Lirik lagu dengan semangat Nabi Kongzi menyambut Tahun Baru Kongzili atau Imlek. blogduniaanakindonesia.blogspot.com, Saat Tahun Baru Kongzili (Bahasa Mandarin: Xinnian), biasanya umat Konghucu saling mengunjungi atau silahturahmi untuk mengucapkan selamat Tahun baru yang diiringi dengan saling mendoakan semoga di tahun yang akan dijalaninya semua akan menjadi lebih baik khususnya dalam hal pengembangan diri. Namun tak jarang
doa dan harapan itu lebih ditunjukkan pada hal-hal yang berhubungan dengan rezeki dan kesejahteraan hidup.
Baca: KATA UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU 2573 KONGZI LI PENUH MAKNA
Tahun Baru Kongzili juga merupakan momentum untuk memperbaharui diri. Setelah memeriksa diri dari kekurangan-kekurangan, selanjutnya membulatkan tekad dan mengobarkan semangat untuk memperbaiki dan memperbaharuinya pada tahun mendatang. Hal ini dilakukan sebagaimana Semangat memperbaharui diri ini diteladani oleh Nabi Chengtang (1766 SM). Semangat itu tersurat di dalam kitab Ajaran Besar, sebagai berikut: ”Pada tempayan raja Tang terukir kalimat: ’Bila suatu hari dapat membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari, dan jagalah agar baharu selama-lamanya.’ "Gou ri xin, ri ri xin, you ri xin" (Daxue/Ajaran Besar. II: 1)
Dalam Ajarannya, Saat menjelang Tahun baru Kongzili (Bahasa Mandarin: Xinnian), biasanya umat Konghucu merapihkan dan membersihkan rumah, menghias diri dengan pakaian yang baru, menyediakan makanan yang enak sebagai tradisinya. Makna pada tradisi ini adalah diharapkan seluruh kehidupan jasmani rohaninya diliputi rasa gembira dan bahagia, yang dibarengi dengan rasa dan suasana cinta kasih kepada sesama manusia, dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Olehkarenanya, Pada Tahun Baru Kongzili ini, umat Khonghucu melaksanakan sembahyang sujud kehadirat Tuhan, sebagaimana yang disabdakan Nabi Kongzi: “Pada permulaan tahun (Lichun), jadikanlah sebagai hari agung untuk bersembahyang besar kehadirat Tuhan.” (Kitab Li ji / Catatan Kesusilaan bagian Yue ling).
Maka, di malam tahun baru disiapkan meja persembahyangan yang tinggi di depan rumah untuk melakukan Sembahyang Sam Kai (dialek Hokian) atau sancai (persembahyangan atas 3 unsur: Tuhan, bumi, manusia). Dan pada pukul 23.00–01.00 – yang dikenal sebagai waktu zi shi – dilakukan sembahyang kepada Tuhan, mengucap syukur atas usainya tahun yang lalu dan memohon pengharapan di tahun baru pada semua unsur di dunia.
Dikisahkan dalam sejarah, Ibunda Yan Zeng Zai yang sering mendaki bukit Ni memanjatkan doa, memohon ke hadirat Tuhan agar dikaruniai seorang anak putra. Selang tidak berapa lama pada suatu malam, dia diberi penglihatan: Datang Malaikat Bintang Utara berkata, “Terimalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, seorang putra agung nan suci, seorang nabi. Engkau akan melahirkannya di lembah Kong Sang.”
Sejak kejadian itu, Ibu Yan mulai mengandung dan diberi penglihatan lain. Datang seekor Qi-lin (hewan suci bertubuh kijang, bertanduk tunggal, bersisik seperti naga, berekor seperti lembu). Dari mulutnya, menyembur keluar sebuah kitab kumala (Yu Shu) yang bertuliskan: “Putra sari air suci akan datang untuk menggantikan Dinasti Zhou yang sudah lemah, dan akan menjadi Raja tanpa mahkota”.
Setelah itu, Ibu Yan mengikatkan pita merah pada tanduk hewan suci tersebut. Setelah hamil selama 11 bulan, lahirlah seorang anak bayi pada tanggal 27 bulan 8 tahun 551 SM (jaman Chun Qiu), di negeri Lu, kota Zou Yi, desa Chang Ping, lembah Kong Sang (sekarang Kota Qufu, Provinsi Shandong, Tiongkok)
Sewaktu kelahiran Kongzi tampak tanda-tanda menakjubkan, yaitu: muncul dua ekor naga berjaga mengitari tempat kelahiran; datang lima Malaikat Tua menyambut; malam itu bintang utara bersinar terang, langit jernih, bumi damai; terdengar musik nan merdu mengalun di angkasa; angin bertiup sepoi-sepoi dan keesokan harinya matahari bersinar hangat; Sungai Kuning yang biasa airnya keruh bergolak, menjadi jernih dan tenang alirannya; dari langit terdengar suara, “Tuhan telah berkenan menurunkan seorang putra yang nabi”; muncul sumber air hangat untuk memandikan sang bayi di lantai gua Kong Sang; pada tubuh sang bayi, tampak 49 tanda-tanda luar biasa yang bermakna: Yang akan menetapkan hukum abadi dan membawa damai bagi dunia.
Usia tiga tahun, Kongzi kehilangan ayah. Sejak itu, Kong Qiu ikut Ibunda Yan berpindah ke dekat rumah nenek. Kong Qiu dibesarkan Ibunda Yan dan juga mendapat bimbingan dari nenek luarnya.
Ketika usia tujuh tahun, meski dalam kemiskinan, Ibunda Yan menyekolahkan Kong Qiu di perguruan Yan Ping Zhong; seorang cendekiawan dari Negeri Qi. Di sekolah ini, para murid diajarkan cara menyiram, membersihkan lantai, bertanya jawab dengan guru, juga pendidikan budi pekerti, musik, menunggang kuda, memanah, sastra dan berhitung.
Pada usia 15 tahun, Kongzi telah menetapkan hati untuk teguh dalam belajar. Masa kecil Kongzi bukanlah masa yang bahagia. Kong Qiu terbiasa mengerjakan banyak pekerjaan kasar. Dalam kitab Lun Yu tertulis, Nabi bersabda: “Aku bukanlah pandai sejak lahir. Aku hanya suka belajar hingga lupa makan dan minum. Di dalam mengajar juga tidak merasa lelah…. Waktu kecil banyak pekerjaan kasar pernah kulakukan, maka banyaklah pengetahuan dan keterampilan saya.” Kongzi juga pandai dalam hal memanah dan mengendarai kereta kuda.
Ketika Kongzi berusia 17 tahun, Ibunda tercinta yang banyak bekerja keras membesarkan anaknya, sehingga kurang terawatlah kesehatannya, meninggal dunia dalam usia 35 tahun. Kongzi bersedih dan menyemayamkan peti jenazahnya di tepi jalan kota, berharap ada orang yang mengetahui letak makam ayahnya, agar dapat dimakamkan bersama. Tiga hari kemudian, datanglah seorang nenek mengaku tetangga Ibunda Yan, memberi petunjuk pada Kongzi tentang letak makam ayahnya. Maka terkabullah niatnya untuk menyatukan kedua orang tuanya di makam yang berdampingan.
Dari kisah masa kecil Nabi Kongzi (Kongcu), dapatlah sahabat blogduniaanakindonesia petik beberapa suri tauladan. Pertama, semangat juang seorang ibu membesarkan anaknya seorang diri, meski miskin tetapi mengutamakan pendidikan anaknya. Kedua, kesadaran seorang anak yang telah kehilangan ayah sejak kecil, untuk tidak mengecewakan harapan sang ibu, menjadi anak yang patuh, berbakti, teguh dalam semangat belajar, rajin membantu ibunya.
Jadi untuk menyambut tahun Baru 2573 Kongzili atau hari raya suci Imlek, ayo tumbuhkan kembali semangat Nabi sebagai suar juga motivasi terus maju. Supaya kata motivasi tersebut menginspirasi maupun menetapkan hati untuk selalu teguh dalam belajar dalam menempuh hidup baru, yuk bersama mempelajari lirik lagu hari raya Imlek sebagai persiapan sambut tahun berikutnya.
Menyambut Tahun Baru
Ingat kepada-Nya Selalu
Nabi Konzi Suarku
Tahun Baru
Jiwa Baru
Menempuh Hidup Baru
Tahun Baru Terus Maju
Marilah Terus Maju
Baca: KATA MUTIARA DAN UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU IMLEK TERBAIK UNTUK MEMULAI TAHUN DENGAN BENAR
Tentu saja masih banyak lagu terpopuler selain yang tulisan pada artikel blog dunia Anak Indonesia ini. Apapun lirik pilihan keluarga Anda dalam menyambut Imlek 2022, mari kita menyambut tahun baru 2573 Kongzili tanpa melupakan semangatnya, yakni tumbuhkan rasa dan suasana cinta kasih kepada sesama manusia, dan rasa syukur kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya saya mengucapkan selamat hari raya suci Imlek bagi sahabat beragama Konghucu, mari membulatkan tekad dan mengobarkan semangat untuk memperbaiki dan memperbaharuinya pada tahun-tahun mendatang karena itulah makna Imlek sesungguhnya! sahabat blogduniaanakindonesia.blogspot.com
Baca: KATA UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU 2573 KONGZI LI PENUH MAKNA
Tahun Baru Kongzili juga merupakan momentum untuk memperbaharui diri. Setelah memeriksa diri dari kekurangan-kekurangan, selanjutnya membulatkan tekad dan mengobarkan semangat untuk memperbaiki dan memperbaharuinya pada tahun mendatang. Hal ini dilakukan sebagaimana Semangat memperbaharui diri ini diteladani oleh Nabi Chengtang (1766 SM). Semangat itu tersurat di dalam kitab Ajaran Besar, sebagai berikut: ”Pada tempayan raja Tang terukir kalimat: ’Bila suatu hari dapat membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari, dan jagalah agar baharu selama-lamanya.’ "Gou ri xin, ri ri xin, you ri xin" (Daxue/Ajaran Besar. II: 1)
Dalam Ajarannya, Saat menjelang Tahun baru Kongzili (Bahasa Mandarin: Xinnian), biasanya umat Konghucu merapihkan dan membersihkan rumah, menghias diri dengan pakaian yang baru, menyediakan makanan yang enak sebagai tradisinya. Makna pada tradisi ini adalah diharapkan seluruh kehidupan jasmani rohaninya diliputi rasa gembira dan bahagia, yang dibarengi dengan rasa dan suasana cinta kasih kepada sesama manusia, dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Olehkarenanya, Pada Tahun Baru Kongzili ini, umat Khonghucu melaksanakan sembahyang sujud kehadirat Tuhan, sebagaimana yang disabdakan Nabi Kongzi: “Pada permulaan tahun (Lichun), jadikanlah sebagai hari agung untuk bersembahyang besar kehadirat Tuhan.” (Kitab Li ji / Catatan Kesusilaan bagian Yue ling).
Maka, di malam tahun baru disiapkan meja persembahyangan yang tinggi di depan rumah untuk melakukan Sembahyang Sam Kai (dialek Hokian) atau sancai (persembahyangan atas 3 unsur: Tuhan, bumi, manusia). Dan pada pukul 23.00–01.00 – yang dikenal sebagai waktu zi shi – dilakukan sembahyang kepada Tuhan, mengucap syukur atas usainya tahun yang lalu dan memohon pengharapan di tahun baru pada semua unsur di dunia.
Nabi Kongzi
Dikutip dalam artikel Mengenang Hari Kelahiran Nabi Khongcu Tokoh Khonghucu, Ws. Ir. Djohan Adjuan, bahwa Nabi Kongzi, sewaktu lahir diberi nama kecil Kong Qiu (Baca: Kongzi) alias Zhong Ni. Kongzi merupakan putera kedua dari ayah yang bernama Kong Shu Liang He dan Ibu bernama Yan Zheng Zai. Kongzi mempunyai sembilan kakak perempuan dan satu abang dari lain ibu.Dikisahkan dalam sejarah, Ibunda Yan Zeng Zai yang sering mendaki bukit Ni memanjatkan doa, memohon ke hadirat Tuhan agar dikaruniai seorang anak putra. Selang tidak berapa lama pada suatu malam, dia diberi penglihatan: Datang Malaikat Bintang Utara berkata, “Terimalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, seorang putra agung nan suci, seorang nabi. Engkau akan melahirkannya di lembah Kong Sang.”
Sejak kejadian itu, Ibu Yan mulai mengandung dan diberi penglihatan lain. Datang seekor Qi-lin (hewan suci bertubuh kijang, bertanduk tunggal, bersisik seperti naga, berekor seperti lembu). Dari mulutnya, menyembur keluar sebuah kitab kumala (Yu Shu) yang bertuliskan: “Putra sari air suci akan datang untuk menggantikan Dinasti Zhou yang sudah lemah, dan akan menjadi Raja tanpa mahkota”.
Setelah itu, Ibu Yan mengikatkan pita merah pada tanduk hewan suci tersebut. Setelah hamil selama 11 bulan, lahirlah seorang anak bayi pada tanggal 27 bulan 8 tahun 551 SM (jaman Chun Qiu), di negeri Lu, kota Zou Yi, desa Chang Ping, lembah Kong Sang (sekarang Kota Qufu, Provinsi Shandong, Tiongkok)
Sewaktu kelahiran Kongzi tampak tanda-tanda menakjubkan, yaitu: muncul dua ekor naga berjaga mengitari tempat kelahiran; datang lima Malaikat Tua menyambut; malam itu bintang utara bersinar terang, langit jernih, bumi damai; terdengar musik nan merdu mengalun di angkasa; angin bertiup sepoi-sepoi dan keesokan harinya matahari bersinar hangat; Sungai Kuning yang biasa airnya keruh bergolak, menjadi jernih dan tenang alirannya; dari langit terdengar suara, “Tuhan telah berkenan menurunkan seorang putra yang nabi”; muncul sumber air hangat untuk memandikan sang bayi di lantai gua Kong Sang; pada tubuh sang bayi, tampak 49 tanda-tanda luar biasa yang bermakna: Yang akan menetapkan hukum abadi dan membawa damai bagi dunia.
Usia tiga tahun, Kongzi kehilangan ayah. Sejak itu, Kong Qiu ikut Ibunda Yan berpindah ke dekat rumah nenek. Kong Qiu dibesarkan Ibunda Yan dan juga mendapat bimbingan dari nenek luarnya.
Ketika usia tujuh tahun, meski dalam kemiskinan, Ibunda Yan menyekolahkan Kong Qiu di perguruan Yan Ping Zhong; seorang cendekiawan dari Negeri Qi. Di sekolah ini, para murid diajarkan cara menyiram, membersihkan lantai, bertanya jawab dengan guru, juga pendidikan budi pekerti, musik, menunggang kuda, memanah, sastra dan berhitung.
Pada usia 15 tahun, Kongzi telah menetapkan hati untuk teguh dalam belajar. Masa kecil Kongzi bukanlah masa yang bahagia. Kong Qiu terbiasa mengerjakan banyak pekerjaan kasar. Dalam kitab Lun Yu tertulis, Nabi bersabda: “Aku bukanlah pandai sejak lahir. Aku hanya suka belajar hingga lupa makan dan minum. Di dalam mengajar juga tidak merasa lelah…. Waktu kecil banyak pekerjaan kasar pernah kulakukan, maka banyaklah pengetahuan dan keterampilan saya.” Kongzi juga pandai dalam hal memanah dan mengendarai kereta kuda.
