blogduniaanakindonesia.blogspot.com - Masyarakat Indonesia juga dunia merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni setiap tahun.
Tapi taukah sahabat blogduniaanakindonesia! bahwa Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia memiliki latar belakang sejarah berbeda dengan perayaan Hari Lingkungan Hidup Nasional?
Jadi untuk mempelajari bagaimana peristiwa yang melatari tanggal 5 Juni menjadi perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, silahkan mambaca selengkapnya pada artikel blogduniaanakindonesia.blogspot.com!
Dalam pengantar laporan yang disampaikan oleh U Thant (Sekretaris Jenderal PBB), dinyatakan bahwa, “…untuk pertama kali dalam sejarah umat manusia telah terjadi krisis dengan jangkauan seluruh dunia, termasuk baik negara maju dan negara berkembang, mengenai hubungan antara manusia dan lingkungannya. Tanda-tanda ancaman telah dapat dilihat sejak waktu yang lama: ledakan penduduk, integrasi yang tidak memadai antara teknologi yang amat kuat dengan keperluan lingkungan, kerusakan lahan budidaya, pembangunan tidak berencana dari kawasan perkotaan, menghilangnya ruang terbuka dan bahaya kepunahan yang terus bertambah mengenai banyak bentuk kehidupan satwa dan tumbuhan. Tidak ada kesangsian bahwa apabila proses ini berlangsung terus maka kehidupan yang akan datang di bumi ini akan terancam (Hardjasoemantri, 1999).”
Bisa dikatakan kondisi lingkungan pada masa 1960an hingga 1970an sangat memprihatinkan dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat dunia. Tidak lagi berpusat pada daerah yang meiliki masalah lingkungan, melainkan nyaris seluruh dunia merasakannya. Salah satu masalah lingkungan yang merebak kala itu adalah wabah penyakit Minamata yang menyerang negara Jepang. Minamata sendiri merupakan sindrom yang merusak fungsi saraf. Di wilayah Eropa sendiri terjadi kabut asap yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Asap tersebut diperkirakan merupakan dampak yang ditimbulkan pembakaran hutan di berbagai wilayah untuk pembangunan pada kisaran tahun 1960. Meski dampaknya tidak serta merta, tetapi akibat yang ditimbulkan benar-benar sangat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
Singkat cerita, dari kondisi diatas akhirnya mendorong negara-negara di dunia melalui, Persatuan Bangsa-Bangsa (Sejarah Berdirinya PBB) melaksanakan konferensi terkait lingkungan hidup yang pertama kali pada tahun 1972. Konferensi tersebut digelar di Stockholm, Swedia, pada tanggal 5-16 Juni tahun 1972. Adapun negara yang menjadi pengusul pertama diadakannya Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah Jepang dan negara Senegal.
Itulah artikel tentang latar belakang penetapan tanggal 5 Juni menjadi perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. sahabat blogduniaanakindonesia! Selamat merayakan hari lingkungan hidup, mari jadikan lingkungan ini lebih sehat dengan terus jaga hubungan antara manusia dan lingkungannya secara seimbang!!!
Tapi taukah sahabat blogduniaanakindonesia! bahwa Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia memiliki latar belakang sejarah berbeda dengan perayaan Hari Lingkungan Hidup Nasional?
Jadi untuk mempelajari bagaimana peristiwa yang melatari tanggal 5 Juni menjadi perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, silahkan mambaca selengkapnya pada artikel blogduniaanakindonesia.blogspot.com!
SEJARAH SINGKAT PERAYAAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA
Permasalahan lingkungan menjadi perhatian dan kekhawatiran masyarakat internasional pada saat kalangan Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan peninjauan terhadap hasil-hasil gerakan Dasawarsa Pembangunan Dunia ke-1 (1960-1970), guna merumuskan strategi Dasawarsa Pembangunan Dunia ke-2 (1970-1980).Dalam pengantar laporan yang disampaikan oleh U Thant (Sekretaris Jenderal PBB), dinyatakan bahwa, “…untuk pertama kali dalam sejarah umat manusia telah terjadi krisis dengan jangkauan seluruh dunia, termasuk baik negara maju dan negara berkembang, mengenai hubungan antara manusia dan lingkungannya. Tanda-tanda ancaman telah dapat dilihat sejak waktu yang lama: ledakan penduduk, integrasi yang tidak memadai antara teknologi yang amat kuat dengan keperluan lingkungan, kerusakan lahan budidaya, pembangunan tidak berencana dari kawasan perkotaan, menghilangnya ruang terbuka dan bahaya kepunahan yang terus bertambah mengenai banyak bentuk kehidupan satwa dan tumbuhan. Tidak ada kesangsian bahwa apabila proses ini berlangsung terus maka kehidupan yang akan datang di bumi ini akan terancam (Hardjasoemantri, 1999).”
Bisa dikatakan kondisi lingkungan pada masa 1960an hingga 1970an sangat memprihatinkan dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat dunia. Tidak lagi berpusat pada daerah yang meiliki masalah lingkungan, melainkan nyaris seluruh dunia merasakannya. Salah satu masalah lingkungan yang merebak kala itu adalah wabah penyakit Minamata yang menyerang negara Jepang. Minamata sendiri merupakan sindrom yang merusak fungsi saraf. Di wilayah Eropa sendiri terjadi kabut asap yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Asap tersebut diperkirakan merupakan dampak yang ditimbulkan pembakaran hutan di berbagai wilayah untuk pembangunan pada kisaran tahun 1960. Meski dampaknya tidak serta merta, tetapi akibat yang ditimbulkan benar-benar sangat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
Singkat cerita, dari kondisi diatas akhirnya mendorong negara-negara di dunia melalui, Persatuan Bangsa-Bangsa (Sejarah Berdirinya PBB) melaksanakan konferensi terkait lingkungan hidup yang pertama kali pada tahun 1972. Konferensi tersebut digelar di Stockholm, Swedia, pada tanggal 5-16 Juni tahun 1972. Adapun negara yang menjadi pengusul pertama diadakannya Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah Jepang dan negara Senegal.
Itulah artikel tentang latar belakang penetapan tanggal 5 Juni menjadi perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. sahabat blogduniaanakindonesia! Selamat merayakan hari lingkungan hidup, mari jadikan lingkungan ini lebih sehat dengan terus jaga hubungan antara manusia dan lingkungannya secara seimbang!!!
Post a Comment for "SEJARAH SINGKAT HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA!"