ARTI HARI TRISUCI WAISAK BAGI UMAT BUDDHA

Selamat malam sahabat blogduniaanakindonesia.blogspot.com, Setiap agama hampir memiliki ciri khas yang sama, yakni memiliki hari-hari suci atau besar yang diperingati dan dirayakan oleh para pemeluknya. Sama halnya dengan Buddha dimana agama ini sangat menonjol dalam aspek perayaan penuh arti.


Dalam agama Buddha, unsur yang paling penting dan tetap menjadikan agama ini eksis dan diakui sebagai suatu agama adalah terkait dengan perayaan dengan pelaksanaan upacara-upacara ritual. Seperti diketahui bahwa Umat Buddha selalu memperingati setiap hari rayanya dengan upacara-upacara tradisional, yang biasanya menarik perhatian umat lain atau masyarakat dunia luas untuk melihat dan menyaksikan secara dekat jalannya upacara tersebut.


Salah satu hari raya agung dalam agama Buddha adalah hari raya Trisuci Waisak. Hari raya Trisuci yang selalu diperingati oleh umat Buddha secara beragam. Berdasarkan literatur Buddha yang ada, dijelaskan bahwa tidak ada rangkaian-rangkaian baku tertentu yang harus dilakukan dalam perayaan Hari Trisuci Waisak.


Beberapa bentuk corak perayaan hari Trisuci Waisak yang dilakukan umat Buddha diantaranya adalah, bagi sebagian dari umat Buddha perayaan Waisak dimulai pagi-pagi sekali dengan berkumpul di vihara untuk melaksanakan Delapan Sila. Sebagian yang lain bergabung dengan perayaan umum mengikuti upacara denga mengambil tiga Pernaungan, menjalankan Lima Sila, membuat persembahan di altar, dan menguncarkan Sutta.


Sebagian lagi, umatnya mengikuti prosesi dan padakkhina, serta mendengarkan ceramah-ceramah Dharma. Di beberapa vihara diisi dengan upacara pemandian arca bayi Pangeran siddhartha yang ditempatkan di bejana air wangi yang bertaburan bunga.


Bahkan, di antara umat Buddha pada hari Trisuci Waisak hanya menyantap makanan vegetarian sembari merenungkan ajaran Welas Asih universal.


Patut artikan, perayaan-perayaan dalam tradisi Buddha berawal dari penghormatan serta pemujaan terhadap sosok Siddhartha Gautama sebagai Buddha. Seperti stupa, relik, pendirian candi, dan sebagainya, semuanya pada dasarnya tidak diinginkan Sang Buddha.


Sebelum kemangkatan dan Parinirvana, Sang Buddha menekankan agar setiap pendengarnya bekerja tekun bagi penyelamatannya sendiri dan menjadi lampu bagi mereka sendiri. Bahkan, Sang Buddha menolak menunjuk penggantinya selin Dharma (ajaran). Begitu juga, Sang Buddha membelokkan ketertarikan terhadapnya untuk dialihkan ke ajaran.


Pada ajarannya, hari Trisuci Waisak bukanlah satu-satunya hari agung dalam agama Buddha. Selain Trisuci Waisak, seperti yang kita pelajari disekolah, masih terdapat hari suci lainnya, seperti Magha Puja atau Hari Magha, Visaka Puja atau Hari Waisak, Ashada Puja atau Hari Asadha, dan Khatina Puja atau Hari Kathina. Bahkan banyak sumber lain menyebutkan masih ada hari besar lain selain empat yang di atas artikel blogduniaanakindonesia.blogspot.com, yaitu Hari Suci Ulambana. Namun, secara historis diketahui bahwa Hari Suci Ulambana memang merupkan hasil adopsi dari upacara Zhongyuan umat Taoisme yang dilakukan oleh Buddhisme Mahayana di China. Karena itu, keterangan seputarnya tidak terdapat dalam Kitab suci Tripitaka tetapi tertuang dalam Ullambana Sutra. Meskipun demikian, dibandingkan yang lain, hari suci Waisak merupakan hari agung dan penting dalam agama Buddha.


Trisuci Waisak atau sering disebut juga dengan Hari Buddha merupakan upacara yang sangat bermakna bagi umat Buddha, sebab di dalamnya terdapat tiga peristiwa penting dan fundamental dalam agama Buddha, yaitu terkait langsung dengan perjalanan hidup Sang Buddha, Pangeran Sidharta Gautama, yang dapat menjadi acuan dan tauladan bagi umatnya. Mulai dari kelahiran, pencapaian penerangan, hingga kewafatannya dan mencapai Nirwana.



Dengan demikian, Trisuci Waisak merupakan dasar ajaran Buddha dan mempunyai arti tersendiri bagi masing-masing diri umat Buddha.

https://blogduniaanakindonesia.blogspot.com/


Pengertian Buddha Dharma dan sangha

Buddha, yang juga dapat diartikan sebagai Buddha Gautama sebagai guru, dan juga dapat diartikan sebagai sifat kebuddhaan yang dimiliki oleh setiap manusia. Dhamma, yang merupakan ajaran Buddha, yang merupakan kebenaran mutlak. Sangha, yang sering kali dikaitkan sebagai pengawal dan pelindung Dhamma.


Ajaran pokok agama budha dharma

Setiap aliran buddha berpegang kepada tripitaka sebagai referensi utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran buddha gautama. pengikut pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifasikan ajaran dalam 3 buku yaitu Sutta Pitaka (kotbah-kotbah sang buddha),Vina pitaka (peraturan atau tata tertib para bhikshu), dan abhidhamma pitaka (ajaran hukum metasifisika dan psikologi)


Dharma adalah inti ajaran agama budha dirumuskan dalam 4 kebenaran mulia yaitu :
  1. Dukkha ialah penderitaan
  2. Samudya ialah sebab penderitaan
  3. Nirodha ialah peniadaan penderitaan
  4. Marga ialah 8 jalan kebenaran


Baca: KATA-KATA UCAPAN SELAMAT HARI RAYA WAISAK (HARI BUDDHA) 2566 BE 16 MEI 2022

PENGERTIAN HARI TRISUCI WAISAK BAGI UMAT BUDDHA

Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali “Wesakha”, yang pada gilirannya juga terkait dengan “Waishakha” dari bahasa Sanskerta. Di beberapa tempat disebut juga sebagai “Hari Buddha”. Pada Hari Raya Waisak, Umat Buddha memperingati tiga peristiwa penting, Pertama, lahirnya Sidharta Gautama, penemu sekaligus pencetus agama Buddha. Peristiwa kedua, tercapainya Sidharta Gautama pada tahap penerangan Agung dan menjadi Buddha. Selanjutnya, peristiwa Buddha Gautama wafat.


Tiga peristiwa ini dinamakan “Trisuci Waisak”. Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists – WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama pada bulan Mei. “Ribuan lilin dapat dinyalakan dari satu lilin dan nyalanya tidak akan berkurang. Begitu pun kebahagiaan tidak akan pernah berkurang walau dibagi-bagi” – Siddhartha Gautama (Gautama Buddha).


Lalu bagaimana arti hari trisuci Waisak bagi sahabat blogduniaanakindonesia.blogspot.com, khususnya pengunjung yang beragama Buddha? bagikan pendapat Anda dalam kolom komentar blog dunia anak Indonesia dibawah!!!

Post a Comment for "ARTI HARI TRISUCI WAISAK BAGI UMAT BUDDHA"