WARISAN SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA

blogduniaanakindonesia.blogspot.com, - Meskipun Sriwijaya hanya menyisakan sedikit peninggal anarkeologi dan keberadaannya sempat terlupakan dari ingatan masyarakat pendukungnya, penemuan kembali kemaharajaan bahari ini oleh Coedès pada tahun 1920-an telah membangkitkan kesadaran bahwa suatu bentuk persatuan politik raya, berupa kemaharajaan yang terdiri atas persekutuan dan keemasan menggambarkan kegemilangan dan kekayaan kerajaan-kerajaan bahari, Sriwijaya pernah bangkit, tumbuh, dan berjaya pada masa lalu. Warisan terpenting Sriwijaya mungkin adalah bahasanya. Selama berabad-abad, kekuatan ekonomi dan keperkasaan militernya telah berperan besar atas tersebarluasnya penggunaan Bahasa Melayu Kuno di Nusantara, setidaknya di kawasan pesisir. Bahasa ini menjadi bahasa kerja atau bahasa yang berfungsi sebagai penghubung (lingua franca) yang digunakan di berbagai bandar dan pasar di kawasan Nusantara.


Tersebar luasnya Bahasa Melayu Kuno ini mungkin yang telah membuka dan memuluskan jalan bagi Bahasa Melayu sebagai bahasa nasional Malaysia, dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu Indonesia modern. Adapun Bahasa Melayu Kuno masih tetap digunakan sampai pada abad ke-14 M.


Di samping Majapahit, kaum nasionalis Indonesia juga mengagungkan Sriwijaya sebagai sumber kebanggaan dan bukti kejayaan masa lampau Indonesia. Kegemilangan Sriwijaya telah menjadi sumber kebanggaan nasional dan identitas daerah, khususnya bagi penduduk Kota Palembang, Sumatra Selatan. Keluhuran Sriwijaya telah menjadi inspirasi seni budaya, seperti lagu dan tarian tradisional Gending Sriwijaya. Hal yang sama juga berlaku bagi masyarakat di selatan Thailand yang menciptakan kembali tarian Sevichaiyang berdasarkan pada keanggunan seni budaya Sriwijaya.

https://blogduniaanakindonesia.blogspot.com/



SRIWIJAYA

Di Indonesia, nama Sriwijaya telah digunakan dan diabadikan sebagai nama jalan di berbagai kota. Nama Sriwijaya juga digunakan oleh Universitas Sriwijaya yang didirikan pada tahun 1960 di Palembang. Demikian pula Kodam II Sriwijaya (unit komando militer), PT Pupuk Sriwijaya (Perusahaan Pupuk di Sumatra Selatan), Sriwijaya Post (Surat kabar harian di Palembang), Sriwijaya TV, Sriwijaya Air (maskapai penerbangan), Stadion Gelora Sriwijaya, dan Sriwijaya Football Club (Klab Sepak -bola Palembang). Terakhir, tepatnya pada tanggal 5 September 2001, nama “Sriwijaya” diabadikan sebagai nama Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya, di BSD Tangerang, Banten. Tujuan pemakaian nama Sriwijaya adalah untuk menghormati, memuliakan, dan merayakan kemaharajaan Sriwijaya yang gemilang.


Pada tanggal 11 November 2011, digelar upacara pembukaan SEA Games 2011 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang. Upacara pembukaan ini menampilkan tarian kolosal yang bertajuk “Srivijaya the Golden Peninsula” menampilkan tarian tradisional Palembang dan juga replika ukuran sebenarnya perahu Sriwijaya untuk menggambarkan kejayaan kemaharajaan bahari ini. Kerajaan Sriwijaya berjaya dengan mempersatukan Nusantara. Persatuan Nusantara ini dikenal sebagai Negara Kesatuan Nusantara I, dengan pusatnya di Pulau Sumatra. Namun, setelah tahun 1377, Kerajaan Sriwijaya runtuh dan akhirnya tidak pernah terdengar lagi sebagai suatu kerajaan yang kuat.


Demikianlah artikel warisan sejarah dari kerajaan Sriwijaya dalam artikel blogduniaanakindonesia.blogspot.com, yang disarikan dari buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti SMA/SMK kelas 10, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan!!!

Post a Comment for "WARISAN SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA"