PENGERTIAN STUNTING MENURUT WHO DAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BlogDuniaAnakIndonesia.blogspot.com, - Pengertian Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak balita (di bawah 5 tahun). Anak yang mengalami stunting akan terlihat pada saat menginjak usia 2 tahun.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), (2014) dalam Global Nutrition Targets 2025, stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan. Selain itu, Kementerian Kesehatan RI menyebut stunting adalah anak balita dengan nilai z-skor nya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3SD (severely stunted).

Baca: KATA UCAPAN SELAMAT HARI GIZI NASIONAL
https://blogduniaanakindonesia.blogspot.com/


ORGANISASI KESEHATAN DUNIA (WHO)

WHO merupakan singkatan dari World Health Organization. Konstitusi WHO menyatakan bahwa tujuan didirikannya WHO adalah agar semua orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang paling memungkinkan. Tugas utama WHO (World Health Organization) yaitu membasmi penyakit, khususnya penyakit menular yang sudah menyebar luas.


Secara luas, Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Apabila seorang anak memiliki tinggi badan lebih dari -2 standar deviasi median pertumbuhan anak yang telah ditetapkan oleh WHO, maka ia dikatakan mengalami stunting.


Dengan menggunakan kurva WHO, kita dapat ketahui apakah pertumbuhan anak-anak dikatakan mengalami stunting atau tidak. Kurva ini menjadi standar standar yang biasanya digunakan untuk anak berusia di bawah 5 tahun (balita). Untuk mengetahui apakah anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan adalah dengan cara melihat kurva Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan status gizi mereka berdasarkan 3 hal berikut ini:
  • BB/U atau berat badan sesuai umur
  • TB/U atau tinggi badan sesuai umur
  • BB/TB atau berat badan sesuai tinggi badan



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (KEMENKES RI)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan kesehatan. Kemenkes menyebut stunting adalah anak balita dengan nilai z-skor nya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3SD (severely stunted).


Di tahun 2022 ini, tepatnya 25 Januari, Kemenkes RI selaku panitia Nasional penyelenggara Peringatan Hari Gizi dan Makanan di Indonesia mengangkat tema "Aksi Bersama Cegah Stunting & Obesitas". Tema ini merupakan bentuk upaya Pemerintah daalam menginspirasi Masyarakat untuk ikut bergotong royong dalam melakukan aksi pencegahan Stunting dan Obesitas.


Ciri-ciri Stunting Pada Anak-anak Indonesia

Ciri stunting yang paling mudah diidentifikasi yaitu kurangnya tinggi badan. Namun, tinggi badan tidak selalu menandakan kasus stunting. Tanda lain yang mendukung antara lain anak yang menderita stunting lebih apatis, anak penderita stunting tidak mampu mempertahankan kontak mata yang merupakan dampak gangguan motorik dan psikomotorik. Dan jika dilakukan tes memori, kemampuan mengingat anak penderita stunting akan rendah, bahkan anak penderita stunting ketika beranjak dewasa, biasanya mereka mengalami keterlambatan pubertas jika dibandingkan dengan teman seusianya.


Pencegahan Stunting Pada Anak-anak Indonesia

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan adalah dengan cara:
  1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.
  2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.
  3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat. Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan.
  4. Terus memantau tumbuh kembang anak. Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
  5. Selalu jaga kebersihan lingkungan. Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini juga yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting.



KESIMPULAN

Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Apabila seorang anak memiliki tinggi badan lebih dari -2 standar deviasi median pertumbuhan anak yang telah ditetapkan oleh WHO, maka ia dikatakan mengalami stunting.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebut stunting adalah anak balita dengan nilai z-skor nya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3SD (severely stunted).


Ciri stunting yang paling mudah diidentifikasi yaitu kurangnya tinggi badan. Namun, tinggi badan tidak selalu menandakan kasus stunting.


Terdapat 5 langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, diantaranya: Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat, Terus memantau tumbuh kembang anak, dan Selalu jaga kebersihan lingkungan.


Itulah secara lengkap yang dapat dibagikan BlogDuniaAnakIndonesia.blogspot.com, singkatnya, Pengertian Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak balita (di bawah 5 tahun). Anak yang mengalami stunting akan terlihat pada saat menginjak usia 2 tahun.

Post a Comment for "PENGERTIAN STUNTING MENURUT WHO DAN KEMENTERIAN KESEHATAN"