Pengaruh Media Sosial Terhadap Anak - Pendidikan karakter juga perkembangan secara psikososial dapat terbangun dari media-media baik itu berupa televisi, radio, musik, video game dan internet. Penting sekali bagi orangtua untuk saling berdiskusi tentang penggunaan semua media berdasarkan usia mereka.
Anda mungkin berfikir bahwa kesehatan fisik juga mental anak bahkan remaja hanya sebatas tentang mengkonsumsi makanan sehat lima sempurna. Tentu hal ini perlu dilihat lagi, sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang mereka salah satunya media sosial itu.
Memang dampak media sosial saat pertumbuhan anak hingga remaja memiliki dampak positif tetapi jika kurang pengawasan tentu akan memiliki dampak negatif untuk lingkungan sosialnya.
Tahap tumbuh kembang pada anak-anak adalah Tahap dimana mereka berusaha melewatinya dengan berbagai macam konsep dari fase-fase yang seharusnya didukung oleh orangtua berdasarkan usianya. apabila fase tumbuh kembang anak tidak memiliki konsep, termasuk melihat dari penggunaan jejaring sosial, maka kita akan mendapati generasi muda penuh tanda tanya.
Tujuan dari pernyataan tersebut untuk mengeksplorasi efek menguntungkan dan berbahaya media pada kesehatan mental dan fisik anak-anak, dan untuk mengidentifikasi bagaimana kita dapat memberi nasihat kepada anak dalam penggunaan media secara sehat.
Jumlah waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi dan duduk di depan komputer dapat mempengaruhi perkembangan postur anak. Jumlah waktu yang berlebihan di komputer dapat menyebabkan obesitas, keterampilan sosial yang belum berkembang dan bentuk perilaku adiktif.
Meski jarang, beberapa anak dengan gangguan kejang lebih rentan terhadap serangan yang ditimbulkan oleh layar televisi atau layar komputer yang berkedip-kedip. Tidak ada data yang menunjukkan bahwa tayangan televisi menyebabkan kelemahan mata. Mungkin berbeda ketika seorang anak terpapar layar komputer dengan saksama dalam waktu lama, meski tidak ada referensi definitif untuk mendukung hal ini.
Perhatian lainnya termasuk pedofil yang menggunakan Internet untuk menarik anak bahkan remaja ke dalam hubungan. Ada juga potensi anak untuk terpapar materi pornografi. Orang tua bisa menggunakan teknologi yang menghalangi akses terhadap pornografi dan seks di internet, namun harus disadari bahwa teknologi ini tidak menggantikan pengawasan atau pembinaan terhadap mereka.
Tingkat perkembangan individu anak merupakan faktor penting dalam menentukan apakah media akan memiliki efek positif atau negatif. Tidak semua program televisi itu buruk, namun data yang menunjukkan efek negatif dari visual kekerasan, seksualitas dan penggunaan bahasa yang tidak tepat. Namun, sekali lagi perlu peran orangtua memastikan tentang efek negatif dan positif media untuk anak-anak remaja dengan menyesuaikan aturan dalam keluarga sendiri.
Beberapa literatur juga makalah yang saya temukan tentang pengaruh media massa ini terhadap perkembangan anak dengan intisari:
Pengaruh media terhadap perkembangan bahasa anak juga bisa didapat dari hasil penggunaan dari media massa ini. Bahasa mereka akan berkembang menyesuaikan dengan apa yang dilihatnya, terkadang hal yang paling 'menakutkan' ketika memasuki pilkada serentak maupun pilpres.
Dimana ketika suara para pendukung dari calon, saling menjatuhkan berdebat dengan tidak sedikit menggunakan bahasa yang 'kurang pantas' didengar anak dan remaja. Tanpa disadari oleh kita, diluar sana banyak sekali anak-anak belum cukup umur melihat juga mendengar bahkan meniru padahal mereka kurang mengerti apa yang dibicarakannya.
Besarnya imbas gejolak politik terhadap pendidikan anak yang akhirnya terbangun karakter negatif, dimana akan banyak kita temukan anak-anak dan remaja 'mengumpat' satu calon dengan pengembangan bahasa yang diterima dari hasil menonton tersebut. Ini bisa terjadi karena kita sebagai orangtua melupakan bahwa perpecahan dalam mendukung balon juga akan mempengaruhi pendidikan karakter anak-anak.
Ini bisa kita liak dari beberapa lirik lagu baik itu hasil karya Indonesia maupun luar, dimana tidak jarang lirik tersebut menyerukan kepada hal yang dapat membuat anak remaja terhipnotis untuk melakukannya bahkan dikemas dengan tampilan peran dari model video sexy.
Lirik musik semakin eksplisit, terutama dengan referensi seks, narkoba dan kekerasan. Banyak ahli yang menghubungkan hubungan sebab-akibat antara lirik eksplisit dan efek perilaku buruk masih dalam proses saat ini. Sementara itu, potensi dampak negatif dari lirik musik eksplisit harus membuat orang tua waspada dan hal ini harus dipertimbangkan sebagai antisipatif dengan remaja dan orang tua mereka. Paling tidak, orang tua harus berperan aktif dalam memantau musik yang lihat anak-anak mereka.
Efek video game kekerasan pada anak-anak telah menjadi perhatian publik selama bertahun-tahun. Setahu saya, belum ada analisis kuantitatif konten video game untuk game yang dinilai sesuai untuk semua khalayak dibuat sampai saat ini.
Kontribusi kita dalam memberikan dampak penggunaan internet ataupun jejaring sosial, seperti Facebook, twitter, dll tanpa disadari akan memiliki efek kepada pembangunan karakter generasi muda baik itu anak dari segala usia hingga remaja.
Tidak mengherankan ketika anak-anak akhirnya terlibat dalam perseteruan politik yang seharusnya tidak terjadi. Ini diawali dari perdebatan terbuka antara para pendukung saling menjatuhkan bahkan mencaci, kemudian ditiru oleh anak-anak.
Justru imbas yang dirasakan dari gejolak politik terhadap pendidikan karakter anak akan sangat kuat berpengaruh kepada perkembangan mereka hanya karena pertarungan politik. Gejolak-gejolak politik adalah hal lumrah, tapi jika tidak dikontrol di berbagai media, memungkinkan membuat pendidikan kurang baik bagi remaja. Anda mungkin melihat bagaimana pendidikan politik tersebut dapat memecah keluarga dalam perbedaan pendapat lalu dilihatnya.
Anda mungkin berfikir bahwa kesehatan fisik juga mental anak bahkan remaja hanya sebatas tentang mengkonsumsi makanan sehat lima sempurna. Tentu hal ini perlu dilihat lagi, sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang mereka salah satunya media sosial itu.
Memang dampak media sosial saat pertumbuhan anak hingga remaja memiliki dampak positif tetapi jika kurang pengawasan tentu akan memiliki dampak negatif untuk lingkungan sosialnya.
Tahap tumbuh kembang pada anak-anak adalah Tahap dimana mereka berusaha melewatinya dengan berbagai macam konsep dari fase-fase yang seharusnya didukung oleh orangtua berdasarkan usianya. apabila fase tumbuh kembang anak tidak memiliki konsep, termasuk melihat dari penggunaan jejaring sosial, maka kita akan mendapati generasi muda penuh tanda tanya.
Tujuan dari pernyataan tersebut untuk mengeksplorasi efek menguntungkan dan berbahaya media pada kesehatan mental dan fisik anak-anak, dan untuk mengidentifikasi bagaimana kita dapat memberi nasihat kepada anak dalam penggunaan media secara sehat.
Daftar Isi:
INTERNET
Internet memiliki potensi yang signifikan untuk memberi anak dan remaja akses terhadap informasi pendidikan, dan dapat dibandingkan dengan perpustakaan. Namun, kurangnya standar editorial membatasi kredibilitas Internet sebagai sumber informasi. Ada juga kekhawatiran lain.Jumlah waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi dan duduk di depan komputer dapat mempengaruhi perkembangan postur anak. Jumlah waktu yang berlebihan di komputer dapat menyebabkan obesitas, keterampilan sosial yang belum berkembang dan bentuk perilaku adiktif.
Meski jarang, beberapa anak dengan gangguan kejang lebih rentan terhadap serangan yang ditimbulkan oleh layar televisi atau layar komputer yang berkedip-kedip. Tidak ada data yang menunjukkan bahwa tayangan televisi menyebabkan kelemahan mata. Mungkin berbeda ketika seorang anak terpapar layar komputer dengan saksama dalam waktu lama, meski tidak ada referensi definitif untuk mendukung hal ini.
Perhatian lainnya termasuk pedofil yang menggunakan Internet untuk menarik anak bahkan remaja ke dalam hubungan. Ada juga potensi anak untuk terpapar materi pornografi. Orang tua bisa menggunakan teknologi yang menghalangi akses terhadap pornografi dan seks di internet, namun harus disadari bahwa teknologi ini tidak menggantikan pengawasan atau pembinaan terhadap mereka.
TELEVISI
Jaman sekarang, tentu setiap keluarga memiliki televisi, ini memiliki potensi untuk menghasilkan efek positif dan negatif, dan banyak penelitian telah melihat dampak televisi terhadap masyarakat, terutama pada anak-anak dan remaja.Tingkat perkembangan individu anak merupakan faktor penting dalam menentukan apakah media akan memiliki efek positif atau negatif. Tidak semua program televisi itu buruk, namun data yang menunjukkan efek negatif dari visual kekerasan, seksualitas dan penggunaan bahasa yang tidak tepat. Namun, sekali lagi perlu peran orangtua memastikan tentang efek negatif dan positif media untuk anak-anak remaja dengan menyesuaikan aturan dalam keluarga sendiri.
Beberapa literatur juga makalah yang saya temukan tentang pengaruh media massa ini terhadap perkembangan anak dengan intisari:
- Terdapat kebiasaan menonton televisi anak-anak melebihi waktu istirahatnya.
- Anak-anak menonton televisi dengan tayangan dewasa atau bukan berdasarkan usia mereka.
- Ada hubungan antara menonton tayangan televisi dengan kekerasan dan peningkatan perilaku kekerasan oleh anak-anak.
- Penayangan televisi yang berlebihan berkontribusi pada meningkatnya kejadian obesitas pada masa anak-anak.
- Sosial media dalam hal ini penayangan televisi yang berlebihan mungkin memiliki pengaruh buruk pada prestasi belajar siswa atau pelajar dan akademis.
- Menonton program tertentu dapat mendorong perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab.
- Televisi adalah cara yang efektif untuk mengiklankan produk kepada anak-anak dari berbagai umur.
Pengaruh media terhadap perkembangan bahasa anak juga bisa didapat dari hasil penggunaan dari media massa ini. Bahasa mereka akan berkembang menyesuaikan dengan apa yang dilihatnya, terkadang hal yang paling 'menakutkan' ketika memasuki pilkada serentak maupun pilpres.
Dimana ketika suara para pendukung dari calon, saling menjatuhkan berdebat dengan tidak sedikit menggunakan bahasa yang 'kurang pantas' didengar anak dan remaja. Tanpa disadari oleh kita, diluar sana banyak sekali anak-anak belum cukup umur melihat juga mendengar bahkan meniru padahal mereka kurang mengerti apa yang dibicarakannya.
Besarnya imbas gejolak politik terhadap pendidikan anak yang akhirnya terbangun karakter negatif, dimana akan banyak kita temukan anak-anak dan remaja 'mengumpat' satu calon dengan pengembangan bahasa yang diterima dari hasil menonton tersebut. Ini bisa terjadi karena kita sebagai orangtua melupakan bahwa perpecahan dalam mendukung balon juga akan mempengaruhi pendidikan karakter anak-anak.
VIDEO MUSIK
Tidak dapat dipungkiri bahwa musik adalah salah satu alternatif untuk membuat cerdas otak anak, berbagai macam musik yang beragam dapat membuat otaknya berkembang, salah satu jenis musik yang disarankan adalah musik klasik, akan tetapi terkadang lirik ataupun video klip dari musik tersebut akan memiliki dampak buruk bagi perkembangan mereka.Ini bisa kita liak dari beberapa lirik lagu baik itu hasil karya Indonesia maupun luar, dimana tidak jarang lirik tersebut menyerukan kepada hal yang dapat membuat anak remaja terhipnotis untuk melakukannya bahkan dikemas dengan tampilan peran dari model video sexy.
Lirik musik semakin eksplisit, terutama dengan referensi seks, narkoba dan kekerasan. Banyak ahli yang menghubungkan hubungan sebab-akibat antara lirik eksplisit dan efek perilaku buruk masih dalam proses saat ini. Sementara itu, potensi dampak negatif dari lirik musik eksplisit harus membuat orang tua waspada dan hal ini harus dipertimbangkan sebagai antisipatif dengan remaja dan orang tua mereka. Paling tidak, orang tua harus berperan aktif dalam memantau musik yang lihat anak-anak mereka.
VIDEO GAME
Beberapa permainan video dapat membantu pengembangan keterampilan dan koordinasi motorik yang bagus, namun banyak kekhawatiran tentang efek negatif dari televisi, misalnya, tidak aktif, perilaku asosial dan kekerasan, ini juga berlaku untuk penggunaan video game yang berlebihan. Permainan video terkadang mengandung unsur kekerasan dan ini memiliki dampak buruk terhadap perkembangan mental anak-anak. Orangtua harus disarankan untuk membiasakan diri dengan berbagai sistem penilaian untuk permainan video dan menggunakan pengetahuan ini untuk mengambil keputusan.Efek video game kekerasan pada anak-anak telah menjadi perhatian publik selama bertahun-tahun. Setahu saya, belum ada analisis kuantitatif konten video game untuk game yang dinilai sesuai untuk semua khalayak dibuat sampai saat ini.
KESIMPULAN DAMPAK MEDIA SOSIAL BAGI TUMBUH KEMBANG ANAK DAN REMAJA
Peran penting orangtua dalam membentengi anak terhadap penguruh dari media, baik itu media massa, media sosial maupun media lainnya sangat dibutuhkan terutama memasuki pemilihan presiden (pilpres) maupun pilkada serentak.Kontribusi kita dalam memberikan dampak penggunaan internet ataupun jejaring sosial, seperti Facebook, twitter, dll tanpa disadari akan memiliki efek kepada pembangunan karakter generasi muda baik itu anak dari segala usia hingga remaja.
Tidak mengherankan ketika anak-anak akhirnya terlibat dalam perseteruan politik yang seharusnya tidak terjadi. Ini diawali dari perdebatan terbuka antara para pendukung saling menjatuhkan bahkan mencaci, kemudian ditiru oleh anak-anak.
Justru imbas yang dirasakan dari gejolak politik terhadap pendidikan karakter anak akan sangat kuat berpengaruh kepada perkembangan mereka hanya karena pertarungan politik. Gejolak-gejolak politik adalah hal lumrah, tapi jika tidak dikontrol di berbagai media, memungkinkan membuat pendidikan kurang baik bagi remaja. Anda mungkin melihat bagaimana pendidikan politik tersebut dapat memecah keluarga dalam perbedaan pendapat lalu dilihatnya.
Post a Comment for "INILAH DAMPAK MEDIA SOSIAL BAGI TUMBUH KEMBANG ANAK DAN REMAJA"