Masa remaja adalah waktu yang menyenangkan bagi pemuda. Tahap perkembangan remaja adalah saat yang kritis dan merupakan kesempatan lain bagi orang dewasa untuk mendukung pengembangan berkelanjutan anak muda. Memahami perkembangan remaja dapat membantu pemuda-pemudi melewati fase atau tahap pertumbuhan dan perkembangan masa remaja dengan mempromosikan jalur komunikasi yang terbuka. Tulisan kali ini, mari bahas tentang proses perkembangan psikologi dan perubahan di otak selama kehidupan anak remaja karena ini sangat penting bagi orangtua ketika nanti ingin mengetahui cara mengajarkan, mendidik hingga membimbing mereka agar kelak menjadi anak muda yang mandiri dalam arti mampu menghadapi permasalahan psikologis dengan baik.
Proses neurobiologis yang mendefinisikan remaja dan mempengaruhi pengambilan risiko adalah rumit, dan peran yang mereka mainkan muncul sebagai faktor kunci dalam perilaku remaja. Proses-proses ini harus dipahami dalam konteks perkembangan psikologis dan pengaruh sosial.
Baca:
Perubahan dari perkembangan kognitif ini dipengaruhi oleh beberap faktor. Diantara faktor-faktor tersebut ialah.
Dalam pengertian psikologi remaja menurut para ahli singkatnya, Selama masa remaja, perilaku seringkali lebih diatur oleh pusat-pusat emosi daripada pusat-pusat berpikir otak, terutama selama situasi-situasi gairah tinggi dan di hadapan teman sebaya. Itulah mengapa psikologi remaja dan permasalahannya menjadikan fokus utama dalam keluarga dalam menghidari stres pada anak-anak.
Apabila dilihat masa remaja dari teori "Permasalahan dan Stres" bisa dikatakan bahwa:
Perkembangan sosial ini dipengaruhi atau dilihat dari:
Menurut Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson, secara universal kita semua menghadapi krisis tertentu yang berkontribusi pada pertumbuhan psikososial kita di setiap tahap perkembangan psikososial Erikson. Setiap kali kita mengalami krisis seperti itu, kita tidak punya pilihan selain menghadapinya dan memikirkan cara untuk menyelesaikannya. Kegagalan untuk mengatasi krisis semacam itu dapat menyebabkan dampak signifikan pada perkembangan psikososial kita.
Pada tabel dibawah adalah tahap-tahap perkembangan usia anak hingga remaja dalam perkembangan Psikososial Erik Erikson yang penting diketahui.
Menurut Erik Erikson tahapan perkembangan remaja dikonstruksikan sebagai "identitas dan kebingungan peran". Oleh karena itu para peneliti telah mendokumentasikan bagaimana remaja mengeksplorasi kepercayaan dengan berbagai tingkat "krisis dan komitmen" contohnya. Agama, politik, seksualitas, pilihan pendidikan dan kejuruan. Bahkan pada usia dua puluhan, mereka akan memiliki seperangkat nilai yang terintegrasi yang mencerminkan pengalaman dan pengaruh orang tua, generasi, dan budaya mereka.
Teori perkembangan moral remaja umumnya fokus pada penalaran moral bahkan sangat tergantung pada lingkungan dan kematangan kognitif. Bahkan Teori Lawrence Kohlberg menunjukkan bahwa penalaran moral remaja mencerminkan nilai yang dewasa pada hak-hak orang lain, pentingnya hukum dan keadilan dan prinsip-prinsip universal. sedangkan Carol Gilligan memelopori nilai khusus yang diberikan perempuan sebagai tanggung jawab dan kepedulian orang lain karena alasan moral. kemudian Jonathan Haidt dan yang lainnya menekankan bahwa penalaran moral tidak serta-merta mendikte tindakan moral.
