CARA EFEKTIF MENDIDIK ANAK MENJADI PENURUT DAN PINTAR

Cara Mendidik Anak Jadi Penurut - Menasehati anak agar nurut kepada orangtua memang tidak mudah dilakukan, apalagi ketika anak memiliki karakter keras kepala. Pada umumnya orangtua akan melakukan cara menasehati anak yang keras kepala dengan menggunakan amarah, dengan harapan anak merasa takut dan mau menuruti apa yang dikatakan oleh orangtua.


Menasehati anak yang tergolong bandel dan keras kepala dengan cara seperti diatas justru bukan membuat anak menjadi mudah diatur dan penurut, akan tetapi akan membuat anak menjadi sosok yang suka melawan serta nakal. Untuk mengatasi anak yang keras kepala serta suka membantah, berikut beberapa tips efektif mendidik anak untuk menjadi penurut dan pintar.


1. CIPTAKAN RASA KEDEKATAN ANTARA ANAK DAN ORANGTUA



Secara psikologis, anak dalam masa perkembangannya memiliki rasa ingin diperhatikan dan diakui atas keberadaannya. Dinamika kedekatan orangtua dengan anak, yang akhirnya menyebabkan adanya kesenjangan antara orangtua dan anak. Kerenggangan ikatan bathin ini yang akhirnya membuat anak mampu melakukan hal-hal diluar dari yang diharapkan oleh orangtua, seperti susah diatur, keras kepala, bandel, nakal dan lainnya.


Menurut psikolog anak Rini Hildayani MSi, orang tua yang sensitif, responsif, dan konsisten bisa membentuk secure attachment dengan buah hatinya, dan secure attachment ini yang dapat menciptakan ada kedekatan emosional anak dengan orang tuanya dalam waktu lama.


2. MEMBERIKAN NASEHAT KEPADA ANAK DI SAAT YANG TEPAT


Waktu yang tepat dan baik dalam menasehati anak dan berbicara kepadanya, merupakan hal yang perlu dilakukan oleh orangtua agar pembicaraan dan nasehat yang diberikan oleh orangtua kepada anak memiliki pengaruh sangat besar, karena anak akan dapat memantapkan pikirannya dalam menerima masukan dan nasehat dari orangtua.


Lalu kapan waktu yang tepat untuk menasehati anak?, menurut Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid dalam buku Cara Nabi Mendidik Anak, ada 3 waktu yang tepat menasehati anak, dan waktu tersebut adalah:
  1. Saat berjalan-jalan atau diatas kendaraan.
  2. Saat Makan.
  3. Saat Anak Sakit. Waktu yang tepat dalam memberikan nasehat kepada anak, yaitu saat anak sakit. Karena saat tersebut baik anak, maupun orangtua ketika mengalami sakit, akan memiliki kelembutan hati dan mudah dalam menyadari kekeliruannya.



Dalam menasehati anak, hindari untuk memberikan teguran, nasehat dan lainnya didepan banyak orang, karena cara menasehati anak dengan metode ini akan membuat anak merasa malu.


3. MENDIDIK ANAK TANPA BERTERIAK DAN MEMBENTAK

Dengan menunjukan ekspresi kasih sayang serta kesabaran dalam mengatasi anak yang keras kepala dan bandel serta suka melawan, tidak jarang anak akan memahami apa yang dilakukannya adalah tidak benar, dan cara berteriak ataupun membentak justru akan membuat anak menjadi akan semakin melawan.


Membentak anak juga akan menimbulkan efek yang tidak baik pada perkembangan sikapnya. Anak akan meniru gaya tersebut kepada anda ataupun orang sekitarnya. Tentunya orangtua tidak mengharapkan perikalu tersebut dimiliki oleh anak.


4. PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA

Menurut Prof. Dr. Alexis Carrel seorang sarjana Amerika penerima hadiah nobel 1948, menyatakan bahwa moral dapat digali dan diperoleh dalam agama, karena agama adalah sumber moral paling teguh. Serta W.M. Dixo dalam “The Human Situation”, menulis bahwa agama betul atau salah dengan ajarannya percaya kepada Tuhan dan kehidupan akherat yang akan datang, adalah dalam keseluruhannya kalau tidak satu-satunya paling sedikit kita boleh percaya, merupakan dasar yang paling kecil bagi moral.


Nilai agama merupakan pondasi bagi anak dalam menjalani fase perkembangannya, dan pendidikan agama adalah hal yang paling utama dalam mendidik anak, karena melalui penanaman nilai-nilai agama akan sangat baik dalam mendukung serta menjadikan anak memiliki moral positif.


5. PERLUNYA DISIPLIN KEPADA ANAK

Menurut Waison dalam Shochib, 1998 mendefinisikan disiplin diri dibangun dari asimilasi dan penggabungan nilai-nilai moral untuk diinternalisasi oleh subject didik sebagai dasar-dasar untuk mengarahkan perilakunya.


Mengajarkan disiplin pada anak dapat dimulai dari hal kecil dan sederhana dengan menjelaskan konsep serta konsekuensinya. Misalnya saat ia membuang sampah sembarangan, beri pemahaman bahwa sampah dapat merusak alam dan mengakibatkan bencana alam seperti banjir. Disiplin sangat penting diajarkan kepada anak bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukannya, dan kelak anak anak belajar untuk menjadi sosok anak yang mau mendengar serta penurut.


6. PERLUNYA KOREKSI DIRI

Tidak sedikit dari orangtua kurang menyadari bahwa salah satu penyebab utama anak menjadi nakal, bandel, keras kepala bahkan suka melawan adalah perilaku orangtua yang memaksakan diri. Sifat memaksa, bahkan tidak mau mengalah dapat juga menjadi pemicu dari peniruan anak terhadap apa yang dilihatnya dalam keseharian.


Jadi sangat penting bagi orangtua yang sedang melakukan parenting, untuk kembali flashback dan memperbaiki hala-hal ataupun perilaku yang berdampak kepada perilaku anak terutama dalam hal keras kepala, susah diatur maupun bandel.


Kesimpulan: Untuk mendidik anak menjadi sosok yang penurut dan cerdas, sebaiknya orangtua melakukan cara yang dapat difahami anak, dengan tidak memaksa serta melakukan pengendalian diri dan hidari menggunakan amarah yang berlebihan. Dan paling utama dalam menjadikan anak mendengar setiap perkataan orangtua serta cerdas adalah penanaman sendi-sendi kebaikan melalui pendidikan agama sejak anak usia dini.


Demikian tulisan tentang Cara Efektif Mendidik Anak Menjadi Penurut Dan Pintar, semoga dengan tulisan ini dapat membantu orang tua dalam mengatasi anak yang menjadi nakal, susah diatur, serta keras kepala.

Post a Comment for "CARA EFEKTIF MENDIDIK ANAK MENJADI PENURUT DAN PINTAR"