ANAK MEMBANTAH ORANGTUA? BEGINI CARA MENGATASINYA

Mengatasi anak yang cenderung membantah orangtua memang terkadang dapat menguras tenaga dan fikiran. Membantah bukanlah sebuah penyakit, akan tetapi jika anak-anak tidak mengindahkan perintah dan saran, tentu saja akan menjadi permasalahan di masa akan datang. Lalu bagaimana cara mengatasi anak suka membantah agar kelak mereka menjadi anak penurut. Tips berikut dapat dilakukan dalam mendidik si kecil dengan masalah tersebut.


HAL YANG PERLU DIKETAHUI DALAM MENGHADAPI ANAK SUKA MEMBANTAH

Ada beberapa hal yang perlu diketahui, dalam menghadapi anak yang suka membantah, sehingga orang tua tidak serta merta putus asa dalam membimbing anak yang memiliki karakter ini, justru akan lebih kepada memahami prilaku anak dan menjadikan anak tumbuh menjadi sosok anak yang positif.

Mainan Anak suka Membantah


Hal yang perlu diketahui orang tua dalam menghadapi anak yang suka membantah, adalah:

Mengenali prilaku anak.

Prilaku anak tidak terbangun dengan sendirinya, akan tetapi prilaku tersebut ada dikarenakan adanya contoh yang kemudian anak meniru dari apa yang anak lihat. Faktor utama terbangunnya prilaku tersebut adalah faktor lingkungan keluarga, dimana anak terutama anak usia dini sangatlah pandai dalam meniru prilaku yang anak lihat.

Untuk mengenali prilaku anak, ada baiknya orang tua harus mulai melihat dan memperhatikan bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dan beradaptasi dengan dunianya. Dengan memahami anak lewat prilakunya maka orang tua akan sangat mudah dalam mengatasi hal-hal yang dilakukan oleh anak, dan hal ini dapat dikatakan sebagai tindakan dari pencegahan.


Hindari membandingkan dengan anak yang lain.

Tindakan orang tua saat mendapati anaknya tidak mengikuti perkataan orang tua adalah membandingkan anak dengan anak lainnya. Hal ini justru tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik akan tetapi justru akan memperparah psikologi anak, karena anak akan merasa terkucilkan dan akan menjadikan anak lebih tidak peduli dengan perkataan orang tua.

Membandingkan anak dengan anak lain bisa juga menimbulkan rasa benci terhadap anak yang selalu dibandingkan dengan dirinya, hal ini akan sangat kurang baik terhadap interaksi sosial anak.


Jangan melakukan kekerasan verbal.

Ketika anak melakukan pembantahan terhadap perkataan orang tua, tidak sedikit dari orang tua melakukan kekerasan verbal, perlu difahami bahwa kekerasan verbal sangat berbeda dengan penegasan.

Kekerasan verbal justru akan memberikan contoh kepada anak dalam menggunakan percakapan sehari-hari, tidak sedikit anda bisa temukan anak sekolah dasar maupun taman kanak-kanak dalam berinteraksi dan berkomunikasi terhadap teman sebayanya menggunakan bahasa yang kurang pantas digunakan oleh anak-anak, seperti kalimat “woyy..”, “Odong”, “sial” dan sebagainya.


Tanamkan pengetahuan agama.

Pentingnya nilai agama ditanamkan sejak dini, karena dengan mengenalkan agama merupakan salah satu cara pengontrolan rohani dan psikologi anak itu sendiri. Dengan begitu anak dapat mengetahui batasan-batasan yang dapat digunakan dan dilakukan oleh anak terhadap orang yang lebih tua dari nya maupun sebaya dengan bahkan lebih muda dari usianya.

Jangan bertengkar di depan anak.

Pertengkaran dalam rumah tangga, sudah pasti akan terjadi dan hal tersebut sulit dihindari. Pertengkaran kecil maupun pertengkaran besar dalam berumah tangga sebisa mungkin tidak dilakukan dihadapan anak, karena dengan begi akan menimbulkan keguncangan terhadap jiwa anak itu sendiri dan akan berpengaruh terhadap psikologis anak.


Anak akan menjadi seorang yang tidak percaya diri, suka membantah maupun melawan, penyendiri dan lainnya. Dampak yang ditimbulkan tersebut bukan karena anak inginkan, akan tetapi anak mengalami gojolak/pemberontakan terhadap dirinya karena melihat pertengkaran orang tua. Jadi sebisa mungkin hindari pertengkaran baik itu pertengkaran kecil/percekcokan maupun pertengkaran besar dalam berumah tangga dihadapan anak.


Kesimpulan: Anak menjadi anak yang suka membantah bukan serta merta karena anak tersebut menginginkan menjadi sosok pembantah, jadi ada baiknya sebagai orang tua lebih pandai dalam menggali lebih dalam terkait faktor sebab akibat anak menjadi nakal maupun membantah. Sehingga orang tua akan lebih bijaksana dalam menghadapi serta melakukan perubahan lebih kearah perbaikan menuju lebih baik.


Memang tugas berat bagi orang tua dalam menjalankan parenting seperti ini, akan tetapi jika orang tua lebih melihat kepada sisi positif terhadap tumbuh kembang anak, maka tugas menjadi orang tua dalam membimbing anak tidak akan menjadi sulit.


Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan yang terdapat pada blogduniaanakindonesia.blogspot.com. Jika ada pembahasan yang terlewat dari topik ini silahkan tambahkan pada kotak komentar, dan jika anda suka dengan tulisan ini silahkan bagikan melalui tombol media sosial yang terdapat pada blog ini.

Post a Comment for "ANAK MEMBANTAH ORANGTUA? BEGINI CARA MENGATASINYA"