FAKTOR PENYEBAB ANAK NAKAL

Yang Menyebabkan Anak Susah Diatur - Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya menjadi anak yang mudah di atur serta anak yang penurut. Untuk mendapati hal tersebut tidak sedikit dari orang tua berusaha dengan berbagai macam cara agar anaknya kelak menjadi sosok yang tidak nakal.

Nakalnya maupun bandelnya seorang anak sebenarnya tidak terjadi dengan sendirinya, akan tetapi ada beberapa faktor yang mendukung sehingga anak menjadi nakal dan tidak mau menurut kepada orang tuanya. Faktor penyebab anak menjadi nakal bisa dari faktor internal maupun faktor eksetrnal lingkungan keluarga.


KENAKALAN ANAK

Sulit diaturnya seorang anak bukan karena keinginan anak itu sendiri, akan tetapi lebih dari bagaimana anak tersebut mendapat pendidikan serta arahan dari anak usia dini. Kenakalan pada anak umumnya terjadi saat anak mulai memsuki usia tiga tahun keatas. Usia ini memang merupakan usia keemasan anak dalam menerima segala sesuatu serta keingintahuan yang besar sehingga terkada orang tua salah menafsirkan bahwa hal tersebut adalah bentuk kenakalan yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak.


Kenakalan anak juga bisa merupakan bagian dari bagaimana anak mengekspresikan dirinya dalam berperilaku, hal ini bisa tergolong hal yang wajar asalkan anak mendapat bimbingan serta monitoring yang diperlukan oleh seorang anak kepada orang tuanya.


Sebagai orang tua yang seharusnya mampu menjadi fasilitator terhadap tumbuh kembang anak, ada baiknya memahami terlebih dahulu apakah kenakalan tersebut merupakan ekspresi jiwa anak atau memang anak benar-benar berada pada tahapan prilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada, seperti anak berani membentak orang tua. Jika hal tersebut merupakan norma yang tidak sesuai dengan norma yang ada, maka ada baiknya kita lebih mengenal dan mendalami faktor yang menyebabkan anak dapat berperilaku seperti itu.


FAKTOR PENYEBAB ANAK MENJADI NAKAL

Banyak hal dan faktor yang akhirnya menjadikan anak tumbuh menjadi sosok yang sulit untuk diatur serta berani membantah bahkan membentak orang tua. Faktor penyebab tersebut bisa dikategorikan menjadi faktor internal lingkungan keluarga dan faktor eksternal lingkungan keluarga.

Faktor Internal Keluarga

Faktor ini adalah faktor utama terbentuknya prilaku atau psikologis anak, adapun faktor tersebut bisa dilihat dari:

1. Memanjakan anak secara berlebihan.

Peran orang tua memang tidak semudah teori yang banyak dipaparkan pada referensi yang bisa kita dapat dari berbagai sumber. Terkadang rasa sayang orang tua terhadap anaknya dapat 'membutakan' mata hati, dengan alasan tidak ingin anaknya mengalami kesulitan yang berarti banyak hal yang kemudian orang tua melakukan maupun mengabulkan semua keinginan anak tanpa mempedulikan dampak yang timbul terhadap perkembangan anak.


Kita bisa ambil contoh, saat anak memasuki masa pra sekolah atau saat anak berusia 4 tahun hingga 5 tahun, orang tua banyak berperan sangat aktif dalam mempersiapkan kebutuhan sekolah anak, yang seharusnya anak sudah mulai mendapat bimbingan dalam kemandirian untuk menyiapkan perlengkapan sekolahnya. Bisa dimulai dengan anak mulai belajar untuk mengenakan memasukkan lengan atau tangan bajunya sendiri maupun melakukan persiapan perlengkapan sekolah yang bisa anak lakukan seperti memasukkan alat-alat tulis ke dalam tas anak dengan tujuan awal pembelajaran anak untuk mandiri.


Pemanjaan seperti inilah yang kemudian akan berdampak kepada anak akan menjadi sosok yang egois dan sulit untuk diatur, karena anak terbiasa mendapat apa yang diinginkan tanpa harus bersusah payah untuk mencapainya, dan apabila hal tersebut tidak tercapai maka anak akan 'ngambek' atau marah.

2. Keharmonisan orang tua.

Faktor pendukung yang menyababkan anak menjadi sosok yang sulit diatur adalah pengaruh dari apa yang anak lihat dalam kesehariannya. Hal ini bisa berupa tingkat keharmonisan orang tua, tidak sedikit dari orang tua melakukan hal-hal yang selayaknya tidakdipertontonkan kepada anak, seperti saat orang tua sedang mengalami pertengkaran. Kejadian ini yang kemudian akan berdampak kepada memori anak yang akan anak kenang dan bahkan lebih dalam lagi, anak akan membenci salah satu dari orang tuanya.

Melalui kejadian yang anak lihat secara langsung dalam lingkungan keluarga, maka anak akan memiliki penyerapan daya ingat anak di alam bawah sadarnya, sehingga secara tidak langsung pengalaman tersebut akan tumbuh dan menjadi pembelajaran anak dalam meniru apa yang anak lihat.


3. Waktu bersama keluarga.

Kebersamaan yang terjalin dalam keluarga juga merupakan bagian dimana anak akan menjadi sosok yang nakal atau tidak. Kenakalan anak bisa dipengaruhi dari rasa keinginan seorang anak untuk diakui akan keberadaannya dalam keluarga terutama oleh orang tuanya.


Waktu yang dihabiskan bersama dalam keluarga, juga menentukan keeratan hubungan anak dengan orang tua, yang akan menimbulkan rasa kenyamanan anak saat anak berada dalam keluarganya terutama bersama orang tua. Anak akan menjadi sosok yang patuh dan mau mendengar segala hal dari orang tuanya, jika anak mendapat penghargaan diri atas keberadaannya dan keterbukaan komunikasi anak dengan orang tua.


4. Contoh dari prilaku orang tua.

Dunia anak yang mudah dalam meniru segala hal juga harus menjadi perhatian khusus orang tua dalam berperilaku. Hal ini kelak akan menjadi 'boomerang' bagi orang tua jika dalam keseharian orang tua dalam berprilaku tidak mencerminkan sesuatu yang pantas di tiru, seperti orang tua merokok dihadapan anak, berbicara dengan kata-kata kasar, mengenakan pakaian yang terbilang melebihi dari batas norma kebudayaan negeri ini, meminum alkohol dihadapan anak dan sebagainya.


5. Pola asuh orang tua yang tidak kompak.

Tidak sedikit dari orang tua tanpa disadari, mereka melakukan hal yang terkadang anak akan berlindung di salah satu dari orang tua, hal ini dikarenakan misalnya ketika anak melakukan kesalahan, salah satu dari orang tua berusaha untuk memberikan teguran maupun bimbingan agar anak tidak tidak melakukan kesalahan tersebut kembali, akan tetapi dari orang tua yang satunya lebih condong untuk membela anak.


Dengan ketidakkompakan tersebut, bukan hal yang mustahil anak akan memiliki karakter yang keras dan sulit untuk diatur, karena anak merasa bahwa salah satu dari orang tuanya akan melakukan perlindungan terhadap dirinya walaupun anak berbuat kenakalan.


Faktor Eksternal Keluarga

Selain dari faktor dalam lingkungan keluarga yang harus diperhatinkan juga faktor eksternal yang dapat mendukung mempengaruhi kenakalan anak, seperti:

1. Pengaruh dari teman sebaya.

Karena anak memiliki daya tiru yang sangat kuat, faktor lingkungan pergaulan atau teman sepermainan anak juga mempengaruhi perkembangan psikologi anak. Peniruan anak terhadap teman sepermainannya dikarenakan anak belum mengerti bagaimana menyaring hal yang layak di tiru maupun tidak. Peran serta orang tua sangat penting dalam membimbing anak serta memberi pengertian kepada anak akan hal mana yang dapat anak tiru dan hal yang tidak boleh anak tiru.
Dalam hal ini bukan berarti anak harus dibatasi dalam pergaulannya, akan tetapi lebih kepada memberikan pengertian kepada anak tentang hal yang baik dan kurang baik. Sehingga saat anak mendapati teman sebayanya melakukan hal-hal tidak layak di tiru, seperti yang anak dapatkan dari pengetahuan yang diberikan orang tuanya, tidak menutup kemungkinan anak akan memberikan penilaian dan memberikan masukkan kepada teman sebayanya tersebut agar tidak melakukan perbuatan tersebut.

2. Lingkungan yang kurang positif.

Faktor lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, jika lingkungan sekitar kita merupakan lingkungan yang sangat kurang baik terhadap perkembangan anak, ada baiknya sebagai orang tua untuk mempertimbangkan kembali untuk membiarkan anak bermain sendiri.
Lingkungan sekitar yang kurang positif bisa kita ambil contoh jika kita berada pada lingkungan yang kebanyakan dari lingkungan tersebut menggunakan narkoba dan sebagainya.

Faktor Penyebab Anak Nakal


Faktor lingkungan sekitar tidak bisa diabaikan begitu saja dalam membimbing anak untuk menjadi sosok yang patuh serta tidak nakal.

3. Keterlibatan pihak ketiga.

Pihak ketiga diluar dari lingkungan keluarga, seperti pengasuh juga mempengaruhi prilaku anak. Tidak semua pengasuh mempengaruhi anak akan prilaku kurang baik akan tetapi tidak sedikit juga pengasuh anak yang akhirnya menjadi dominan dalam mempengaruhi anak menjadi anak yang susah diatur.


Pengasuhan terhadap anak alangkah baiknya dilakukan oleh orang tua sendiri karena keterikatan batin lebih erat dibandingan pengasuh anak. Pengasuh anak bisa dari orang lain yang kita rekrut dari yayasan maupun dari tetangga kita sendiri.


Pihak ketiga juga bisa datang dari orang tua kita tau kakek maupun nenek dari anak kita. Umumunya kakek dan nenek lebih dominan untuk menuruti segala keinginan cucu dibandingkan anak sendiri, hal ini justru kurang bagus terhadap perkembangan anak. Bukan berarti kakek dan nenek tidak dapat mengasuh anak, akan tetapi lebih kepada kekompakan pola asuh dan komunikasi serta kesepakatan orang tua kepada kakek dan nenek. Sehingga suatu saat nanti ketika anak melakukan hal yang kurang baik atau nakal misalnya, kakek dan nenek ikut mendukung orang tua dalam memberikan arahan serta bimbingan agar anak tidak mengulangi kenakalan tersebut.

Post a Comment for "FAKTOR PENYEBAB ANAK NAKAL"