GIZI MENURUT PARA AHLI

blogduniaanakindonesia.blogspot.com, Jakarta: Arti Gizi Menurut Pendapat para Ahli - Banyak pengertian tentang definisi dari Gizi, akan tetapi apabila bunda melihat dari jenis maupun fungsinya, menurut WHO, Gizi atau Nutrisi adalah asupan makanan, dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kebutuhan makanan tubuh, dan itulah bunda yang menjadi arti dari gizi tersebut.


Tentu sebagai orangtua, kita harus memahami ini untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang. Lengkapnya silahkan simak materi gizi dari berbagai sudut pandang para ahli atau pakar dibawah.

ARTI GIZI


PENGERTIAN GIZI MENURUT PARA AHLI

Berikut adalah beberapa pengertian gizi menurut para pakar:


Menurut menurut Depkes (2012), Kata gizi yang dalam bahasa Arab "Al Gizzai" sudah dikenal sejak tahun 1950-an merupakan terjemahan dari bahasa Inggris "nutrition".


Menurut Marni (2013),  gizi dalam kesehatan reproduksi adalah bagaimana seseorang individu, mampu untuk mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuhnya, agar individu tersebut tetap berada dalam keadaan sehat dan baik secara fisik atau mental. Serta mampu menjalankan sistem metabolisme dan reproduksi, baik fungsi atau prosesnya secara alamiah dengan keasan tubuh yang sehat.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan.


Menurut I Dewa Nyoman Supariasa dkk (2002), gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorpsi, transportasi. Penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.


Menurut Djoko Pekik Irianto (2006), pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga.


Menurut Tuti Sunardi (2006), Gizi adalah sesuatu yang mempengaruhi dalam proses perubahan dari segala jenis makanan yang berada di dalam tubuh yang masuk dengan cara memakannya sehingga berguna bagi kehidupan kita.


Menurut WJ Corputty (1977), gizi adalah segala hal yang berhubungan dengan makanan yang mempengaruhi kesehatan.


Menurut Deswarni Idrus dan Gatot Kunanto (1990), Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpangan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.


Menurut Harry Oxorn dan William R. Forte (2010), gizi meliputi pengertian yang luas karena tidak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbangkan agar kita tetap sehat.


Menurut Nirmala Devi (2012), Gizi adalah substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh.


Menurut Chairunnisa dkk (2015), Gizi adalah unsur yang terkandung dalam makanan, dimana unsur-unsur itu dapat memberikan manfaat bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat.


Menurut Purnomowati, Diana H, Cahyo S (2010), Gizi adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan, mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam tubuh, dan menyediakan energi bagi fungsi tubuh, atau bisa juga diartikan sebagai komponen pembangun tubuh manusia.


Menurut DR. I.K.G. Suandi, SpA (1998), Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang anak, sehingga pemenuhan kebutuhan gizi secara akurat turut menentukan kualitas tumbuh kembang, sebagai sumber daya manusia dimasa yang akan datang.


Menurut Asep Kurnia Nenggala (2006), Gizi merupakan zat hara dalam makanan yang bernilai dan diperlukan makhluk hidup untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan kegiatan hidupnya.


PENGERTIAN ZAT GIZI MENURUT AHLI

Berikut adalah beberapa pengertian zat gizi menurut para ahli:


Menurut Sediaoetama 1987 (dalam buku Santoso dan Ranti. 2009:102) zat gizi adalah satuan-satuan yang menyusun bahan makanan atau bahan-bahan dasar.contoh bahan makanan seperti daging, telur, ubi, sayur dll.


Menurut Sunita Almatsier (2009), zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein, oksidasi zatzat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas. Ketiga zat gizi termasuk zat organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar, jumlah zat gizi yang paling banyak terdapat dalam pangan dan disebut juga zat pembakar.


Apabila mendefinisikan dari pendapat para pakar diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum, Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.


