HIKMAH ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW

Mahasuci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada waktu sebagian dari malam hari dari masjid Al-Haram ke masjid Al-Aqsha yang telah Kami beri berkah sekelilingnya agar Kami dapat menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami…” (QS. Isra:1). blogduniaanakindonesia.blogspot.com, - Perjalanan pada waktu sebagian dari malam hari Nabi Muhammad Saw dari Masjid Al-Haram (Makkah) ke Masjid Al-Aqsha (Palestina) dilanjutkan dengan naik ke Sidratul Muntaha menghadap Allah SWT, diperingati umat Islam tiap tanggal 27 Rajab. Peristiwa perjalanan ini disebut dengan Isra' Mi'raj Baginda Rasulullah. Peristiwa bersejarah ini menjadi salah satu mukjizat sebagai bukti kenabian dan kerasulan Muhammad Saw. Jadi sebagai Umat Islam, kita harus mengimani dan memahami apa itu tanda-tanda kebesaran Mahasuci Allah, atau apa yang disebut dalam bahasan ini adalah Isra dan Mi'raj. Apa bedanya dan bagaimana cara kita mengambil hikmahnya? Pelajari materi berikut ini dalam pembahasan blogduniaanakindonesia.blogspot.com;

https://blogduniaanakindonesia.blogspot.com/

APA ITU ISRA' MI'RAJ

Isra' adalah Peristiwa perjalanan malam hari Nabi Muhammad Saw dari Masjid Haram (Makkah) ke Masjid Aqsha (Palestina). dan Mi'raj adalah adalah Peristiwa perjalanan malam hari Nabi Muhammad Saw dari naik ke Sidratul Muntaha menghadap Allah SWT.


Isra' dan Mi'raj berarti dua perjalanan Nabi Muhammad SAW atas perintah Mahasuci Dzat (Allah SWT) yang ditempuh pada waktu sebagian dari malam.


Kapan terjadinya kedua peristiwa tersebut?

Kedua peristiwa pada waktu sebagian dari malam hari dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha dilanjutkan dengan naik ke Sidratul Muntaha menghadap Mahasuci Dzat terjadi pada hari ke-27 bulan ketujuh Rajab atau tepatnya di tahun ke delapan kenabian Muhammad SAW.


Apa Hikmah kedua peristiwa tersebut?

Hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Isra' Mi'raj:


1) Percaya akan tanda-tanda kebesaran Allah SWT

Sebagimana Firman Allah dalam Al-Quran Surat Al Isra ayat 1 yang artinya "Mahasuci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada waktu sebagian dari malam hari dari masjid Al-Haram ke masjid Al-Aqsha yang telah Kami beri berkah sekelilingnya agar Kami dapat menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami…” (QS. Isra:1).


Ini merupakan salah satu cara Allah SWT menyeleksi orang yang betul-betul beriman atau tidak beriman pada masa Nabi Muhammad adalah peristiwa isra’ dan mi’raj. Ketika itu banyak kaum muslimin yang ragu, merasa tidak percaya, mempertanyakan apa yang dilalui oleh Nabi Muhammad Saw. Yang awalnya mereka beriman, awalnya mereka Islam, awalnya mereka dekat dengan Nabi Muhammad Saw. dengan peristiwa isra’ dan mi’raj ini banyak di antara mereka yang akhirnya keluar dan murtad.


Bahkan mereka menuduh Nabi Muhammad Saw. itu sebagai orang yang gila dan tidak masuk akal apa yang dia katakan. Dan ketika itu muncullah sosok yang sangat luar biasa, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Nama belakang Ash-Shiddiq itu diperoleh Abu Bakar ketika dia mengatakan “Lebih dari apa yang diucapkan oleh Muhammad itu aku percaya”. Dialah orang yang meyakinkan, dialah orang yang pertama sekali menyatakan percaya apapun yang dikatakan oleh Nabi Muhammad Saw. walaupun pada masa itu tidak masuk dalam logika manusia biasa.


Jadi, peristiwa isra’ dan mi’raj itu menjadi sebuah peringatan, menjadi sebuah ujian kepada kaum muslimin ketika itu. Apakah mereka masih mempertahankan imannya atau tidak. Orang yang beriman yakin betul bahwa apapun tidak ada yang mustahil bagi Allah. Tetapi orang yang tidak beriman, maka mereka tidak akan percaya sesuatu yang berada di luar nalar dan logika mereka.

Baca: PENGERTIAN IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH SWT


2) Penguat Ketaqwaan Diri Kepada Allah SWT

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, arti dasar dari "taqwa" adalah menaati Allah SWT dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Senantiasa mengingat Allah SWT serta bersyukur kepada-Nya tanpa ada pengingkaran di dalamnya. Mengutip Imam Nawawi, taqwa adalah menaati perintah dan larangan-Nya. Atau dalam bahasa Imam Al Jurjani: Taqwa yaitu menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya.


Bagi seorang muslim, ketaqwaan menjadi sesuatu yang sangat penting, karena taqwa menjadi ukuran kehormatan seseorang di hadapan Allah SWT Sebagaimana firmanNya:


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ


Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang paling taqwa diantarakamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat: 13).


Ayat ke-177 Surat Al Baqarah merinci setidaknya 17 ciri orang yang bertaqwa. Lima yang pertama adalah aspek keyakinan atau aqidah (Beriman kepada Allah, Hari Kiamat, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi). Empat lainnya amalan fardhiyah (shalat, sabar dalam penderitaan, sabar dalam peperangan), sedangkan 8 berikutnya berupa amalan sosial (berinfak kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, peminta-minta, hamba sahaya, menunaikan zakat, dan menepati janji)


Salah satu hikmah dibulan Rajab adalah dengan memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW diharapkan dapat meningkatkan ketaqwaan seorang hamba kepada Allah SWT. Menjalankan ibadah Sholat adalah hal yang wajib, seperti yang tertera dalam ayat 144 Al-Quran Surat Hud, yang artinya: "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.


3) Shalat Tiang Agama Islam

“Oleh-oleh” utama Isra Miraj adalah perintah shalat. Shalat adalah satu-satunya kewajiban dan menjadi kebutuhan umat Islam yang amar-nya diturunkan langsung oleh Allah SWT.


Hal itu menunjukkan betapa tingginya posisi ibadah shalat. Wajar, kalau kemudian shalat, sebagaimana tersebut dalam sejumlah hadis Nabi SAW, shalat merupakan:
  • “Tiang agama”, akan runtuh keislaman seseorang jika meninggalkan atau tidak mendirikan shalat.
  • Shalat merupakan penentu diterima-tidaknya amal saleh seseorang serta menjadi ibadah (ritual) paling utama dalam Islam.
  • Shalat juga merupakan amal perbuatan yang pertama kali dihisab di akhirat dan menentukan baik-buruknya amal seseorang.
  • Shalat merupakan pembeda antara umat Islam dan kaum kafirin.
  • Penentu kebaikan dan keburukan amal seseorang (QS. 29: 45, 70: 19-23)
  • Shalat merupakan manifestasi inti akidah Islam (tauhid).



Pada bulan Rajab, khususnya momentum peringatan Isra Miraj, Semestinya kita mengevaluasi shalat kita selama ini: sudahkah dilaksanakan sesuai sunnah Rasul? Sudah pahamkah kita akan makna bacaan dan gerakan shalat? Sudah khusyukah shalat kita selama ini? Berdampakkah sholat kita pada perilaku keseharian?

Baca: 20 UCAPAN, PESAN, DAN KATA HARI ISRA MI'RAJ 2022

Selamat memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Dengan memperingati hari bersejarah kelahiran perintah Sholat dengan segala hikmahnya, dan Mahasuci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada waktu sebagian dari malam hari dari masjid Al-Haram ke masjid Al-Aqsha yang telah Kami beri berkah sekelilingnya agar Kami dapat menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami…” (QS. Isra:1) semoga terus tingkatkan akidah Islam atau tauhid kita bersama!

Post a Comment for "HIKMAH ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW"