Prinsip dan Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran Pada Kurikulum Sekolah Penggerak

A. Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

Perumusan dan penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) pada Murikulum Merdeka sekolah penggerak berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga Capaian Pembelajaran (CP) diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur. Penggunaan kata kerja operasional dalam rumusan tujuan pembelajaran memfasilitasi guru dalam mengidentifikasi indikator atau kegiatan/aktivitas pembelajaran yang tentunya sangat terkait dengan pemilihan materi ajar dan jenis evaluasi pembelajaran baik formatif maupun sumatif.

Baca Juga: Arti Alur Tujuan Pembelajaran, Lengkap dengan Konsepnya

https://blogduniaanakindonesia.blogspot.com/


Berikut ini ada 7 (tujuh) prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran, yaitu:

1. Sederhana dan Informatif

Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran hendaknya dapat dipahami oleh penulis itu sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.


2. Esensial dan Kontekstual

Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang, menyenangkan dan bermakna.


3. Berkesinambungan

Antarfase dan antar tujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.


4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi

Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual-konseptual-prosedural-metakognitif). Pengoptimalan juga dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.


5. Merdeka Belajar

Prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman istilah merdeka belajar antara lain:
  1. Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung jawab secara moral
  2. Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar, gaya dan minat)
  3. Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran



6. Operasional dan Aplikatif

Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.


7. Adaptif dan Fleksibel

Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antarmata pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler.


B. Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

Melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) yang memuat materi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ada 6 (enam) fase CP, yaitu:
  1. Fase A untuk kelas I dan II
  2. Fase B untuk kelas III dan IV
  3. Fase C untuk kelas V dan VI
  4. Fase D untuk kelas VII, VIII, dan IX
  5. Fase E untuk kelas X
  6. Fase F untuk kelas XI dan XII



Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi-kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase.


Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada Fase tersebut. Ada 6 (enam) dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
  1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
  2. mandiri
  3. bergotong-royong
  4. berkebinekaan global
  5. bernalar kritis, dan
  6. kreatif


Baca Juga: Pengertian dan Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir fase, rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai Tujuan Pembelajaran (TP).


Setelah TP dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.


Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap TP dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama).


Berdasarkan perumusan tujuan pembelajaran tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Contoh: tujuan pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480 menit, dan sikap 120 menit.


PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK

Secara sederhana, pengertian Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Profil Pelajar Pancasila.


Secara umum, pengertian program Sekolah Penggerak adalah program peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dengan intervensi menyeluruh baik kepada Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Guru.

Program Sekolah Penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan, yakni:


Pertama, Pendampingan konsultatif dan asimetris. Ini adalag Program kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah daerah dimana Kemendikbud memberikan pendampingan implementasi Sekolah Penggerak.


Kedua, Penguatan SDM Sekolah. Penguatan Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru melalui program pelatihan dan pendampingan intensif (coaching) one to one dengan pelatih ahli yang disediakan oleh Kemdikbud.

Baca Juga: Pengertian dan Perumusan Capaian Pembelajaran

ketiga, Pembelajaran dengan paradigma baru atau Kurikulum Merdeka. Pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai nilai-nilai Pancasila, melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan luar kelas.


keempat, Perencanaan berbasis data. Manajemen berbasis sekolah, yaitu perencanaan berdasarkan refleksi diri sekolah.


dan kelima, Digitalisasi Sekolah. Penggunaan berbagai platform digital bertujuan mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang customized.


Demikianlah Prinsip dan Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka, Sekolah Penggerak yang dapat dibagikan Blogduniaanakindonesia.blogspot.com, semoga bermanfaat ***

Post a Comment for "Prinsip dan Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran Pada Kurikulum Sekolah Penggerak"