Dalam perumusannya, Capaian Pembelajaran (CP) pada Kurikulum Merdeka memiliki prinsip-prinsip seperti Terukur, spesifik dan Fleksibel (sesuai proses dan tahap belajar siswa). Untuk mengenal lebih jelas & paham penyusunan CP tersebut, berikut ulasan lengkap di Blogduniaanakindonesia.blogspot.com:
Dalam proses menerapkan prinsip terukur dan spesifik tersebut ada beberapa aspek yang diperhatikan, yaitu :
Baca Juga: 5 PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
Baca Juga: 3 TAHAPAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PADA KURIKULUM MERDEKA
Baca Juga: CAPAIAN PEMBELAJARAN PAUD, SD, SMP, SMA DAN SMK PADA KURIKULUM MERDEKA
Capaian pembelajaran membawa perubahan dalam pendekatan pembelajaran di kelas dari yang berfokus kepada guru menjadi fokus kepada siswa. Menurut Harden karakteristik CP (Capaian Pembelajaran) sebagai berikut:
Demikian artikel memahami prinsip perumusan/penyusunan capaian pembelajaran, semoga informasi-informasi yang dibagikan bermanfaat, temukan juga beragam referensi terbaru lainnya, dengan terus kunjungi Blogduniaanakindonesia.blogspot.com. Ada beragam tulisan menarik disajikan blogduniaanakindonesia, apabila Anda memiliki saran silahkan tulis dalam kolom komentar Blogduniaanakindonesia.blogspot.com ***
MENGENAL PRINSIP PERUMUSAN ATAUPUN PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) KURIKULUM MERDEKA
1. Terukur dan spesifik
Capaian Pembelajaran (CP) harus dapat diukur dan spesifik, berdasarkan hierarki tahapan konseptual proses pembelajaran yang hasil belajarnya dapat digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa, seperti yang dinyatakan oleh European Commission (2011) dalam (ECFOP, 2017:33), bahkan secara spesifik Mahajan (2017:65) menyebutkan bahwa CP harus ditulis berdasarkan Taksonomi Bloom karena telah terbukti relevan untuk untuk membantu mengembangkan hasil belajar. Konsep taksonomi Bloom sangat sederhana, yaitu:- Sebelum memahami konsepnya, ingatlah dengan baik,
- kenali dan Pahami sebelum anda menerapkannya,
- Analisis proses sebelum anda mengevaluasinya.
Dalam proses menerapkan prinsip terukur dan spesifik tersebut ada beberapa aspek yang diperhatikan, yaitu :
a. Pemahaman dan pengetahuan
Kata pemahaman sering digunakan sebagai salah satu luaran yang diharapkan dari suatu pembelajaran tetapi maknanya seringkali kurang dipahami. John Dewey (1933) merangkum ‘Pemahaman’ dalam How We Think Understanding dengan menyampaikan bahwa (Pemahaman) adalah makna yang dikembangkan atau diproses dari fakta-fakta. Secara umum, pemahaman seringkali diidentikkan dengan pengetahuan. Padahal keduanya adalah dua hal yang sangat berbeda. Perbedaan kedua hal tersebut bisa dilihat dalam contoh tabel Blogduniaanakindonesia berikut ini :Pengetahuan | Pemahaman |
Pengetahuan | Pemahaman |
Fakta-fakta atau informasi | Arti dari fakta-fakta atau informasi |
“Teori” atau kesimpulan yang membantu hubungan dan pemaknaan dari fakta-fakta tersebut | Sekumpulan fakta yang berhubungan |
Pernyataan yang masih dapat diperdebatkan, teori-teori masih dapat diproses | Pernyataan yang akurat |
Benar atau salah bukan merupakan sesuatu yang sifatnya absolut, tetapi bisa dianalisis dan disimpulkan tergantung kompleksitas dan kapasitas | Benar atau salah |
“Saya tahu mengapa hal tersebut benar” | “Saya tahu bahwa hal tersebut benar” |
“Saya mampu membuat keputusan kapan perlu memberikan respon dengan pengetahuan yang saya miliki” | “Saya merespon petunjuk atau instruksi dengan pengetahuan yang saya miliki” |
b. Praktis
Bagaimana merancang dan melaksanakan eksperimen? Kata-kata yang umum digunakan adalah menunjukkan, menerapkan dll.Baca Juga: 5 PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
c. Keterampilan Generik
Keterampilan umum mencakup teknik pemecahan masalah, inti pembelajaran. Yang biasa digunakan kata-kata menganalisis, membandingkan, dll.Baca Juga: 3 TAHAPAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PADA KURIKULUM MERDEKA
2. Fleksibel (sesuai proses dan tahap belajar siswa)
Fleksibel (sesuai proses dan tahap belajar siswa) Seringkali belajar dirasa sebagai sebuah perlombaan dan bukan proses. Kurikulum disusun sedemikian rupa sehingga siswa dijejali dengan berbagai materi yang hasil akhirnya berorientasi pada “sekadar tahu” dan bukan pemahaman atau penguasaan sedangkan siswa memerlukan waktu dan tahapan untuk mengupas konsep.Baca Juga: CAPAIAN PEMBELAJARAN PAUD, SD, SMP, SMA DAN SMK PADA KURIKULUM MERDEKA
Capaian pembelajaran membawa perubahan dalam pendekatan pembelajaran di kelas dari yang berfokus kepada guru menjadi fokus kepada siswa. Menurut Harden karakteristik CP (Capaian Pembelajaran) sebagai berikut:
- Pengembangan Capaian Pembelajaran jelas mendefinisikan hasil yang harus dicapai siswa pada akhir program pembelajaran
- Desain kurikulum, strategi belajar, dan kesempatan belajar dilakukan untuk menjamin tercapainya CP
- Proses penilaian disesuaikan dengan Capaian Pembelajaran dan penilaian setiap individu siswa dilakukan untuk memastikan bahwa siswa mencapai target pembelajaran.
Demikian artikel memahami prinsip perumusan/penyusunan capaian pembelajaran, semoga informasi-informasi yang dibagikan bermanfaat, temukan juga beragam referensi terbaru lainnya, dengan terus kunjungi Blogduniaanakindonesia.blogspot.com. Ada beragam tulisan menarik disajikan blogduniaanakindonesia, apabila Anda memiliki saran silahkan tulis dalam kolom komentar Blogduniaanakindonesia.blogspot.com ***
Post a Comment for "MEMAHAMI PRINSIP PERUMUSAN ATAU PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN"