6 STRUKTUR FISIK PUISI

https://blogduniaanakindonesia.blogspot.com/
Ilustrasi pelajar membaca Puisi, kelas 6 SD *


Blogduniaanakindonesia.blogspot.com: Struktur fisik adalah sebuah unsur yang membangun puisi yang memiliki sifat fisik atau terlihat pada bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik puisi merupakan bagian unsur puisi yang terdiri dari tipografi yaitu tata letak puisi, kemudian diksi yaitu pemilihan kata, selanjutnya imaji atau gambaran, kemudian kata konkret, gaya bahasa, dan rima/ritme. Mari simak penjelasan lengkapnya di artikel Blogduniaanakindonesia.blogspot.com.


1 Tipografi (Perwajahan Puisi)

Tipografi merupakan struktur pembeda yang penting antara puisi dengan bentuk karya sastra lain seperti prosa dan drama. Kumpulan baris kalimat pada puisi yang disebut larik puisi tidak membentuk paragraf melainkan bait. Tipografi adalah bentuk visual puisi yang berupa tata huruf dan tata baris dalam karya puisi (Pradopo, 2009:177). Tipografi adalah bentuk penulisan puisi, seperti pengaturan barisnya, kiri dan kanan, bentuk tiap bait, serta penulisan hurufnya tidak selalu menggunakan huruf kapital pada awal baris. Dalam membuat sebuah puisi, tiap penyair memiliki ciri khas tipografi yang berbeda.


2 Diksi

Diksi adalah pemilihan kata oleh penyair dalam menyusun puisinya. Diksi merupakan unsur yang sangat penting dalam penciptaan karya sastra puisi, karena menentukan makna dan keselarasan bunyi pada puisi, juga hubungan kata demi kata dalam baris maupun bait. Kata-kata dalam puisi bersifat konotatif yang memiliki banyak arti atau mengandung makna luas, dan ada pula yang berlambang. Agar puisi bisa dipahami oleh pembaca, perlu dilakukan diksi yang selektif. Dalam menciptakan puisi, kata-kata yang dipilih hendaknya bersifat puitis, memiliki efek keindahan dan keharmonisan dengan kata-kata lainnya (Waluyo dalam Dani, 2013:10).


2.1 Kata Konotasi

Kata konotasi adalah kata bermakna yang bukan sebenarnya. Kata-katanya telah mengalami penambahan arti, baik dari imajinasi, pengalaman atau kesan. Dalam karya sastra puisi, kata-kata yang digunakan banyak bersifat konotatif atau kiasan.


2.2 Kata-kata Berlambang

Lambang atau simbol diartikan juga tanda. Kata yang merupakan lambang adalah menyatakan maksud tertentu. Contohnya kata “hujan” yang melambangkan “kebaikan”.


3 Imaji

Imaji merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui kata-kata (Pradopo dalam Wiyatmi, 2006:68). Imaji adalah pemilihan kata yang dapat mengungkapkan indera, baik penglihatan, pendengaran maupun perasaan. Imaji disebut juga citraan, yaitu gambar-gambar pikiran. Imaji terbagi menjadi tiga unsur yaitu imaji penglihatan, imaji suara, dan imaji raba atau sentuh. Dengan penggunaan imaji ini maka pembaca seolah-olah bisa melihat, mendengar, dan merasakan apa yang penyair alami.


4 Kata Konkret

Kata konkret adalah kata yang ditangkap dengan indera dan berhubungan dengan lambang atau kiasan. Salah satu unsur ini yang menimbulkan kepuitisan pada puisi. Penyair mengonkretkan katakata agar pembaca bisa lebih jelas membayangkan apa yang dimaksud penyair. Menurut Jabrohim dkk (2009:41), kata konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk melukiskan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca. Jadi, dengan memperjelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan, maka pembaca dapat merasakan, melihat dan mendengar apa yang diungkapkan penyair.


5 Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah bahasa kiasan yang dapat menimbulkan konotasi tertentu. Gaya bahasa disebut juga majas. Bahasa kias atau pemajasan sebagai salah satu kepuitisan berfungsi agar sesuatu yang digambarkan dalam puisi menjadi jelas, hidup, intensif, dan menarik. Bahasa kias memiliki beberapa jenis diantaranya, personifikasi, metafora, simile, metonimia, sinekdok, dan alegori (Pradopo dalam Wiyatmi, 2006:64).


Majas atau figurative language adalah bahasa yang digunakan penyair untuk menyampaikan sesuatu dengan cara membandingkan dengan hal lain. Majas mempersamakan atau mengiaskan sesuatu dengan hal lain. Menurut Waluyo (dalam Dani, 2013:21), bahasa kias adalah bahasa yang digunakan penyair untuk menyatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa. Kata-kata yang digunakan bermakna kias atau makna lambang. Kemudian, Waluyo (dalam Dani, 2013:22) mengklasifikasikan majas terdiri dari metafora, perbandingan, hiperbola, personifikasi, sinekdoke, dan ironi.


Catatan penjelasan di artikel Blogduniaanakindonesia.blogspot.com: Lengkapnya, Setiap penyair memiliki keterampilan masing-masing dalam berbahasa. Terdapat bentuk-bentuk gaya bahasa yang biasa digunakan oleh penyair, bentuk-bentuk tersebut dinamakan sarana retorika. Namun di dalam kesusastraan Jepang, unsur gaya bahasa juga memiliki teori yang tidak berbeda jauh dengan beberapa pendapat para ahli.


6 Rima/Ritme

Rima adalah pengulangan atau persamaan bunyi pada baris dan bait puisi. Sedangkan ritme yaitu tinggi rendahnya bunyi, panjang pendek, dan keras lembutnya ucapan bunyi pada tiap baris dan bait puisi. Menurut Pradopo (2014:41), rima adalah irama yang disebabkan pertentangan atau pergantian bunyi tinggi rendah secara teratur, tetapi tidak merupakan jumlah suku kata yang tetap, melainkan hanya menjadi gema dendang sukma penyairnya. Bunyi dalam pengucapan larik puisi sangat penting untuk memperdalam penekanan ucapan, menimbulkan rasa dan suasana tertentu. Rima atau ritme menjadi unsur pembangun yang mencirikan karya sastra puisi.


KESIMPULAN

Pengertian Puisi menurut KBBI adalah kumpulan ragam sastra yang bahasanya itu biasanya tersusun dalam suatu irama, matra, rima, serta penyusunannya baik itu larik maupun bait dan bahasanya itu dipandang indah oleh pembacanya dan penuh dengan suatu makna atau arti.


Puisi itu memiliki suatu struktur yang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu struktur fisik puisi dan struktur puisi batin.


Struktur fisik adalah sebuah unsur yang membangun puisi yang memiliki sifat fisik atau terlihat pada bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik puisi merupakan bagian unsur puisi yang terdiri dari tipografi yaitu tata letak puisi, kemudian diksi yaitu pemilihan kata, selanjutnya imaji atau gambaran, kemudian kata konkret, gaya bahasa, dan rima/ritme.


Sedangkan struktur batin puisi merupakan struktur pembangun puisi yang membangun dari dalam. Struktur batin puisi dapat dikatakan sebagai isi atau makna yang mengungkapkan apa yang hendak dikemukakan oleh penyair (Kamilah, dkk, 2016:2).


Ini dapat disimpulkan bahwa puisi itu memiliki suatu struktur yang sudah dijelaskan diatas secara lebih lengkap di artikel Blogduniaanakindonesia.blogspot.com!!!

Post a Comment for "6 STRUKTUR FISIK PUISI"