JENIS-JENIS ZAT GIZI

Menurut pakar seprti Santoso dan Ranti (dalam buku Kesehatan dan Gizi. 2009: 108) mengemukakan bahwa jenis-jenis gizi antara lain yaitu :

1. Karbohidrat

Karbohirdat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Karbohidrat terdiri atas hidrogen, oksigen, dll.


Drs. Syafrizar, M.Pd dan Wilda Welis, S.P., M.Kes dalam Ilmu gizi mengemukakan Karbohidrat adalah zat gizi yang disusun oleh atom karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (0). Karbohidrat merupakan zat gizi yang berperan dalam menghasilkan energi yang utama dalam tubuh. Secara umum karbohidrat dapat diklasifikasikan atas tiga jenis yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.


Fungsi Kabohidrat.

Dalam tubuh karbohidrat berperan sebagai penghasil energi utama sehingga kebutuhan tubuh akan karbohidrat diperhitungkan akan fungsinya sebagai penghasil energi.


Selain berfungsi dalam menghasilkan energi karbohidrat juga sebagai pemberi rasa manis pada makanan, mengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses dan sebagai penghemat protein.


2. Protein

Protein berasal dari kata Yunani proteios yang berarti "yang pertama" atau "yang terpenting". Protein merupakan zat gizi yang sangat penting karena yang paling erat hubungannya dengan proses-proses kehidupan. Protein mengandung 20-24 jenis asam amino.


Klasifikasi protein terdiri dari :
  1. Protein sempurna atau lengkap
  2. Protein setengah sempurna atau setengah lengkap
  3. Protein tidak sempurna atau tidak lengkap



Fungsi Protein.

Salah satu fungsi dari protein adalah untuk membantu mengatur metabolisme pada tubuh. Protein digunakan untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh dengan asam basa sehingga akan menciptakan kestabilan PH cairan pada tubuh kita. Protein mampu mengikat hemoglobin dan mengangkut oksigen dari dalam darah.


Selain fungsi diatas, menurut Joko Pekik (2006: 15) protein juga berfungsi sebagai:
  • Membangun sel tubuh
  • Mengganti sel tubuh
  • Membuat air susu, enzim dan hormon
  • Membuat protein darah
  • Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh
  • Pemberi kalori


Apabila tubuh kekurangan protein, maka serangan penyakit busung lapar akan selalu terjadi. Busung lapar adalah tingkat terakhir dari kelaparan, terutama akibat kekurangan protein dalam waktu lama.

https://blogduniaanakindonesia.blogspot.com/

3. Lemak

Lemak merupakan sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur kabon (C), Hidrogen (H), dan oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu.adapun lemak adalah zat gizi padat energi, nilai kalori 9 kalori setiap gram lemak. Fungsi lemak adalah sebagai sumber utama energi yaitu cadangan dalam jaringan tubuh dan bantalan bagi organ tertentu dari tubuh.


Fungsi Lemak

Fungsi utama lemak adalah memberikan tenaga kepada tubuh. Disamping fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin yaitu vitamin: A, D, E, dan K.


Menurut sumbernya lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani.


4. Vitamin

Kata vitamin berasal dari vitamine oleh Vladimir Funk, karena disangka suatu ikatan organik amine, dan merupakan zat vitamin yang dibutuhkan untuk kehidupan (vital).


Menurut Sunita Almatsier (2009: 151) vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.


Fungsi Vitamin

Fungsi utama vitamin adalah mengatur proses metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Secara umum Vitamin juga memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
  • Mengatur zat dalam tubuh
  • Berfungsi menguatkan gigi dan tulang
  • Mempercepat Pertumbuhan
  • Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit
  • Mempercepat proses dalam penyembuhan penyakit
  • Menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh
  • Memperlambat dalam proses penuaan
  • Membangun sistem kekebalan tubuh atau sistem imun
  • Menjaga tubuh tetap segar dan menghilangkan rasa capek
  • Vitamin juga diperkirakan berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh 
Menurut sifatnya vitamin digolongkan menjadi dua, yaitu vitamin larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan K, dan vitamin yang larut dalam air (mineral) yaitu vitamin B dan C.


5. Mineral

Mineral merupakan zat gizi yang cukup penting bagi tubuh manusia, sekitar 4% dari tubuh manusia terdiri atas mineral. Ini artinya Mineral adalah zat penting untuk kesehatan tubuh, karena semua jaringan dan air di dalam tubuh mengandung mineral.


Secara umum, mineral adalah merupakan senyawa organik yang mempunyai peranan penting dalam tubuh. Mineral dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun dan zat pelindung.


Dalam konteks nutrisi, suatu mineral adalah unsur kimia yang dibutuhkan sebagai nutrisi esensial oleh mikroorganisme untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk hidup. Lima mineral utama dalam tubuh manusia adalah kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan magnesium.


Fungsi Mineral

Adapun fungsi-fungsi mineral adalah:
  • Produksi hormon
  • Sebagai Katalisator berbagai reaksi biokimiawi dalam tubuh
  • Pencernaan dan penggunaan makanan
  • Bagian dari organ vital seperti tulang, gigi, darah
  • Trasmisi sinyal atau pesan pada sel saraf
  • dll


Jadi pastikan bahwa untuk memenuhi Gizi Seimbang sangat diperlukan literasi Gizi yang baik supaya anak-anak tetap sehat dan cerdas.


Dengan mengetahui fungsi-fungsi dan jenis-jenis zat gizi semoga menambah literasi keluarga Anda untuk memfungsikan ataupun menjadikannya sebagai tip parenting anak usia dini sebagai cara mendidik mereka agar sehat, cerdas juga tumbuh optimal. Demikian artikel terkait Prinsip Dasar Ilmu Gizi dalam pengertian para Ahli yang dirangkum blogduniaanakindonesia.blogspot.com, semoga bermanfaat!

DAFTAR PUSTAKA:

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Utama.

Arti kata gizi. https://kbbi.web.id/gizi. Diakses pada tanggal 22 Februari 2019

Corputty, W.J. 1977. Pengetahuan Barang Makanan. Cetakan Kedua. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Djoko Pekik Irianto. 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Idrus, Deswarni dan Kunanto, Gatot. 1990. Epidemiologi I. Jakarta: Pusdiknakes.

Gizinet - Gizi dan Nutrisi. http://gizi.depkes.go.id/gizi-dan-nutrisi. Diakses pada tanggal 22 Februari 2019.

K, Iriyani., Chairunnisa, E., Kamba, I. 2015. Effectiveness of Booklet Media on Mothers’ Knowledge and Attitude Regarding Exclusive Breastfeeding and Breastfeeding Practice at Manggar Baru Health Center Balikpapan. International Journal of Science: Basic and Applied Research. 21(2): 11-15

Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Nirmala, Devi. 2012. Gizi Anak Sekolah. PT Kompas Media Nusantara, Jakarta.

Nenggala, Kurnia Asep. 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Oxorn, Harry dan William R. Forte. 2010. Ilmu Kebidanan, Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Esentia Medika.

Saparinto, Cahyo. Purnomowati, Ida, dan Hidayati, Diana. 2008. Aneka Kudapan Berbahan Ikan. Kanisius, Yogyakarta.

Santoso, S., Ranti, AL. 2009. Kesehatan dan Gizi. PT. Asdi Masatya: Jakarta.

Supariasa, I.D.N. dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Suandi SpA, dr. I.K.G. 1998. Diit Pada Anak Sakit. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Soenardi, Tuti. 2006. Makanan Sehat Penggugah Selera Makan Balita. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Umum.

Syafrizar, M.Pd, Drs dan Welis, Wilda. M.Kes, S.P. 2008. Ilmu Gizi. cetakan pertama. Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang. Wineka Media

WHO. Nutrition. https://www.who.int/topics/nutrition/en/. Diakses pada tanggal 22 Februari 2019

Post a Comment for "GIZI MENURUT PARA AHLI"