Jika dilihat dari orientasi penalaran moral Kohlberg maka terdapat 3 tahap yaitu;
Tahap 1:
Tahap 2:
Tahap 3:
Pada intinya, bahwa sangat penting untuk memahami perkembangan psikologi anak remaja sebagai kekuatan pengasuhan yang bisa memprediksi penyesuaian optimal pada remaja akhir.
Sebagai tips-tips untuk membantu perkembangan anak-anak dengan cara;
Dalam konteks positif tentang fungsi dalam keluarga, sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, kehidupan emosional / sosial, blogduniaanakindonesia.blogspot.com harapkan anak Anda mendapat perkembangan remaja normal.
Daftar Pustaka:
Elkind D (1978) Understanding the young adolescent. Adolescence 13(49):127–134
Inhelder, B. & Piaget, J. (1958). The growth of logical thinking from childhood to adolescence: An essay on the growth of formal operational structures. New York: Basic Books.
Larson, R., & Csikszentmihalyi, M. (1983). The experience sampling method. In H. T. Reis (Ed.), Naturalistic approaches to studying social interaction. New directions for methodology of social and behavioral sciences (pp. 41-56). San Francisco, CA: Jossey-Bass
PENGERTIAN PSIKOLOGI REMAJA
Menurut PBB, Pemuda atau Remaja adalah orang-orang yang berusia antara 15 dan 24 tahun. Dalam pengertian bahkan pada usia masa remaja dapat didefinisikan sebagai periode rentang hidup di mana sebagian besar karakteristik biologis, kognitif, psikologis, dan sosial seseorang berubah secara saling terkait dari apa yang dianggap seperti anak kecil hingga apa yang dianggap seperti dewasa.Proses neurobiologis yang mendefinisikan remaja dan mempengaruhi pengambilan risiko adalah rumit, dan peran yang mereka mainkan muncul sebagai faktor kunci dalam perilaku remaja. Proses-proses ini harus dipahami dalam konteks perkembangan psikologis dan pengaruh sosial.
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA
Untuk belajar memahami Psikologi anak remaja sebagai salah cara mengajarkan dan mendidik saat masa perkembangannya. Maka yang penting dipahami adalah:- Perkembangan fisik
- Perkembangan kognitif
- Perkembangan sosial
- Pengembangan identitas
- Pengembangan moral
Baca:
- PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR
- PSIKOLOGI ANAK REMAJA & PERMASALAHANNYA
- PENGARUH PSIKOLOGI ANAK TANPA IBU
1. Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia temasuk anak remaja merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini pada umumnya dapat dilihat dari:- Perkembangan pubertas
- Perubahan tubuh menghasilkan peningkatan kesadaran diri, keasyikan dan pertanyaan "Apakah saya normal?"
- Perubahan dalam tidur (dan kurang!)
- Minat seksual dan perubahan respons sosial
- Perkembangan identitas seksual
2. Perkembangan Kognitif (tinjauan historis)
Tinjauan historis untuk perkembangan kognitif berarti mencakup:- Beralih dari operasi konkrit ke formal, memungkinkan keterampilan berpikir abstrak yang lebih besar, penalaran simbolik dan analisis hipotetis (Jean Piaget, 1958)
- Gaya kognitif ditandai oleh egosentrisisme
- Pemikiran luarbiasa, Kreatifitas, daaya khayal tinggi, dan "cerita / hitori pribadi" (Elkind, 1978)
- Dan kemudian perubahan dari hasil penelitian pencitraan otak
Perubahan dari perkembangan kognitif ini dipengaruhi oleh beberap faktor. Diantara faktor-faktor tersebut ialah.
- Otak Emosional - (Sistem limbik). Otak emosional adalah pusat ketakutan dan kecemasan pada Sistem Amygdala contoh kasusnya; ketakutan terhadap penerbangan, banjir, dll. Ini artinya ini adalah "Amygdala membajak ”dalam aksi.
- Pematangan Otak. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak yang telah dikaitkan dengan hormon mungkin terkait juga dengan perubahan struktur otak (Giedd, 1999).
