Cara Menumbuhkan Semangat Belajar Pada Anak - Bunda tentu berharap agar anak-anak mau giat dalam belajar bukan hanya agar anak dapat berprestasi di sekolah tapi juga demi masa depan mereka, tapi hal itu bisa menjadi tantangan ketika mendapati anak menjadi malas belajar.
Menghadapi anak yang malas belajar, tentu tidak semudah teori-teori ataupun metode motivasi belajar yang bunda dan ayah dapat dari berbagai sumber, karena menyuruh anak yang malas agar kembali rajin belajar bukan perkara mudah.
Dibutuhkan motivasi dalam diri anak sendiri (motivasi intrinsik) dan motivasi tersebut harus didukung oleh motivasi luar (motivasi ektrinsik) adalah dua faktor yang harus benar-benar diperhatikan agar anak termotivasi dalam belajar.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang dipengaruhi oleh faktor diri anak, sedangkan motivasi ekrinsik merupakan motif-motif yang didorong dari luar. Dari faktor luar diri anak sendiri, disini butuh peran orangtua ataupun guru dalam meningkatkan semangat belajar pada anak.
Lalu bagaimana cara membangkitkan kembali semangat anak-anak dalam belajar dengan tepat juga bijaksana?, Berikut ulasannya.
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri anak secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dalam hal ini belajar dengan tujuan tertentu yaitu prestasi. Anak yang malas dalam belajar tentu karena dia tidak ada keinginan untuk mencapai prestasi, yang artinya pada diri anak tidak memiliki motif aktualisasi diri yaitu anak sebenarnya punya potensi dan kodratnya, akan tetapi tidak diaktualisasikan dan dinyatakan dalam berbagai bentuk dan sifat berupa giat belajar.
Dari pengertian motivasi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah usaha yang dilakukan oleh pihak guru ataupun orangtua untuk menimbulkan motif-motif pada anak-anak untuk menunjang ke arah tujuan belajar.
Arti motivasi itu sendiri banyak para ahli berpendapat dengan kesimpulan bahwa motivasi adalah merupakan pendorong atau suatu energi yang terdapat dalam diri seseorang (anak) yang mengakibatkan anak-anak tersebut mau bertindak. Dengan kata lain, motivasi adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang mendorong melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Anak-anak sebenarnya memiliki motivasi instrinsik yang cenderung dapat dalam dirinya untuk berpengetahuan agar memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Akan tetapi terkadang motivasi tersebut akan mengalami penurunan yaitu malas belajar, dan hal inilah yang dapat membuat setiap orangtua berusaha untuk menemukan cara terbaik agar dapat menumbuhkan kembali semangat dalam belajar pada anak.
Gemar belajar adalah aktivitas yang tak pernah sepi dari kegiatan peserta didik, anak-anak yang mempunyai motivasi intrinsik dalam rangka meraih ilmu pengetahuan belajar biasanya dikonotasikan dengan gemar membaca dan menulis.
Biasanya rasa malas belajar anak tumbuh disebabkan banyak faktor, dan faftor-faktor yang menyebabkan anak malas belajar sangat banyak sesuai dengan lingkungan anak. Jadi untuk memotivasi anak agar tidak malas belajar, bunda harus ketahui terlebih dahulu penyebab anak menjadi malas belajar, supaya cara yang dilakukan agar anak mau belajar tanpa dipaksa dapat menuai hasil maksimal.
Secara psikologi perkembangan anak, dorongan belajar anak sebenarnya diawali dari motivasi dirinya sendiri, hal ini dapat ditemukan dari bagaimana minat belajar anak tumbuh sejak anak usia dini yaitu dunia anak adalah dunia bermain juga belajar. Minat belajar menjadi menurun seiring berkembangnya usia anak, jika lingkungan sekitar tidak mendukungnya.
Faktor intrinsik lainnya seperti kondisi tubuh anak, seperti kondisi fisik anak yang kurang sehat, contohnya anak sedang mengalami panas demam. Panas demam anak ini harus diatasi dengan cara mengatasi demam tinggi pada anak-anak dengan cara yang tepat dan cepat agar anak kembali sehat dan dapat kembali belajar di sekolah.
Jika dilihat dari pengertian motivasi ekstrinsik adalah memungkinkan anak menjadi malas belajar karena metode belajar yang diterapkan membuat anak-anak jenuh ataupun pengaruh luar lainnya seperti lingkungan di rumah.
Faktor ekstrinsik dapat mempengaruhi faktor intrinsik yang akhrnya anak menjadi semakin malas belajar. Dengan demikian keduanya sama-sama memiliki kaitan erat sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi anak malas belajar. Adapun faktornya, seperti:
Impian besar agar anak berprestasi dalam semua bidang terutama di sekolah membuat orang tua menuntut anak untuk rajin belajar walau anaknya telah berusaha semampunya untuk meraih apa yang terbaik bagi mereka.
Kesalahan yang dapat dikatakan sangat fatal dari orangtua yang membuat anak malas belajar dan kurang minat untuk mendalami pelajarannya, adalah sikap orangtua ke anak berupa respon dari sikap, tindakan dan ucapan orangtuanya ketika mendapatinya kurang menguasai materi pelajaran.
Perlunya interaksi dan mendiskusikan dengan anak-anak terkait dengan cara belajar anak di rumah, hal ini memungkinkan orangtua akan mengerti dan memahami metode yang sesuai dengan yang diinginkan anak sehingga minat belajar anak akan kembali tumbuh.
Interaksi intensif orangtua dengan anak dapat membangun ikatan kuat dalam keluarga, memang akan sangat membutuhkan waktu dan menguras tenaga untuk menciptakan kepercayaan anak terhadap orangtuanya, akan tetapi hal ini dibutuhkan agar anak merasa bahwa dirinya mendapat pengakuan di keluarga.
Terkadang humor juga dibutuhkan agar proses belajar anak dirumah tidak berlangsung dengan tegang, metode belajar anak yang baik adalah mengikuti masa perkembangannya, karena anak usia sekolah masih belum mengerti tujuan dari belajar yang dilakukan, tentu dibutuhkan bimbingan yang tepat salah satunya adalah dengan interaksi yang tepat dan mencairkan suasana ketegangan anak dalam belajar sehingga anak akan giat dalam belajar, karena belajar akan menjadi aktivitas menyenangkan bagi mereka.
Memberikan contoh dengan tepat berdasarkan materi pelajarannya, seperti mengajak anak ke tempat bersejarah agar anak bisa langsung melihat serta mengetahui apa yang dipelajarinya. Akan membuat proses belajar anak akan menyenangkan dan bisa membuat anak mengerti dan faham terkait materi yang di pelajarinya di sekolah, dan cara ini akan sangat efektif dalam mengatasi anak susah belajar membaca.
Orangtua bertanggung jawab untuk membimbing proses belajar anak di rumahdengan maksimal supaya mendapat hasil yang baik, keberhasilan itu tentu tergantung pada upaya ayah bunda dalam meningkatkan motivasi belajar anak. Untuk dapat membangkitkan motivasi anak-anak agar giat dalam belajar, diperlukan kasabaran, keahlian, dan ketekunan, dengan begitu orangtua harus terus dapat membangkitkan motivasianak-anaknya dengan cara dan waktu serta kondisi yang tepat.
Menurut Crow and Crow pada bukunya ”Education Psikology” dalam Kasijan, Psikologi Pendidikan, (1984), Motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar. Karena motivasi dapat:
Menghadapi anak yang malas belajar, tentu tidak semudah teori-teori ataupun metode motivasi belajar yang bunda dan ayah dapat dari berbagai sumber, karena menyuruh anak yang malas agar kembali rajin belajar bukan perkara mudah.
Dibutuhkan motivasi dalam diri anak sendiri (motivasi intrinsik) dan motivasi tersebut harus didukung oleh motivasi luar (motivasi ektrinsik) adalah dua faktor yang harus benar-benar diperhatikan agar anak termotivasi dalam belajar.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang dipengaruhi oleh faktor diri anak, sedangkan motivasi ekrinsik merupakan motif-motif yang didorong dari luar. Dari faktor luar diri anak sendiri, disini butuh peran orangtua ataupun guru dalam meningkatkan semangat belajar pada anak.
Lalu bagaimana cara membangkitkan kembali semangat anak-anak dalam belajar dengan tepat juga bijaksana?, Berikut ulasannya.
PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri anak secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dalam hal ini belajar dengan tujuan tertentu yaitu prestasi. Anak yang malas dalam belajar tentu karena dia tidak ada keinginan untuk mencapai prestasi, yang artinya pada diri anak tidak memiliki motif aktualisasi diri yaitu anak sebenarnya punya potensi dan kodratnya, akan tetapi tidak diaktualisasikan dan dinyatakan dalam berbagai bentuk dan sifat berupa giat belajar.
Dari pengertian motivasi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah usaha yang dilakukan oleh pihak guru ataupun orangtua untuk menimbulkan motif-motif pada anak-anak untuk menunjang ke arah tujuan belajar.
Arti motivasi itu sendiri banyak para ahli berpendapat dengan kesimpulan bahwa motivasi adalah merupakan pendorong atau suatu energi yang terdapat dalam diri seseorang (anak) yang mengakibatkan anak-anak tersebut mau bertindak. Dengan kata lain, motivasi adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang mendorong melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Anak-anak sebenarnya memiliki motivasi instrinsik yang cenderung dapat dalam dirinya untuk berpengetahuan agar memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Akan tetapi terkadang motivasi tersebut akan mengalami penurunan yaitu malas belajar, dan hal inilah yang dapat membuat setiap orangtua berusaha untuk menemukan cara terbaik agar dapat menumbuhkan kembali semangat dalam belajar pada anak.
Gemar belajar adalah aktivitas yang tak pernah sepi dari kegiatan peserta didik, anak-anak yang mempunyai motivasi intrinsik dalam rangka meraih ilmu pengetahuan belajar biasanya dikonotasikan dengan gemar membaca dan menulis.
Biasanya rasa malas belajar anak tumbuh disebabkan banyak faktor, dan faftor-faktor yang menyebabkan anak malas belajar sangat banyak sesuai dengan lingkungan anak. Jadi untuk memotivasi anak agar tidak malas belajar, bunda harus ketahui terlebih dahulu penyebab anak menjadi malas belajar, supaya cara yang dilakukan agar anak mau belajar tanpa dipaksa dapat menuai hasil maksimal.
FAKTOR UTAMA PENYEBAB ANAK MALAS BELAJAR
Ketahui faktor penyebab yang mempengaruhi anak yang malas belajar usia sekolah sejak dini, adapun faktor-faktor tersebut, yaitu:1. Faktor Intrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya keinginan belajar anak tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap anak-anank sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya, anak yang gila membaca tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya karena ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya.Secara psikologi perkembangan anak, dorongan belajar anak sebenarnya diawali dari motivasi dirinya sendiri, hal ini dapat ditemukan dari bagaimana minat belajar anak tumbuh sejak anak usia dini yaitu dunia anak adalah dunia bermain juga belajar. Minat belajar menjadi menurun seiring berkembangnya usia anak, jika lingkungan sekitar tidak mendukungnya.
Faktor intrinsik lainnya seperti kondisi tubuh anak, seperti kondisi fisik anak yang kurang sehat, contohnya anak sedang mengalami panas demam. Panas demam anak ini harus diatasi dengan cara mengatasi demam tinggi pada anak-anak dengan cara yang tepat dan cepat agar anak kembali sehat dan dapat kembali belajar di sekolah.
2. Faktor Ekstrinsik.
Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan dari luar diri, tindakan atau perbuatan yang didasari oleh dorongan-dorongan yang bersumber dari luar pribadi anak-anak (lingkungan) untuk melakukan sesuatu karena adanya paksaan dari luar.Jika dilihat dari pengertian motivasi ekstrinsik adalah memungkinkan anak menjadi malas belajar karena metode belajar yang diterapkan membuat anak-anak jenuh ataupun pengaruh luar lainnya seperti lingkungan di rumah.
Faktor ekstrinsik dapat mempengaruhi faktor intrinsik yang akhrnya anak menjadi semakin malas belajar. Dengan demikian keduanya sama-sama memiliki kaitan erat sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi anak malas belajar. Adapun faktornya, seperti:
Suasana belajar.
Suasana yang gaduh, fasiltas yang berlebihan seperti permainan games online ataupun digital yang diberikan kepada anak juga mempengaruhi minat anak dalam belajar, karena anak akan sangat menikmati fasilitas-fasilitas tersebut sehingga anak menjadi malas belajar.Perilaku lingkungan sekitar.
Prilaku malas belajar, secara psikologi anak adalah merupakan wujud dari pelampiasan yang dihadapi pada kondisi rumah tangga yang orangtua diciptakan, kemudian terbawa ke sekolah, hal ini membuat suasana belajar semakin tidak nyaman, paradigma lingkungan (ekologi) ini menyatakan bahwa perilaku lingkungan sekitar berpengaruh terhadap minat belajar anak.Sikap orangtua.
Penyebab anak malas belajar juga memungkinkan datang dari orang tua yang menjadi memaksakan kehendak mereka sehingga membuat anak merasa tertekan dan malas untuk belajar, pada umumnya hal ini terjadi karena penerapan parenting dari para orangtua yang menerapkan sikap otoriter.Impian besar agar anak berprestasi dalam semua bidang terutama di sekolah membuat orang tua menuntut anak untuk rajin belajar walau anaknya telah berusaha semampunya untuk meraih apa yang terbaik bagi mereka.
