APA YANG DIMAKSUD DENGAN ASESMEN DIAGNOTIK?

Yang dimaksud dengan Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Peserta Didik yang perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil Asesmen Diagnostik, diberikan pendampingan belajar secara afirmatif. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Tujuan Asesmen Diagnostik, Asesmen Diagnostik Non-Kognitif, dan Asesmen Diagnostik Kognitif Pada Kurikulum Merdeka silahkan membaca pembahasan lengkapnya di Blogduniaanakindonesia.blogspot.com:


Apa Tujuan Asesmen Diagnostik Pada Kurikulum Merdeka?

Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik Pada Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.


Baca: BUKU SISWA MATEMATIKA UNTUK SD/MI KELAS 2 FASE A KURIKULUM MERDEKA.

Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:


Tujuan Asesmen Diagnostik

Non-kognitif Kognitif
  • Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
  • Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
  • Mengetahui kondisi keluarga siswa
  • Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
  • Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa
  • Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
  • Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
  • Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata



Apa yang dimaksud dengan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Pada Kurikulum Merdeka?

Yang dimaksud dengan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Pada Kurikulum Merdeka adalah Asesmen di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali hal-hal seperti berikut:
  • Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa
  • Aktivitas siswa selama belajar di rumah
  • Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
  • Gaya belajar, karakter, serta minat siswa



Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
  1. Persiapan
  2. Pelaksanaan
  3. Tindak Lanjut



Tips Blogduniaanakindonesia.blogspot.com: Ketrampilan bertanya dan membuat pertanyaan penting pada asesmen ini!


Contoh kegiatan persiapan

1. Siapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang mewakili emosi.


Siapkan pertanyaan panduan seperti berikut:
  • Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
  • Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah?



2. Buat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa.


Siapkan pertanyaan kunci seperti berikut:
  • Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
  • Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ketika belajar di rumah?
  • Apa harapanmu?



Contoh kegiatan pelaksanaan

Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya. Adapun langkah-langkahnya bisa dilakukan dengan Bercerita, Menulis, dan Menggambar.


Saat langkah-langkah kegiatan pelaksanaan, perlu gunakan strategi tanya jawab, yakni:
  1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami
  2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya
  3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan.



Tips Blogduniaanakindonesia.blogspot.com: Saat siswa menjawab pertanyaan yang mesti dilakukan adalah Berikan penguatan, Berikan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam, dan Mengembalikan fokus jika jawaban mulai menyimpang!


Saat siswa balik bertanya yang mesti dilakukan adalah Langsung menjawab pertanyaan siswa, dan Membantu siswa untuk dapat menjawab pertanyaannya sendiri!


Saat siswa menjawab pertanyaan yang mesti dilakukan adalah Mencoba mengarahkan kembali pertanyaan, Memparafrasekan pertanyaan agar lebih mudah dipahami, dan Menunggu beberapa saat.


Tindak Lanjut

  1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi empat mata
  2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan
  3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran.



Apa Tujuan Asesmen Diagnostik Kognitif Pada Kurikulum Merdeka?

Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.


Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain.


Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen Sumatif.


Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah:
  1. Persiapan
  2. Pelaksanaan
  3. Diagnosis dan Tindak Lanjut



Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan

  1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen
  2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
  3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
    • 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
    • 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
    • 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
    (sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)



Langkah selanjutnya, Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di rumah.


Contoh kegiatan tindak lanjut

  1. Lakukan pengolahan hasil asesmen:
    • Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham”
    • Hitung rata-rata kelas
  2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok:
    • Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP sesuai fasenya (Baca: Arti Alur Tujuan Pembelajaran, Lengkap dengan Konsep ATP).
    • Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
    • Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
  3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa
  4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan


Baca: [DOWNLOAD] MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KURIKULUM MERDEKA KELAS 10 FASE E.

Hal penting yang mesti diperhatikan sahabat #BlogDuniaAnakIndonesia, bahwa Guru menyesuaikan aktivitas dan materi belajar di kelas dengan peningkatan rata-rata semua murid di kelas.


Contoh perencanaan soal hingga tindak lanjut

Asesmen awal Matematika kelas III SD

Pada contoh ini, Tujuan Pembelajaran yang dites: Menjelaskan dan menentukan panjang (termasuk jarak), berat, dan waktu dalam satuan baku yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.


Prasyarat dari Tujuan Pembelajaran: Mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar satuan baku untuk panjang, berat, dan waktu yang umumnya.


Soal:
https://blogduniaanakindonesia.blogspot.com/


Untuk materi lengkap modul konsep asesmen diagnostik kurikulum merdeka silahkan download pada situs resmi cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PPB/modul%20asesmen%20PPB/Sesi%201%20-%20Asinkron%20-%20Eksplorasi%20Konsep%20-%20B.%20Asesmen%20Diagnostik.pptx.pdf


Anda telah membaca penjelasan tentang Asesmen Diagnostik. Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi Blogduniaanakindonesia.blogspot.com!!!

Post a Comment for "APA YANG DIMAKSUD DENGAN ASESMEN DIAGNOTIK?"