PERAYAAN HARI SANTRI

Blogduniaanakindonesia.blogspot.com - Hari Santri adalah hari perayaan sebagai momentum penting memperingati peran besar kaum kiai dan santri dalam perjuangan melawan penjajahan, bertepatan dengan resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober. Perayaan milad Santri ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) No 22 Tahun 2015 tentang Peringatan Hari Santri Nasional (HSN).


Sejak Indonesia mendeklarasikan HSN Tahun 2015 yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah, Perayaan Hari Santri diselenggarakan secara Nasional dan berkelanjutan dengan beragam kegiatan serta mengangat tema berbeda setiap tahunnya.


Setiap tahun, ada tema yang berbeda untuk Peringatan HSN (Hari Santri Nasional). Pada 2016, tema Peringatan HSN adalah "Dari Pesantren untuk Indonesia." pada 2017, tema Peringatan HSN adalah "Wajah Pesantren Wajah Indonesia." pada 2018, tema Peringatan HSN adalah "Bersama Santri Damailah Negeri." pada 2019, tema Peringatan HSN adalah "Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia." pada 2020, tema Peringatan HSN adalah “Santri Sehat Indonesia Kuat.” pada 2021, tema Peringatan HSN adalah “Santri Siaga Jiwa dan Raga.” sementara pada 2022, tema Peringatan HSN adalah "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan."




SANTRI

Menurut ahli bahasa Wikipedia, Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan.

Meskipun demikian kata "santri" memiliki banyak pendefinisian, sebagaimana menurut para ahli atau pakar berikut.
  • Menurut C. C Berg (1932) berpendapat bahwa istilah kata Santri berasal dari Bahasa India, shastri, artinya orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu.
  •  Menurut A.H. Johns (1993) berpendapat bahwa istilah kata santri berasal dari Bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji
  • Menurut Nurcholish Madjid dalam Yasmadi (2005) asal usul kata Santri dapat dilihat dari dua pendapat :
    • Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa istilah Santri berasal dari kata“sastri”, sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang memiliki pengertian melek huruf.
    • Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa perkataan santri sesungguhnya berasal dari  bahasa Jawa, dari kata “cantrik” yang memiliki pengertian seseorang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru ini pergi menetap.
.
Apabila dilihat dari pendapat-pendapat para pakar diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian dasar Santri adalah sekelompok orang yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan ulama sehari-hari. Sederhananya, Santri  merupakan siswa atau mahasiswa yang dididik dan menjadi pengikut dan pelanjut perjuangan para ulama yang setia.


SEJARAH SANTRI DAN PERKEMBANGAN PESANTREN DI INDONESIA HINGGA HARI INI

Dalam sejarah Indonesia, Pesantren merupakan “Bapak” dari pendidikan Islam di Indonesia, Lembaga ini didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuha zaman. Hal ini bisa dilihat dari perjalanan sejarah, dimana bila dirunut kembali, sesungguhnya pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah Islamiyah, dengan tujuan utama menyebarkan dan mengembangkan Ajaran Islam, sekaligus mencetak kader-kader Ulama atau Da’i.


Menurut pengertian dasar, secara umum lembaga pondok Pesantren adalah tempat belajar para Santri. Sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu. Disamping itu kata “Pondok” mungkin juga berasal dari bahasa Arab “Funduq” yang berarti “Hotel atau Asrama”.


Pada umumnya berdiri suatu pondok pesantren dalam sejarah dan perkembangannya, ini diawali seorang Guru atau Kiai. Karena keinginan menuntut dan memperoleh ilmu dari Guru tersebut, maka masyarakat sekitar, bahkan dari luar daerah datang kepadanya untuk belajar. Mereka lalu membangun tempat tingggal yang sederhana disekitar tempat tinggal guru tersebut. Semakin tinggi ilmu seorang guru tersebut, semakin banyak pula orang dari luar daerah yang datang untuk mentut ilmu kepadanya dan berarti semakin besar pula pondok dan pesantrennya.


Perkembangan atau kelangsungan hidup suatu pesantren amat tergantung kepada daya tarik tokoh sentral (Kiai atau Guru) yang memimpin, menuruskan atau mewarisinya. jika pewaris menguasi sepenuhnya baik pengetahuan agama, wibawa, keterampilan mengajar dan kekayaan lainnya yang diperlukan. Sebaliknya pesantren akan menjadi mundur atau hilang, jika pewaris atau keturunan Kiai yang mewarisinya tidak memenuhi persyaratan. Jadi seorang figur pesantren memang sangat menentukan dan benar-benar diperlukan.


Di Indonesia sendiri, biasanya santri yang telah menyelesaikan dan diakui telah tamat, diberi izin oleh Kiai untuk membuka dan mendirikan pesantren baru didaerah asalnya. Dengan cara demikian pesantren-pesantren nasional berkembang diberbagai daerah terutama pedesaan dan pesantren asal dianggap sebagai pesantren induknya.


HARI SANTRI NASIONAL

Secara Nasional Indonesia, Hari Santri dirayakan atau diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Perayaan milad atau Hari Santri Nasional (HSN) berdasarkan Keppres No 22 Tahun 2015. Sejarah Indonesia mencatat, tanggal tersebut ditetapkan karena berkaitan dengan Resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 yang digagas pendiri NU, KH. Hasyim Asy'ari dan puluhan Kiai se Jawa-Madura. Resolusi Jihad ini dianggap sebagai ikrar sekaligus manifestasi dukungan ulama dan para santri terhadap kemerdekaan Indonesia. Di antara poin penting yang tertuang dalam Resolusi tersebut adalah bahwa membela tanah air dari penjajah hukumnya fardhu 'ain atau wajib bagi setiap individu dan yang membela penjajah menjadi kafir. Menurut Said Aqil Siradj, Resolusi Jihad memuat seruan-seruan penting yang memungkinkan Indonesia tetap bertahan serta berdaulat sebagai sebuah Negara.


Inilah yang menjadi alasan mengapa Hari Ulang Tahun Resolusi Jihad untuk Peringatan Hari Santri (HSN) perlu dijadikan sebagai hari Nasional dimana memiliki tujuan sebagai wujud penghormatan kepada sejarah pesantren, sejarah perjuangan para kiai dan santri di Indonesia.


Berdasarkan Asal usul sejarah tersebut, peristiwa bersejarah lahirnya resolusi Jihad 22 Oktober 1945, dan sejak penetapan Hari Milad Santri di Indonesia pada tahun 2015, Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) diselenggarakan secara berkelanjutan.


Setiap tahun, ada tema yang berbeda untuk Peringatan HSN (Hari Santri Nasional). Pada 2016, tema Peringatan HSN adalah "Dari Pesantren untuk Indonesia." pada 2017, tema Peringatan HSN adalah "Wajah Pesantren Wajah Indonesia." pada 2018, tema Peringatan HSN adalah "Bersama Santri Damailah Negeri." pada 2019, tema Peringatan HSN adalah "Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia." pada 2020, tema Peringatan HSN adalah “Santri Sehat Indonesia Kuat.” pada 2021, tema Peringatan HSN adalah “Santri Siaga Jiwa dan Raga.” sementara pada 2022, tema Peringatan HSN adalah "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan."


LOGO PERAYAAN


Adapun gambar logo perayaan Hari Santri Nasional diliris resmi oleh Kemenag sebagaimana gambar dibawah.


https://blogduniaanakindonesia.blogspot.com/
Logo HSN untuk perayaan tahun 2022


Itulah artikel yang dapat dibagikan Blogduniaanakindonesia.blogspot.com, Jadi kesimpulannya, Hari Santri adalah hari perayaan sebagai momentum penting memperingati peran besar kaum kiai dan santri dalam perjuangan melawan penjajahan, bertepatan dengan resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober. Perayaan milad Santri ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) No 22 Tahun 2015 tentang Peringatan Hari Santri Nasional (HSN).

Post a Comment for "PERAYAAN HARI SANTRI"