Ketika Kongzi berusia 17 tahun, Ibunda tercinta yang banyak bekerja keras membesarkan anaknya, sehingga kurang terawatlah kesehatannya, meninggal dunia dalam usia 35 tahun. Kongzi bersedih dan menyemayamkan peti jenazahnya di tepi jalan kota, berharap ada orang yang mengetahui letak makam ayahnya, agar dapat dimakamkan bersama. Tiga hari kemudian, datanglah seorang nenek mengaku tetangga Ibunda Yan, memberi petunjuk pada Kongzi tentang letak makam ayahnya. Maka terkabullah niatnya untuk menyatukan kedua orang tuanya di makam yang berdampingan.
Dari kisah masa kecil Nabi Kongzi (Kongcu), dapatlah sahabat blogduniaanakindonesia petik beberapa suri tauladan. Pertama, semangat juang seorang ibu membesarkan anaknya seorang diri, meski miskin tetapi mengutamakan pendidikan anaknya. Kedua, kesadaran seorang anak yang telah kehilangan ayah sejak kecil, untuk tidak mengecewakan harapan sang ibu, menjadi anak yang patuh, berbakti, teguh dalam semangat belajar, rajin membantu ibunya.
Jadi untuk menyambut tahun Baru 2573 Kongzili atau hari raya suci Imlek, ayo tumbuhkan kembali semangat Nabi sebagai suar juga motivasi terus maju. Supaya kata motivasi tersebut menginspirasi maupun menetapkan hati untuk selalu teguh dalam belajar dalam menempuh hidup baru, yuk bersama mempelajari lirik lagu hari raya Imlek sebagai persiapan sambut tahun berikutnya.
BERIKUT LIRIK LAGU HARI RAYA IMLEK TAHUN 2022 KE 2573 KONGZI LI
LIRIK DENGAN SEMANGAT NABI KONGZI MENYAMBUT TAHUN BARU
Dengan Semangat Nabi KongziMenyambut Tahun Baru
Ingat kepada-Nya Selalu
Nabi Konzi Suarku
Tahun Baru
Jiwa Baru
Menempuh Hidup Baru
Tahun Baru Terus Maju
Marilah Terus Maju
LAGU IMLEK TERPOPULER
Berikut lagu Imlek dengan lirik terpopuler di Indonesia yang sering dipersiapkan jelang tahun baru China bersama Keluarga dan anak-anak. Lagu-lagu yang dimaksud adalah Gong Xi Gong Xi, Da Di Hui Chun, Cai Shen Dao, He Xin Nian, Quan Kai Qing Feng Nian, Xin Nian Tuan Yuan, Hao Jin Nian Geng Hao, Xi Xi Ha Ha Xi Yang Yang, Xin Nian Lai Dao Duo Re Nao, dan Chun Tian Lai Le Huan Ying Xin Nian Dao.Baca: KATA MUTIARA DAN UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU IMLEK TERBAIK UNTUK MEMULAI TAHUN DENGAN BENAR
Tentu saja masih banyak lagu terpopuler selain yang tulisan pada artikel blog dunia Anak Indonesia ini. Apapun lirik pilihan keluarga Anda dalam menyambut Imlek 2022, mari kita menyambut tahun baru 2573 Kongzili tanpa melupakan semangatnya, yakni tumbuhkan rasa dan suasana cinta kasih kepada sesama manusia, dan rasa syukur kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya saya mengucapkan selamat hari raya suci Imlek bagi sahabat beragama Konghucu, mari membulatkan tekad dan mengobarkan semangat untuk memperbaiki dan memperbaharuinya pada tahun-tahun mendatang karena itulah makna Imlek sesungguhnya! sahabat blogduniaanakindonesia.blogspot.com
Post a Comment for "LAGU DENGAN SEMANGAT NABI KONGZI MENYAMBUT TAHUN BARU KONGZILI (IMLEK)"