Dalam pengertian psikologi remaja menurut para ahli singkatnya, Selama masa remaja, perilaku seringkali lebih diatur oleh pusat-pusat emosi daripada pusat-pusat berpikir otak, terutama selama situasi-situasi gairah tinggi dan di hadapan teman sebaya. Itulah mengapa psikologi remaja dan permasalahannya menjadikan fokus utama dalam keluarga dalam menghidari stres pada anak-anak.
Apabila dilihat masa remaja dari teori "Permasalahan dan Stres" bisa dikatakan bahwa:
- Kesulitan remaja tidak bisa dihindari atau universal
- Penelitian pada populasi besar remaja menunjukkan bahwa remaja mengalami perubahan suasana hati yang lebih cepat tetapi tidak ada lebih banyak depresi / kecemasan / patologi daripada sampel dewasa (Csikszentmihalyi & Larson, 1983)
- Banyak survei mengungkapkan bahwa sebagian besar remaja menggambarkan diri mereka sebagai "sebagian besar bahagia" dan cukup disesuaikan.
3. Perkembangan Sosial
Perkembangan psikologis, perkembangan kemampuan kognitif, emosional, intelektual, dan sosial manusia dan berfungsi selama masa hidup, dari bayi hingga usia tua. Teori ini menjadi subjek dari disiplin yang dikenal sebagai psikologi perkembangan.Perkembangan sosial ini dipengaruhi atau dilihat dari:
- Keinginan untuk meningkatkan independensi
- Lebih suka menghabiskan waktu bersama teman sebaya, lebih berorientasi pada teman sebaya untuk pengaruh sosial dan klarifikasi nilai
- Sebagian besar remaja lebih "terikat" dengan orang tua mereka, tetapi mereka lebih suka ditemani teman-teman mereka
- Individuasi dari keluarga
- Konteks budaya memainkan peran besar dalam menentukan beragam jalur dalam lintasan perkembangan dan universal ini.
Menurut Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson, secara universal kita semua menghadapi krisis tertentu yang berkontribusi pada pertumbuhan psikososial kita di setiap tahap perkembangan psikososial Erikson. Setiap kali kita mengalami krisis seperti itu, kita tidak punya pilihan selain menghadapinya dan memikirkan cara untuk menyelesaikannya. Kegagalan untuk mengatasi krisis semacam itu dapat menyebabkan dampak signifikan pada perkembangan psikososial kita.
Pada tabel dibawah adalah tahap-tahap perkembangan usia anak hingga remaja dalam perkembangan Psikososial Erik Erikson yang penting diketahui.
Perkiraan Usia
|
Krisis Permasalah Psikologi Sosial
|
Bayi - 18 Bulan
|
Kepercayaan vs Ketidakpercayaan
|
18 Bulan - 3 tahun
|
Otonomi vs Malu dan Keraguan
|
3 - 5 Tahun
|
Inisiatif vs Kesalahan
|
5 - 13 Tahun
|
Industri vs inferioritas
|
13 - 21 Tahun
|
Identitas vs Kebingungan Peran
|
21 - 39 Tahun
|
Keintiman vs Keterasingan
|
39 - 65 Tahun
|
Generativitas vs Stagnasi
|
65 Tahun keatas
|
Integritas Ego vs Putus Asa
|
4. Pengembangan identitas
Menurut Erik Erikson tahapan perkembangan remaja dikonstruksikan sebagai "identitas dan kebingungan peran". Oleh karena itu para peneliti telah mendokumentasikan bagaimana remaja mengeksplorasi kepercayaan dengan berbagai tingkat "krisis dan komitmen" contohnya. Agama, politik, seksualitas, pilihan pendidikan dan kejuruan. Bahkan pada usia dua puluhan, mereka akan memiliki seperangkat nilai yang terintegrasi yang mencerminkan pengalaman dan pengaruh orang tua, generasi, dan budaya mereka.Teori perkembangan moral remaja umumnya fokus pada penalaran moral bahkan sangat tergantung pada lingkungan dan kematangan kognitif. Bahkan Teori Lawrence Kohlberg menunjukkan bahwa penalaran moral remaja mencerminkan nilai yang dewasa pada hak-hak orang lain, pentingnya hukum dan keadilan dan prinsip-prinsip universal. sedangkan Carol Gilligan memelopori nilai khusus yang diberikan perempuan sebagai tanggung jawab dan kepedulian orang lain karena alasan moral. kemudian Jonathan Haidt dan yang lainnya menekankan bahwa penalaran moral tidak serta-merta mendikte tindakan moral.
Jika dilihat dari orientasi penalaran moral Kohlberg maka terdapat 3 tahap yaitu;
Tahap 1:
- Orientasi kepatuhan dan hukuman (Bagaimana saya menghindari hukuman?)
- Orientasi kepentingan pribadi (Apa untungnya bagi saya?)
Tahap 2:
- Orientasi konformitas antarpribadi (saya akan baik pada Anda jika Anda baik pada saya)
- Orientasi otoritas dan tatanan sosial (Hukum dan ketertiban moralitas)
Tahap 3:
- Orientasi kontrak sosial (Apa yang membuat masyarakat berjalan dengan lancar; konsep kebebasan, keadilan, prinsip demokrasi)
- Prinsip universal (hati nurani yang berprinsip, mis. Peraturan Emas, pembangkangan sipil)
MASA REMAJA SEBAGAI PERIODE PENGAMBILAN RESIKO DAN EKSPERIMEN PERILAKU YANG NORMAL
Pengembangan identitas adaptif untuk sebagian besar, tetapi dapat membawa risiko tinggi dan bahaya jangka panjang bagi orang lain. Artinya Masa remaja awal sebagai masa kerentanan tertentu (kegagalan sekolah, kenakalan remaja, penggunaan narkoba). Oleh karena itu dibutuhkan kekompakan keluarga dan pengasuhan yang berwibawa adalah prediktor signifikan untuk hasil remaja yang sukses, aman dan berguna bagi orangtua, agama, juga nusa bangsa.Pada intinya, bahwa sangat penting untuk memahami perkembangan psikologi anak remaja sebagai kekuatan pengasuhan yang bisa memprediksi penyesuaian optimal pada remaja akhir.
Sebagai tips-tips untuk membantu perkembangan anak-anak dengan cara;
- Tutup hubungannya dengan sosok orangtua yang penuh perhatian
- Parenting resmi: kehangatan, komunikasi yang efektif, pemantauan dan struktur.
- Keuntungan sosial ekonomi
- Koneksi ke jaringan keluarga suportif yang diperluas
- Ikatan dengan orang dewasa prososial di luar keluarga
- Koneksi ke organisasi prososial
- Menghadiri sekolah yang efektif
Dalam konteks positif tentang fungsi dalam keluarga, sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, kehidupan emosional / sosial, blogduniaanakindonesia.blogspot.com harapkan anak Anda mendapat perkembangan remaja normal.
KESIMPULAN PENTINGNYA MEMAHAMI PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK REMAJA
- Pahami dan Nilailah "gambaran besar" kehidupan seorang remaja
- Hargai keanekaragaman itu termasuk banyak domain
- Temukan sesuatu di remaja untuk menghargai
- Selalu Penasaran
- Ingatlah remaja Anda merupakan saat yang rentan
- Otentik, rendah hati, dan tulus
Daftar Pustaka:
Elkind D (1978) Understanding the young adolescent. Adolescence 13(49):127–134
Inhelder, B. & Piaget, J. (1958). The growth of logical thinking from childhood to adolescence: An essay on the growth of formal operational structures. New York: Basic Books.
Larson, R., & Csikszentmihalyi, M. (1983). The experience sampling method. In H. T. Reis (Ed.), Naturalistic approaches to studying social interaction. New directions for methodology of social and behavioral sciences (pp. 41-56). San Francisco, CA: Jossey-Bass
Post a Comment for "PENTINGNYA MEMAHAMI PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK REMAJA"