tidak memiliki jiwa pendendam, karena dalam dunia bermain anak pasti pertengkaran akan terjadi. Jadi perlu sekali untuk kita untuk berada ditengah sebagai penyatu hubungan mereka, bukan sebaliknya, jika kita lihat pertengkaran anak umumnya terjadi tidak akan berlangsung lama, hal tersebut biasa dilihat bagaimana si anak akan kembali rukun dan bermain bersama lagi. Berbeda jika kita sebagai orang tua bukan menengahi pertengkaran tersebut, akan tetapi kita berada atau ikut dalam pertengkaran tersebut. Hubungan kita dengan orang tua si anak tadi akan renggang serta anak akan membenci teman sebayanya tadi.
Dalam banyak kasus, jika orang tua ikut dalam pertengkaran anak, dalam waktu singkat anak sudah kembali rukun dengan teman sebayanya tadi, akan tetapi tidak terjadi dengan sesama orang tua. Kita akan butuh waktu lama untuk kembali akur seperti sedia kala dengan orang tua anak tadi.
Mencari perhatian kitalah yang membuat anak melakukan hal-hal yang terkadang membuat kita kehilangan kesabaran, perlu diketahui bahwa anak sangat lah butuh waktu untuk mereka merasa dihargai dan diperhatikan. Dengan perhatian yang seharusnya mereka dapatkan dan kita berikan, anak akan merasa nyaman dan merasa diperhatikan oleh kita, sehingga terbukanya jalur komunikasi yang intensif antara kita dengan anak tanpa dibatasi dengan hal-hal yang kita dan anak tidak inginkan.
Perhatian kita terhadap anak bukan hanya sebatas kita memberikan hal yang anak inginkan akan tetapi benyak berkaitan dengan waktu yang dijalani bersaman anak.
Seperti ketika kita dirumah, kita sering melihat anak bermain mainan mereka dan mereka sangat asik bermain dengan permainan tersebut. Umumnya jika anak kita adalah anak perempuan, terkadang kita sering melihat anak kita asik bermain rumah-rumahan ataupun boneka, atau jika anak laki-laki, terkadang kita sering melihat mereka asik bermain mobil-mobilan atau robat-robotan. Walaupun anak tersebut sedang bermain sendiri. Hal tersebut dikarenakan daya imaginasi mereka yang membuat merek asik dan ceria bermain, sebagai orang tua yang bijak, ada baiknya kita ikut bermain jika menemukan kejadian tersebut. Disitu kita akan fahami apa yang sedang merek imaginasikan. Dengan keikutsertaan kita, tidak menutup kemungkinan anak akan bertambah nyaman, jadi arahkan imaginasi mereka dengan hal-hal yang membuat mereka semakin bertambah pengetahuan mereka.
Dengan dunia polos mereka, hal itu menandakan bahwa mereka sangat butuh seseorang untuk menjelaskan dan menerangkan apa yang mereka tidak mengerti, dan menjadi tugas kita sebagai orang tua untuk membantu mereka memahami hal-hal yang mereka tidak tahu. Karena pengetahuan serta pendidikan pada anak utamanya di dapat dari kehidupan mereka di dalam lingkungan keluarga.
Baca Juga:
Dunia anak dengan dunia polos tersebut ibarat kertas putih yang selayaknya ditulis dengan tulisan-tulisan bermakna sehingga dapat membawa anak kepada hal-hal positif, sebelum kertas-kertas putih tersebut terkontaminasi oleh ‘kotoran-kotoran’ yang tidak kita harapkan sebagai orang tua kepada anak-anak kita. Terutama dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, dimana anak bisa bahkan dapat meniru atau mengikuti hal-hal yang sebenarnya mereka sendiri tidak memahaminya. Dan hal tersebut bisa di dapat dari acara-acara televisi yang mereka lihat hingga dari dunia internet yang bisa diakses dengan mudahnya, dan hampir kebanyakan anak-anak sudah memiliki media untuk mengakses internet tersebut, baik itu berupa media komunikasi atau handphone canggih maupun komputer.
Peranan penting kita,sebagai orang tuan untuk memahami dunia anak-anak ini, agar kelak dikemudian hari kita memiliki peta maupun panduan untuk memahami metode terbaik untuk mendidik serta mengarahkan anak-anak kita menuju proses kehidupan mereka yang lebih baik sesuai dengan harapan kita semua. Metode pengajaran ataupendidikan baik secara psikologi maupun fisik terhadap anak, tidak akan berjalan dengan mulus jika kita sendiri tidak atau kurang memahami dunia anak kita.
Penting untuk kita mengajarkan anak-anak sejak dini untuk menghasilkan anak-anak yang memiliki karakter positif dikemudian hari, dan sangat penting untuk kita lebih memahami terlebih dahulu dunia anak sebelum kita terjun dalam pendidikan dan penanaman nilai-nilai positif tersebut kepada anak-anak kita.
Demikian tulisan tentang ‘Cara Memahami Dunia Anak’, semoga dapat memberikan inspirasi serta tambahan referensi untuk kita dalam blogduniaanakindonesia.blogspot.com ini.
Untuk mencapai keberhasilan kita sebagai orang tua dalam mendidik anak untuk menjadi anak yang memiliki karakter positif, tentu saja sangat diperlukan pengetahuan serta pendalaman tentang dunia anak itu sendiri sehingga kita bisa dan dapat menemukan cara terbaik dalam memberikan pendidikan dan penanaman nilai-nilai positif terhadap anak tanpa membuat anak menjadi tertekan.
Terkadang kita lupa atau bahkan melupakan bahwa dunia anak yang kita hadapi sangat jauh berbeda dengan dunia dewasa yang sedang kita jalani. Seperti dalam tulisan sebelumnya, bahwa dunia anak adalah dunia bermain dan dengan bermain mereka dapat belajar berbagai macam hal dan hal tersebut menjadi terbalik jika kita kaitkan dengan dunia dewasa yang sedang kita jalani, bahwa dunia bermain adalah dunia yang menyia-nyiakan waktu.
Tidak jarang dari kita yang memperlakukan dunia anak dengan dunia dewasa ini, sehingga anak terbatas dalam melakukan aktivitas bermainnya, seperti pembahasan tentang dunia anak sebelumnya bahwa dikarenakan ambisi kita sebagai orang tua untuk menjadikan anak lebih unggul dibandingkan anak lainnya, terkadang menabrak hak-hak mereka dalam bermain dengan memberikan aktivitas yang sangat padat, baik itu berupa les private maupun penekanan belajar yang mengakibatkan anak mengalami tekanan dan tidak bisa menikmati masa kanak-kanak mereka.
Sedikit bayangan, jika kita melihat bagaimana ruang bermain mereka sudah terbatasi dengan pelajara-pelajar sekolah hingga banyaknya tugas rumah yang dibawa pulang, belum lagi jika kita memaksa mereka untuk mengikuti pendalaman materi berupa les private.
Pernahkah kita membayangkan betapa tertekannya anak-anak yang seharusnya menikmati dunia mereka dengan keceriaan dan bermain, akan tetapi harus menanggung beban pemikiran yang semakin berat. Ditambah lagi mereka harus menghadapi dan melihat pertengkaran-pertengkaran kecil kita dengan pasangan hidup kita atau ligkungan keluarga kita, terkadang kita sendiri melupakan hal tersebut. Bahwa dunia anak adalah dunia yang mudah dalam mengingat sesuatu sehingga akan terbawa kepada perkembangan psikologis mereka. Anak akan kehilangan keceriaan mereka, bahkan anak akan menjadi seorang pemurung dan kurang percaya diri.
Jadi sebelum kita mencoba untuk menanamkan nilai-nilai positif terhadap anak, ada baiknya kita coba untuk memahami psikologi juga karakter anak terlebih dahulu. Hal ini akan berguna untuk kita, sehingga arah dan pendidikan yang kita berikan kepada anak anak lebih mengena kepada anak kita.
Daftar Isi:
CARA MEMAHAMI KARAKTER ANAK SD
Pahami bahwa anak adalah sang peniru, umumnya karakter mereka akan terbentuk sejak usia dini maupun SD dengan meniru apa yang kita perbuat. Tentu hanya dengan agar dapat memahami karakteristik anak serta tercapainya tujuan pemkembangan psikologis terhadap anak, sebaiknya gunakan cara pendekatan terhadap anak dengan penuh kasih sayang.Kita ambil contoh, saat kita berselisih faham dengan pasangan hidup kita, terkadang kita lupa jika ada anak yang sedang melihat dan memperhatikan kita. Tidak sedikit selisih faham tersebut terkadang kita banyak mengeluarkan kata-kata dengan tekanan tinggi atau dengan intonasi marah terhadap pasangan hidup kita maupun lawan komunikasi kita.
Di situ tanpa kita sadari bahwa hal tersebut akan di tiru oleh anak di kemudian harinya, jika hal tersebut terjadi dan kita coba untuk meluruskan kepada anak bahwa berbicara dengan intonasi tinggi kepada orang lain sangat tidak bagus, anak akan memiliki jawaban polos mereka, yaitu mereka akan berkata bahwa kita sendiri jika berbicara pada lawan bicara kita menggunakan intonasi tinggi.
Bayangkan jika hal tersebut terjadi, alangkah sulitnya kita untuk memberikan penjelasan jika yang kita bicarakan atau arahkan kepada anak ternyata berbanding terbalik dengan apa yang kita lakukan. Contoh lain yang umum terjadi, seperti ketika kita menjadi seorang perokok akan tetapi kita menjelaskan kepada anak bahwa mereka tidak boleh merokok, bukan sesuatu yang mengagetkan jika suatu saat kita akan dapati anak menjadi perokok dengan dalih bahwa orag tua mereka saja merokok.
Jadi disinilah kenapa kita harus memperhitungkan setiap tindakan yang kita lakukakan terutama jika berhadapan dengan anak, karena mereka memiliki daya tiru yang sangat baik.
Baca:
PAHAMI BAHWA DUNIA ANAK ADALAH DUNIA BERMAIN
Bagi anak-anak bermain merupakan dunia yang dapat membuat mereka kembali ceria, setelah mendapat keseriusan dalam belajar secara formil. Perlu kita fahami bahwa bermainnya anak-anak merupakan proses mereka belajar tentang segala hal termasuk belajar bersosialisasi. Tekanan-tekanan yang mereka dapati dari aktivitas keseharian mereka baik itu berupa belajar secara formil hingga tekanan kondisi yang sebenarnya kita sendiri yang buat dalam keluarga, baik itu pertengkaran kecil terhadapa pasangan hidup, dll.
Hal yang sangat menarik dan umum terjadi, jika anak bertengkar dengan teman sebayanya. Terkadang kita sebagai orang tua berusaha ikut campur dengan memarihi si anak atau melarang anak bermain dengan teman sebayanya tersebut, jika kita sadari sebenarnya pertengkaran terhadap anak sebayanya adalah hal yang lumrah terjadi, jadi ada baiknya kita sebagai orang tua memberikan pengertian dan arahan untuk anak kembali rujuk. Dalam kasus ini, umumnya orang tua lah yang kemudian ikut-ikutan bertengkar dengan orang tua teman sebayanya tersebut, sehingga terjadinya pelarangan anak untuk kembali bermain dengan teman sebayanya itu.
Hal ini yang akan berdampak kepada psikologis anak, mereka akan menjadi seorang pendendam serta pembenci. Dalam hal ini, dibutuhkan kearifan kita sebagai orang tua untuk menyatukan mereka saat mendapati pertengkaran anak dengan teman sebayanya saat si kecil sedang bermain.
Perlu diketahui bahwa anak sebenarnya tidak memiliki jiwa pendendam, karena dalam dunia bermain anak pasti pertengkaran akan terjadi. Jadi perlu sekali untuk kita untuk berada ditengah sebagai penyatu hubungan mereka, bukan sebaliknya, jika kita lihat pertengkaran anak umumnya terjadi tidak akan berlangsung lama, hal tersebut biasa dilihat bagaimana si anak akan kembali rukun dan bermain bersama lagi. Berbeda jika kita sebagai orang tua bukan menengahi pertengkaran tersebut, akan tetapi kita berada atau ikut dalam pertengkaran tersebut. Hubungan kita dengan orang tua si anak tadi akan renggang serta anak akan membenci teman sebayanya tadi.
Dalam banyak kasus, jika orang tua ikut dalam pertengkaran anak, dalam waktu singkat anak sudah kembali rukun dengan teman sebayanya tadi, akan tetapi tidak terjadi dengan sesama orang tua. Kita akan butuh waktu lama untuk kembali akur seperti sedia kala dengan orang tua anak tadi.
PAHAMI BAHWA DUNIA ANAK ADALAH DUNIA BUTUH PERHATIAN
Tidak jarang kita akan mendapati anak kita melakukan hal-hal yang terkadang membuat kita teruji kesabaran kita. Jika hal tersebut dilakukan dengan sengaja oleh anak, ada baiknya kita mengkoreksi diri untuk mencari penyebab mengapa hal tersebut terjadi. Umumnya hal tersebut dikarenakan kurangnya waktu yang kita berikan untuk anak, sehingga anak akan melakukan berbagaimacam cara yaitu dengan cara mereka sendiri, baik itu berupa kenakalan mereka hingga melakukan perbuatan yang membuat kita kurang suka. Jika kia telisik lebih dalam lagi, sebenarnya hal tersebut dilakukan anak hanya dengan tujuan agar anak mendapat perhatian dari kita sebagai orang tua mereka.Mencari perhatian kitalah yang membuat anak melakukan hal-hal yang terkadang membuat kita kehilangan kesabaran, perlu diketahui bahwa anak sangat lah butuh waktu untuk mereka merasa dihargai dan diperhatikan. Dengan perhatian yang seharusnya mereka dapatkan dan kita berikan, anak akan merasa nyaman dan merasa diperhatikan oleh kita, sehingga terbukanya jalur komunikasi yang intensif antara kita dengan anak tanpa dibatasi dengan hal-hal yang kita dan anak tidak inginkan.
Perhatian kita terhadap anak bukan hanya sebatas kita memberikan hal yang anak inginkan akan tetapi benyak berkaitan dengan waktu yang dijalani bersaman anak.
PAHAMI BAHWA DUNIA ANAK ADALAH DUNIA PENUH IMAGINASI
Kita akan banyak melihat anak kita asik dengan permainan mereka, dan melakukan hal-hal yang terkadang membuat kita kurang memahami apa yang sedang mereka mainkan.
Seperti ketika kita dirumah, kita sering melihat anak bermain mainan mereka dan mereka sangat asik bermain dengan permainan tersebut. Umumnya jika anak kita adalah anak perempuan, terkadang kita sering melihat anak kita asik bermain rumah-rumahan ataupun boneka, atau jika anak laki-laki, terkadang kita sering melihat mereka asik bermain mobil-mobilan atau robat-robotan. Walaupun anak tersebut sedang bermain sendiri. Hal tersebut dikarenakan daya imaginasi mereka yang membuat merek asik dan ceria bermain, sebagai orang tua yang bijak, ada baiknya kita ikut bermain jika menemukan kejadian tersebut. Disitu kita akan fahami apa yang sedang merek imaginasikan. Dengan keikutsertaan kita, tidak menutup kemungkinan anak akan bertambah nyaman, jadi arahkan imaginasi mereka dengan hal-hal yang membuat mereka semakin bertambah pengetahuan mereka.
PAHAMI BAHWA DUNIA ANAK ADALAH DUNIA YANG POLOS
Tidak jarang kita temui anak mengungkapakan apa yang mereka fikirkan tanpa memikirkan apa yang mereka katakana atau apa yang mereka perbuat, apakah itu berdampak positif untuk mereka ataukan malah sebaliknya. Jadi butuh kearifan kita untuk memberikan penjelasan yang sangat mudah difahami oleh anak tentang hal-hal yang mereka tidak mengerti, bukan sebaliknya kita memarahi mereka karena apa yang mereka perbuat atau katakan. Tidak menutup kemungkinan apa yang mereka perbuat atau mereka katakana hanya sebatas peniruan dari apa yang mereka lihat atau dapati dari teman sebaya mereka , lingkungan sosial mereka atau bahkan dari apa yang kita perbuat.Dengan dunia polos mereka, hal itu menandakan bahwa mereka sangat butuh seseorang untuk menjelaskan dan menerangkan apa yang mereka tidak mengerti, dan menjadi tugas kita sebagai orang tua untuk membantu mereka memahami hal-hal yang mereka tidak tahu. Karena pengetahuan serta pendidikan pada anak utamanya di dapat dari kehidupan mereka di dalam lingkungan keluarga.
Baca Juga:
- Mengenal 4 Pola Asuh Anak Dalam Psikologi Anak dan Remaja
- Jenis Pola Asuh Orang Tua Dalam Keluarga
- Mengenal Dunia Anak
Dunia anak dengan dunia polos tersebut ibarat kertas putih yang selayaknya ditulis dengan tulisan-tulisan bermakna sehingga dapat membawa anak kepada hal-hal positif, sebelum kertas-kertas putih tersebut terkontaminasi oleh ‘kotoran-kotoran’ yang tidak kita harapkan sebagai orang tua kepada anak-anak kita. Terutama dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, dimana anak bisa bahkan dapat meniru atau mengikuti hal-hal yang sebenarnya mereka sendiri tidak memahaminya. Dan hal tersebut bisa di dapat dari acara-acara televisi yang mereka lihat hingga dari dunia internet yang bisa diakses dengan mudahnya, dan hampir kebanyakan anak-anak sudah memiliki media untuk mengakses internet tersebut, baik itu berupa media komunikasi atau handphone canggih maupun komputer.
Peranan penting kita,sebagai orang tuan untuk memahami dunia anak-anak ini, agar kelak dikemudian hari kita memiliki peta maupun panduan untuk memahami metode terbaik untuk mendidik serta mengarahkan anak-anak kita menuju proses kehidupan mereka yang lebih baik sesuai dengan harapan kita semua. Metode pengajaran ataupendidikan baik secara psikologi maupun fisik terhadap anak, tidak akan berjalan dengan mulus jika kita sendiri tidak atau kurang memahami dunia anak kita.
Penting untuk kita mengajarkan anak-anak sejak dini untuk menghasilkan anak-anak yang memiliki karakter positif dikemudian hari, dan sangat penting untuk kita lebih memahami terlebih dahulu dunia anak sebelum kita terjun dalam pendidikan dan penanaman nilai-nilai positif tersebut kepada anak-anak kita.
Demikian tulisan tentang ‘Cara Memahami Dunia Anak’, semoga dapat memberikan inspirasi serta tambahan referensi untuk kita dalam blogduniaanakindonesia.blogspot.com ini.
nice info
ReplyDelete