Kesalahan yang dapat dikatakan sangat fatal dari orangtua yang membuat anak malas belajar dan kurang minat untuk mendalami pelajarannya, adalah sikap orangtua ke anak berupa respon dari sikap, tindakan dan ucapan orangtuanya ketika mendapatinya kurang menguasai materi pelajaran.
CARA MEMOTIVASI ANAK DALAM BELAJAR
Motivasi merupakan penggerak bagi peserta didik untuk melakukan aktifitas belajar. Untuk menarik perhatian dan minat anak, yang harus dilakukan adalah dengan cara memotivasi minat belajar anak, seperti:Gunakan motode belajar yang tepat.
Diperlukan metode yang sesuai dengan kondisi anak ketika anak mengalami penurunan dalam minat belajar, salah satu metode yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan anak kesempatan untuk menentukan cara ataupun waktu belajarnya, akan tetapi harus dengan pertimbangan orangtua.Perlunya interaksi dan mendiskusikan dengan anak-anak terkait dengan cara belajar anak di rumah, hal ini memungkinkan orangtua akan mengerti dan memahami metode yang sesuai dengan yang diinginkan anak sehingga minat belajar anak akan kembali tumbuh.
Interaksi yang tepat dan humor.
Terkadang dibutuhkan suasana yang nyaman untuk membuat anak termotivasi dalam belajar. Langkah yang positif dalam memberikan bimbingan kepada anak agar mau belajar adalah dengan kedekatan hubungan orangtua dengan anak. Rasa percaya dan nyaman akan membuat anak mau mengungkapkan kesulitan dalam belajarnya, dengan begitu mudah bagi orang tua untuk membimbing anak agar mau kembali belajar.Interaksi intensif orangtua dengan anak dapat membangun ikatan kuat dalam keluarga, memang akan sangat membutuhkan waktu dan menguras tenaga untuk menciptakan kepercayaan anak terhadap orangtuanya, akan tetapi hal ini dibutuhkan agar anak merasa bahwa dirinya mendapat pengakuan di keluarga.
Terkadang humor juga dibutuhkan agar proses belajar anak dirumah tidak berlangsung dengan tegang, metode belajar anak yang baik adalah mengikuti masa perkembangannya, karena anak usia sekolah masih belum mengerti tujuan dari belajar yang dilakukan, tentu dibutuhkan bimbingan yang tepat salah satunya adalah dengan interaksi yang tepat dan mencairkan suasana ketegangan anak dalam belajar sehingga anak akan giat dalam belajar, karena belajar akan menjadi aktivitas menyenangkan bagi mereka.
Mungkin menggunakan contoh yang tepat
Terkadang aktivitas belajar akan sangat menjenuhkan bagi anak-anak, hal ini bisa terjadi karena mereka dituntut memfokuskan diri kepada hal yang membutuhkan fokus, perlu diketahui baha secara psikologi anak pada usianya masih membutuhkan arahan serta bimbingan dalam belajar.Memberikan contoh dengan tepat berdasarkan materi pelajarannya, seperti mengajak anak ke tempat bersejarah agar anak bisa langsung melihat serta mengetahui apa yang dipelajarinya. Akan membuat proses belajar anak akan menyenangkan dan bisa membuat anak mengerti dan faham terkait materi yang di pelajarinya di sekolah, dan cara ini akan sangat efektif dalam mengatasi anak susah belajar membaca.
Baca Juga:
Orangtua bertanggung jawab untuk membimbing proses belajar anak di rumahdengan maksimal supaya mendapat hasil yang baik, keberhasilan itu tentu tergantung pada upaya ayah bunda dalam meningkatkan motivasi belajar anak. Untuk dapat membangkitkan motivasi anak-anak agar giat dalam belajar, diperlukan kasabaran, keahlian, dan ketekunan, dengan begitu orangtua harus terus dapat membangkitkan motivasianak-anaknya dengan cara dan waktu serta kondisi yang tepat.
Menurut Crow and Crow pada bukunya ”Education Psikology” dalam Kasijan, Psikologi Pendidikan, (1984), Motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar. Karena motivasi dapat:
- Memberi semangat seorang anak dalam kegiatan-kegiatan belajarnya.
- Mengimplentasi perbuatan sebagai pemilih dari tipe-tipe kegiatan-kegiatan dimana anak-anak berkeinginan untuk melakukannya.
- Memberi petunjuk pada tingkah laku.
Post a Comment for "CARA MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR ANAK DENGAN TEPAT DAN BIJAKSANA"