BERMAIN ADALAH DUNIA ANAK

Bermain adalah Dunia Anak - Bermain adalah hak setiap anak-anak, karena bermain selalu lekat dengan kehidupan mereka. Bermain juga bisa menimbulkan efek keceriaan terhadap anak, kecerian yang ditimbulkan karena bermain juga akan berdampak positif terhadap perkembangan psikologis anak itu sendiri. Dengan bermain, baik secara fisik dan psikologi anak akan berkembang serta hal tersebut dapat menanamkan banyak manfaat untuk anak dikemudian hari. Banyak manfaat yang didapat dari bermain, karena dengan bermain, anak melakukan aktivitas yang mampu melatih jaringan otak mereka serta secara fisik akan membuat anak menjadi sehat.


Jangan bandingkan dunia anak dengan dunia dewasa, karena anak-anak umumnya membangun pengetahuan mereka dengan bermain sedangkan dunia dewasa umumnya membangun pengetahuan mereka dengan membaca dan menonton.


Anak yang merupakan amanah dan karunia yang dipercayakan Tuhan kepada orang tuanya, maka selayaknya amanah tersebut di jaga dengan baik, karena dalam diri anak melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya, termasuk didalamnya hak anak dalam bermain. Sayangnya hanya sedikit dari kita menyadari hal ini, hal tersebut terkadang kita langgar karena ambisi dan keinginan kita sebagai orang tua untuk menjadikan anak sesuai dengan apa yang kita mau, seperti menjadikan mereka juara dalam kelas mereka dengan secara tidak langsung memaksa mereka untuk mengikuti berbagai macam kegiatan ataupun les privat tanpa kita mendengarkan keinginan serta pendapat dari anak tersebut.


Terkadang banyak dari kita beranggapan bahwa dunia anak adalah tidak perlu untuk diajak berdiskusi mengenai keputusan yang akan kita berikan kepada anak, seperti kegiatan-kegiatan yang membuat mereka kehilangan masa bermain mereka, anggapan ini bisa didasari karena kita memiliki pola fikir yang beranggapan anak-anak tidak mengerti apa-apa.


Dibutuhkan kearifan kita sebagai orang tua untuk memahami dan mengerti bahwa anak-anak memiliki hak untuk bermain dan hak tersebut sudah diatur oleh undang-undang perlindungan anak. Karena ketidak fahaman ataupun karena ambisi kita untuk menjadikan anak kita terbaik dibandingkan dengan anak lainnya, sehingga melanggar hak tersebut.


Sebenarnya bermain dalam konteks dunia anak, sangat banyak manfaatnya, sayangnya sedikit dari kita menyadari hal tersebut, karena kita beranggapan bahwa anak yang berain hanya menyia-nyiakan waktu mereka. Anggapan tersebut sebaiknya kembali kita fikirkan ulang, karena hal yang paling menyenagkan pada dunia anak yaitu bermain, juga dapat berdampak positif terhadap perkembangan anak kita.


Selain dari itu, penulis juga berharap agar permainan tradisional yang merupakan budaya kita menjadi permainan andalan orang tua untuk disebarkan dan ditularkan kepada anak, sehingga permainan tradisional ini dapat menjadi permainan yang sangat diminati oleh setiap anak-anak kita.


Ada baiknya juga kita ikut dalam permainan tradisional ini bersama anak, selain untuk mengakrabkan kita kepada anak sehingga akan meningkatkan rasa aman dan nyaman anak terhadap orang tua, hal ini juga bisa mengurangi tingkat stress kita setelah melewati aktivitas dunia dewasa yang kita lewati


Demikian tulisan blogduniaanakindonesia.blogspot.com, tentang dunia anak merupakan dunia bermain. Jika anda suka dengan tulisan ini, tolong sebarkan melalui tombol media sosial yang terdapat pada blog ini, dan dengan senang hati penulis menerima masukan jika ada tulisan yang terlewatkan berkaitan dengan pembahasan yang terdapat pada tulisan ini.


Banyak hal, dengan bermain anak menjadi bertambah pengetahuan mereka, bertambah daya nalar mereka, komuninkasi mereka serta pendidikan mereka dalam dunia sosial. Bermain pada dunia anak, sebagai orang tua ada baiknya juga ikut serta didalamnya, baik itu secara dukungan ataupun ikut langsung pada permainan mereka.




DUNIA BERMAIN ANAK

Untuk perkembangan zaman seperti sekarang ini, sangat jarang kita temui anak-anak bermain dengan sebaya mereka dengan permainan yang selayaknya anak-anak permainkan. Tidak sedikit kita melihat bahkan salah satunya adalah anak kita, mereka lebih asik bermain dengan gadget mereka, tanpa memperdulikan teman sebaya mereka. Hal ini sangatlah miris jika kita lihat dari dampak yang akan ditimbulkan dari permainan seperti itu, selain anak akan sulit untuk bersosialisasi, penglihatan anak pun akan terganggu karena radiasi yang diakibatkan oleh gadget tersebut.


Sangat perlu untuk kita sebagai orang tua untuk kembali mengajarkan serta menghidupkan kembali permainan-permainan yang dulu pernah kita mainkan saat kita masih anak-anak.  Bukan bermaksud untuk berfikiran yang kurang baik dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, tapi ada baiknya sebagai orangtua untuk menimbang serta memikirkan dampak positif dan dampak negative yang akan ditimbulkan dari kecanduan anak dalam permainan yang membutuhkan teknologi seperti gadget.


DUNIA ANAK

Dari latarbelakang seperti ini, izinkan penulis mengajak kita untk kembali mengenal dunia anak-anak. Alam kehidupan anak, dimana didalamnya terdapat dunia bermain. Bermain bukan berarti mereka meyia-nyiakan masa anak-anak mereka, akan tetapi sebaliknya mereka memberikan waktu yang bernilai untuk bermain, karena dengan bermain pengetahuan mereka akan bertambah serta dengan bermain daya komunikasi mereka akan bertambah pula.

Sumber: Dok.
http://blogduniaanakindonesia.blogspot.com



Hal ini bisa didapat dari penambahan kosakata yang didapat dari anak sebaya mereka. Keberanian mereka untuk menghadapi sebuah tantanganpun akan terbangun saat mereka bermain dengan teman sebaya mereka sehingga akan terbentuk karakter-karakter yang mandiri.


Lalu apa tugas kita sebagai orang tua untuk menghadapi dunia anak ini, kita sebagai orang yang lebih berpenglaman akan dunia anak-anak karena kita telah melewati dunia anak-anak tersebut ada baiknya menjadi seorag fasilitator terhadap dunia anak-anak tersebut. Sebagai fasilitator yang baik, ada baiknya kita mengenalkan kepada mereka tentang permainan-permainan yang dapat membuat mereka berkembang positif baik secara fisik maupun psikologis, disinilah peran penting kita mengarahkan mereka dengan permainan-permainan yang bisa dibilang adalah permainan yang menurut kita bisa membuat anak ceria serta menambah pengetahuan mereka, tidak ada salahnya kita juga mengenalkan kepada mereka permainan tradisional yang pernah kita mainkan saat kita masih anak-anak.


ke masa anak-anak, mungkin di era 80-an kita banyak melih dan mengenal permainan yang mebuat asa-masa kecil kita ceria tanpa harus menggunakan gadget atau sejenisnya. Bahkan sekarangpun sangat jarang kita temukan tontonan / visual yang bisa membangkitkan anak-anak zaman sekarang untuk menikmati dunia mereka seutuhnya, Jika kita melihat zaman sekarang dunia anak sudah bukan menjadi prioritas lagi untuk dikenalkan secara dunia anak seutuhnya.


Pada era-era 90-an maupun sebelumnya, kita banyak disajikan dengan visual yang berkaitan dengan dunia anak itu sendiri, seperti unyil, si komo, dan masih banyak lagi tontonan yang membuat dunia anak semakin berada pada perhatian yang sangat cukup. Perlahan hal tersebut mulai memudar karena anak-anak lebih menikmati tontonan-tontonan yang seharusnya belum cukup usia mereka untuk melihatnya.


Selain tontonan, dahulu juga sering kita melihat bahkan mendengar lagu-lagu tentang anak-anak, dan lagu tersebut ‘murni’ tentang kehidupan dunia anak, seperti lagu yang di bawakan oleh Trio kwek-kwek, Joshua, Susan dan Ka. Ria serta masih banyak lagi. Dan hal inipun sudah kembali memudar, seiring dengan banyaknya anak-anak lebih menghafal dan memahami lagu dunia dewasa dibandingkan lagu dunia mereka sendiri.


Disinilah peran penting kita sebagai fasilitator, untuk kembali mengenalkan mereka dengan dunia anak-anak seutuhnya. Orang tua yang bertugas menjadi fasilitator harus saling beriringan, karena tugas menjadi fasilitator untuk anak-anak kita bukan hanya tugas dari seorang ibu saja atau bapak saja, akan tetapi menjadi tugas tim dalam keluarga.


FASILITATOR DALAM DUNIA ANAK-ANAK

Fasilitator adalah orang yang berpengalaman di bidangnya dalam hal ini dunia anak, karena kita sebagai orang tua telah melewati masa-masa kanak-kanak tersebut. Jadi tidak menutup kemungkinan kita bisa menjadi seorang fasilitator yang baik terhadap anak-anak kita, asalkan kita mau berusaha dan berani serta berkomitmen untuk selalu menyediakan waktu untuk anak-anak kita niscaya hal yang tidak kita inginkan tidak akan terjadi terhadap perkembangan anak-anak kita.


Sebagai fasilitator juga kita harus pandai dalam meracik dan meramu agar apa yang kita arahkan kepada anak tidak membuat anak merasa tertekan dan terpaksa. Dan seorang fasilitator juga harus bersedia berada serta ikut didalamnya, dalam artian kita juga ikut dalam permainan yang akan kita arahkan kepada anak, sehingga anak akan merasa nyaman dan merasa senang.


Sebenarnya berdasarkan konsep, sangat lah mudah akan tetapi terkadang kita sendiri yang membuat hal tersebut menjadi agak sedikit sulit. Hal ini bisa disebabkan karena berbagai macam alasan sehingga kita kurang bisa membangun dunia anak menjadi dunia bermain anak secara utuh, alasan yang umum terjadi karena kita merasa sudah terlalu lelah dengan aktivitas kita. Sebenarnya hal tersebut kembali lagi kepada komitmen kita sebagai fasilitator untuk anak-anak kita yang sangat membutuhkan dunia mereka.


Dan jangan pernah dilupaka akan kewajiban kita sebagai orang tua terhadap anak-anak kita, bukan hanya sekedar menyiapan materi ataupun hal yang berkaitan dengan fisikal akan tetapi juga penting bagi kita untuk menyediakan waktu untuk perkembangan secara psikologi anak-anak berupa dunia bermain mereka.


Renungan-renungan seperti ini sangat perlu jika kita mengharapkan anak kita menjadi anak yang sesuai dengan harapan setiap orang tua. Karena harapan tidak akan pernah terjadi jika hanya sebatas visi atau misi saja tanpa adanya sebuah tindakan.


KESIMPULAN BERMAIN ADALAH DUNIA ANAK

Kesimpulan terakhir dari tulisan ini, penulis mengajak kita sebagai orang tua untuk kembali melihat hak-hak anak sebagai karunia dan anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Dimana hak-hak tersebut selayaknya untuk kita penuhi , memang dibutuhkan kerja keras serta komitmen bersama dalam membangun serta mewujudkan hal tersebut, tapi kembali lagi bahwa hal tersebut adalah kewajiban kita sebagai orang tua untuk kembali mengenalkan anak-anak kepada dunia mereka yaitu dunia bermain sehingga mereka dapat menjadi karakter-karakter yang positif dikemudian hari.


Dalam tulisan kali ini, sengaja penulis tidak mencantumkan beberapa teori karena tulisan ini dibuat berdasarkan apa yang penulis dapati baik secara observasi maupun penulis alami secara langsung, jika dalam tulisan ini ada yang terlewat, dengan senang hati penulis menerima masukan dari pengunjung blogduniaanakindonesia.blogspot.com.


Semoga dengan tulisan ini, dapat menjadi bahan pertimbangan kita sebagai fasilitator untuk kembali mengarahkan anak-anak kita kepada dunia mereka yaitu dunia bermain, dalam artian bermain yang dapat membawa dampak yang positif terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak baik secara psikologi maupun secara fisik.

Post a Comment for "BERMAIN ADALAH DUNIA ANAK"